Berita Luar Negeri

Erdogan Ancam AS Jika Turki Disanksi, Siap Tutup Pangkalan Tempat 50 Bom Nuklir Amerika Disimpan

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengancam, dia akan menutup pangkalan tempat bom nuklir AS disimpan

Editor: Muhammad Hadi
(Flickr)
Ilustrasi bom nuklir gravitasi AS B61 

SERAMBINEWS.COM - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengancam, dia akan menutup pangkalan tempat bom nuklir AS disimpan.

Dia menyatakan, langkah itu bakal dilakukan jika Washington menjatuhkan ancaman di tengah ketegangan yang berlangsung di antara dua negara.

Dalam wawancara dengan televisi A Haber, Erdogan mengomentari pengesahan resolusi Kongres AS soal genosida Armenia.

Di resolusi itu, AS mengakui bahwa Turki melakukan pembantaian terhadap etnis Armenia di Anatolia pada 1915 silam.

Sepmor yang Digunakan Pembobol Mesin ATM Bank Aceh Ternyata Hasil Curian, Begini Penjelasan Polisi

Resolusi itu menuai kemarahan Ankara, yang sejak awal membantah bahwa sengaja menggelar genosida itu di Perang Dunia I.

"Keputusan yang dibuat Senat AS soal apa yang disebut genosida Armenia tidak punya kekuatan hukum bagi kami," koarnya.

Dilansir Sky News Minggu (15/12/2019), presiden 65 tahun itu mengancam bakal menutup dua pangkalan yang dipakai AS sebagai markas.

Pangkalan itu adalah Incirlik dan Kurecik sebagai balasan jika Washington memutuskan untuk menjatuhkan sanksi bagi mereka.

Tangisan Mursyidah Pecah Saat Terima Modal Usaha dari Haji Uma

Dikutip Deutsche Welle, Incirlik yang berlokasi di selatan Turki memainkan peranan besar dalam operasi militer AS.

Selain misi di Timur Tengah dan Afghanistan, di stasiun tersebut, diyakini tersimpan sekitar 50 buah bom nuklir gravitasi B-61.

Sementara Kurecik merupakan rumah bagi stasiun radar Organisasi Perjanjian Atlantik Utara (NATO) yang memperingatkan adanya rudal balistik.

76 Gampong di Abdya Belum Mengajukan Pencairan Dana Tahap III, Ini Permintaan Kepala Dinas

"Jika diperlukan, bersama dengan delegasi yang ada, kami akan menutup Incirlik. Tentu kami punya otoritas," klaimnya.

"Jika mereka sampai berani untuk menerapkan sanksi kepada kami, tentu kami akan memberikan respons balasan," tutur Erdogan.

Salah satu balasan yang dipertimbangkannya adalah meminta Parlemen Turki mengakui pembunuhan suku asli Amerika sebagai genosida.

Awal pekan lalu, Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu juga menyiratkan bakal menutup dua pangkalan tersebut jika disanksi.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved