Wabah Virus Corona di Wuhan Dikaitkan dengan Program Senjata Biologi China, Benarkah?
Mantan intelijen militer Israel yang telah mempelajari perang bio China mengatakan bahwa institut tersebut terkait dengan program senjata biologi
SERAMBINEWS.COM – Pemerintah China mengumumkan jumlah korban meninggal akibat virus Corona bertambah menjadi 106 orang dari sebelumnya berjumlah 82 orang.
Dilansir oleh Xinhua, ada lebih dari 4.515 orang lainnya telah terkontaminasi positif terinfeksi virus corona.
Selain itu, sebanyak 16 negara telah terdeteksi memiliki virus corona.
Saat ini, pemerintah China juga telah mengisolasi Kota Wuhan yang merupakan tempat yang menjadi pusat penyebaran virus corona.
Dilansir dari The Washington Times, seorang analisis perang biologis Israel memperkirakan asal Virus Corona yang ditularkan melalui hewan mematikan dan menyebar ke seluruh dunia, kemungkinan berasal dari sebuah laboratorium di kota Wuhan, yang berhubungan dengan program senjata biologis rahasia China.
Pada minggu ini, Radio Free Asia yang menyiarkan ulang laporan televisi lokal Wuhan dari tahun 2015 yang menunjukkan laboratorium penelitian virus paling maju di China yang dikenal dengan Institut Virologi Wuhan.
Laboratorium tersebut adalah satu-satunya tempat yang dideklarasi China dibolehkan bekerja dengan virus-virus paling mematikan di dunia.
• Pemko Sabang akan Tetap Perpanjang SK Tenaga Harian Lepas, Ini Alasannya
• FOTO - Setelah Virus Corona Melanda, Begini Kondisi Terkini Kota Wuhan
• 100 Hari Jokowi-Maruf Amin Kerja, Rocky Gerung Kasih Nilai 9: Alasannya Bikin Said Didu Tertawa
Dany Shoham, mantan perwira intelijen militer Israel yang telah mempelajari perang bio China mengatakan bahwa institut tersebut terkait dengan program senjata biologi rahasia Beijing.
"Laboratorium tertentu di institut ini mungkin telah terlibat dalam hal penelitian dan pengembangan senjata biologis China, setidaknya secara jaminan, namun bukan sebagai fasilitas utama penyelarasan BW (senjata biologis) Cina," ujar Shoham kepada The Washington Times.
Ahli yang mempelajari senjata biologi China tersebut juga mengatakan proyek itu termasuk bagian dari riset militer dan tentunya sangat ditutupi.
Sebelumnya di tahun 2017, ilmuwan telah memperingatkan jika virus mirip SARS dapat melarikan diri dari laboratorium tersebut.
Danny Shoham juga menjelaskan mengenai kemungkinan bocornya Virus Corona dari laboratorium.
"Pada prinsipnya, infiltrasi virus keluar mungkin terjadi baik karena kebocoran atau karena infeksi tanpa disadari di dalam ruangan dari seseorang yang biasanya keluar dari fasilitas yang bersangkutan. Ini bisa menjadi kasus dengan Institut Virologi Wuhan, tetapi sejauh ini tidak ada bukti atau indikasi untuk kejadian tersebut," ungkapnya.
• Terekam CCTV, Satu dari Lima Perampok Perkebunan Sawit Ditangkap
• Steffy Doakan Irwandi Cepat Pulang, Ingin Segera Terbang Bersama Mengitari Langit Biru
• Selain Virus Corona, 5 Virus Mematikan Berikut Juga Berasal dari Binatang
Departemen Luar Negeri Amerika, dalam sebuah laporan tahun lalu, mengatakan mereka mencurigai China telah terlibat dalam pekerjaan perang biologis terselubung.
Meski begitu, China di masa lalu telah membantah memiliki senjata biologis ofensif.