Berita Luar Negeri

Erdogan Ancam AS Jika Turki Disanksi, Siap Tutup Pangkalan Tempat 50 Bom Nuklir Amerika Disimpan

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengancam, dia akan menutup pangkalan tempat bom nuklir AS disimpan

Editor: Muhammad Hadi
(Flickr)
Ilustrasi bom nuklir gravitasi AS B61 

Erdogan menuding resolusi yang dirilis Kongres AS bermuatan politis, dan memperingatkan agar Washington tak melakukan langkah tak bertanggung jawab.

Warga Tolak Jual Tanah Rp 15 Ribu Per Meter, Terkait Pembangunan Jaringan Irigasi Lhok Guci

"Kami menyesalkan, polarisasi politik domestik AS merugikan kami. Ada sejumlah kelompok yang menggunakan kami untuk melemahkan Presiden (Donald) Trump," terangnya.

Dia juga membela keputusannya yang menyerang milisi Kurdi Suriah melalui Operation Peace Spring pada 9 Oktober lalu.

Mantan Perdana Menteri Turki itu beralasan, serangan itu bertujuan menciptakan "zona aman" sekaligus menjauhkan Kurdi yang dianggapnya teroris.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. (AFP/ADEM ALTAN)
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. (AFP/ADEM ALTAN) (AFP/ADEM ALTAN)

Gunakan Jet Tempur F-16, Turki Uji Coba Sistem Rudal S-400 Buatan Rusia, Amerika Serikat Khawatir

Simpan 150 Bom Nuklir di Eropa

Seorang politisi oposisi Belgia meminta jawaban dari pemerintah setempat setelah muncul laporan bahwa AS menyimpan senjata nuklir di negaranya.

Rancangan laporan yang hendak disampaikan dalam pertemuan komite pertahanan dan keamanan NATO memuat detil di mana dan berapa jumlah bom nuklir AS itu disimpan.

Wali Kota Perintahkan Karaoke dan Warnet tak Berizin Serta Langgar Syariat Islam Ditutup

Diwartakan AFP Selasa (16/7/2019), laporan itu menyebut AS menyimpan 150 bom nuklir yang tersebar di enam lokasi Eropa, salah satunya adalah bom gravitasi B-61.

Kabar itu muncul di tengah kekhawatiran akan perlombaan senjata nuklir terbaru menyusul perjanjian era Perang Dingin antara AS dan Rusia di ambang kolaps.

Samuel Cogolati, politisi dari Partai Green mengatakan dalam laporan itu, salah satu lokasi tempat penyimpanan bom nuklir itu adalah Pangkalan Kleine-Brogel di utara Belgia.

"Kami menginginkan adanya penjelasan secara terbuka. Kami harus menghentikan kebohongan dan mendudukkan segala kemunafikan ini," tegas Cogolati.

Laporan dari Senator Kanada Joseph Day itu merujuk tak hanya Kleine-Brogel.

Namun juga Buechel (Jerman), Aviano dan Ghedi-Torre (Italia), Volkel (Belanda), dan Incirlik (Turki).

Turki Siap Kerahkan Pasukan ke Libya, Erdogan: Jika Ada Undangan dari Rakyat dan Pemerintah

Laporan berjudul A New Era for Nuclear Deterrence? Modernisation, Arms Control, and Allied Nuclear Forces itu dilaporkan ditulis pada April lalu.

Kemudian diamandemen pada pekan lalu untuk menghilangkan referensi terperinci di mana saja pangkalan udara yang menjadi lokasi penyimpanan senjata.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved