Plastik Jenazah PDP Aceh Utara Dibuka Mirip Kejadian di Kolaka, Ini Kata Ahli
Panji juga mengatakan bahwa orang yang menyentuh dan mencium jenazah PDP otomatis statusnya menjadi orang dalam pemantauan (ODP).
Plastik Jenazah PDP Aceh Utara Dibuka Mirip Kejadian di Kolaka, Ini Kata Ahli
Laporan Yocerizal | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Penanganan terhadap jenazah pasien dalam pengawasan (PDP) kasus Corona (Covid-19) di Aceh Utara ternyata mirip dengan kejadian di Kolaka, Sulawesi Tenggara.
Plastik bungkus jenazah dibuka oleh pihak keluarga dan juga dimandikan. Tidak hanya itu, jenazah PDP di Kolaka juga dipegang dan diciumi oleh pihak keluarga.
Kedua PDP tersebut memang belum dipastikan positif terinfeksi Covid-19. Namun bagaimana jika dari hasil tes laboratorium nanti ternyata hasilnya positif?
Dosen Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) dr Panji Hadisoemarto mengatakan, pada umumnya jenazah yang meninggal karena suatu penyakit dianggap tidak akan menularkan virus atau penyakitnya ke orang lain.
"Dalam arti, penularan secara droplet tidak akan terjadi karena jenazah tidak batuk-batuk,” kata dr Panji sebagaimana dikutip Serambinews.com dari Kompas.com, Jumat (27/3/2020).
“Tapi karena virus (Covid-19) bisa menular secara tidak langsung, lewat tangan misalnya, bisa timbul risiko penularan kalau jenazah disentuh atau dicium," imbuh Panji.
• Jenazah Pasien PDP asal Aceh Utara Dimandikan, Dinkes Lakukan Hal Ini
• Fakta Jenazah PDP Dibongkar Keluarga, Hasil Tes Belum Keluar, Bersitegang dengan Pihak RS
• Perawat di Italia Bunuh Diri Karena tak Ingin Orang Lain Terinfeksi Virus Corona
Dengan kata lain, risiko penularan ke orang lain bisa terjadi karena jenazah PDP Covid-19 disentuh dan dicium sebelum dikebumikan.
Panji juga mengatakan bahwa orang yang menyentuh dan mencium jenazah PDP otomatis statusnya menjadi orang dalam pemantauan (ODP).
"Jadi, ya. Kalau keluarga membuka, menyentuh, dan mencium jenazah pasien terkonfirmasi Covid-19, semua (yang ada di sekitarnya dan melakukannya) jadi ODP," kata Panji.
Untuk itu, perlu dilakukan uji swab apakah mereka positif terinfeksi Covid-19 atau tidak. Terlebih hingga saat ini belum ada studi yang menunjukkan berapa lama virus SARS-CoV-2 bertahan dalam jenazah.
Prinsip menangani jenazah
Panji mengatakan, prinsip orang yang berada di sekitar atau yang menangani jenazah adalah jangan sampai terpapar material-material infeksius dari jenazah, seperti cairan tubuh.
• Masjid di Aceh Tetap Gelar Shalat Jumat
• Cegah Penyebaran Virus Corona, Bus Trans Koetaradja Berhenti Beroperasi
• Petugas Medis Shalati Pasien Covid-19 yang Meninggal Pakai APD Lengkap
"Sebenarnya tidak harus dibungkus, selama material-material ini bisa dicegah dari menyebar, termasuk jangan sampai menetes ke lantai," kata Panji.