Berita Abdya
Malu Rumah Ditempel Stiker Bertulis ‘Keluarga Tidak Mampu’, 28 Warga Abdya Mundur dari Penerima PKH
Penempelan stiker bertuliskan ‘Keluarga Tidak Mampu Penerima Bantuan PKH’ dimulai sejak 21 Januari 2020.
Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Mursal Ismail
Penempelan stiker bertuliskan ‘Keluarga Tidak Mampu Penerima Bantuan PKH’ dimulai sejak 21 Januari 2020.
Laporan Zainun Yusuf| Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM,BLANGPIDIE - Sebanyak 8.018 rumah penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) tahun 2020 di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), ditempel stiker.
Penempelan stiker bertuliskan ‘Keluarga Tidak Mampu Penerima Bantuan PKH’ dimulai sejak 21 Januari 2020.
Stiker dari Dinas Sosial Aceh itu ditempel secara sibolis oleh Wakil Bupati (Wabup) Abdya, Muslizar MT yang dipusatkan di Dusun Tengah, Gampong Ujong Padang.
Turut hadir bersama Wabup Muslizar, Camat Susoh, H Zulfan bersama Anggota Muspika setempat.
Selanjutnya, kegiatan penempelan stiker di rumah penerima bantuan program PKH sebanyak 8.018 rumah tersebar di sembilan kecamatan.
• Perusahaan Produsen Marmer Siap Bangun Pabrik di Aceh
• Ibu Ini Sedih Dengar Cerita Putrinya, 4 Hari Terjebak di Asrama Kampus di China Akibat Virus Corona
• Kawanan Gajah Liar Kembali Muncul di Perumahan Translok Blang Lango Nagan Raya
Penempelan ini dilaksanakan para pendamping PKH berkoordinasi dengan anggota Muspika masing-masing.
Pantauan Serambinews.com, penempelan stiker di dinding atau daun pintu depan rumah warga penerima bantuan PKH tersebut ternyata menimbulkan efek rasa malu.
Buktinya, puluhan warga di beberapa kecamatan akhirnya menolak ketika petugas hendak memasang stiker di dinding rumahnya.
Kemudian mereka secara suka rela membuat pernyataan mundur dari daftar penerima bantuan PKH.
Koordinator PKH Abdya, Indra Pratama dihubungi Serambinews.com, Senin (27/1/2020) menjelaskan, dari sembilan kecamatan, enam kecamatan di antaranya dalam proses penempelan stiker.
Keenam kecamatan itu, yakni Susoh, Babahrot, Tangan-Tangan, Jeumpa, Setia, dan Blangpdie.
“Namun belum selesai semuanya,” kata Indra.
Dari enam kecamatan dalam proses penempelan stiker, 28 warga menolak ketika petugas hendak menempel stiker.