Update Corona Aceh
Siap-siap, Aceh Kemungkinan Berlakukan Lockdown, Plt Gubernur: Kita Hitung Dulu Kebutuhan Masyarakat
Ia meminta masyarakat Aceh bersabar, karena tidak mungkin lockdown bisa seketika dilakukan tanpa melakukan persiapan.
Siap-siap, Aceh Kemungkinan Berlakukan Lockdown, Plt Gubernur: Kita Hitung Dulu Kebutuhan Masyarakat
Laporan Yocerizal | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Desakan agar Pemerintah Aceh memberlakukan lockdown semakin menguat.
Desakan itu menguat menyusul semakin bertambahnya jumlah kasus terkait Covid-19 (Corona) di Aceh.
Data terakhir Jumat (27/3/2020) pukul 19.00 WIB, sebanyak 383 orang berstatus orang dalam pemantauan (ODP). Dari jumlah itu sebanyak 54 orang selesai sehingga tersisa 329 lagi yang masih dipantau.
Sementara pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 39 kasus, masih dirawat 5 orang, pulang dan sehat sebanyak 34 orang.
Sedangkan pasien positif Covid-19 yang telah terkonfirmasi sebanyak empat orang, tiga di antaranya dirawat dan satu orang meninggal dunia. Satu pasien lain yang juga telah meninggal dunia masih menunggu hasil lab.
Penambahan kasus Covid-19 ini terjadi disaat Aceh tengah menjalankan karantina mandiri atau isolasi pribadi di rumah yang kini memasuki minggu kedua.
• Dua Warga Kota Positif Corona, Banda Aceh Usul Lockdown ke Plt Gubernur Aceh
• Minta Pemerintah Aceh Lockdown, Anggota DPRA Ini Setuju Dana Perjalanan Dinas dan Aspirasi Dialihkan
• Sudah Saatnya Aceh Lakukan Lockdown, Budayawan: Jangan Takut Ikuti Jejak Papua
• Pemerintah Aceh Harus Siap Lakukan Lockdown Jika Wabah Corona Semakin Meluas di Indonesia

Salah satu penyebabnya adalah masih bebasnya orang keluar masuk Aceh. Apalagi mereka yang telah terkonfirmasi positif Covid memiliki riwayat perjalanan ke luar daerah, khususnya di wilayah terjangkit Covid.
Karena itulah, desakan agar Pemerintah Aceh melakukan lockdown semakin menguat.
Jika lockdown diberlakukan, maka Aceh bakal terkunci. Semua pintu akses keluar masuk, darat, laut, dan udara akan ditutup.
Lantas bagaimana tanggapan Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah atas desakan tersebut?
Kepada Serambinews.com Nova menjelaskan bahwa dia pada dasarnya sangat setuju Aceh di lockdown.
"Prinsipnya semua setuju (Aceh lockdown), termasuk saya," kata Nova Iriansyah.
Namun sebelum melakukan lockdown, ada beberapa hal yang harus diperhitungkan. salah satunya adalah kemampuan Pemerintah Aceh memenuhi kebutuhan masyarakat.
• Masyarakat Aceh Terdampak Corona dapat Paket Sembako, Instruksi Plt Gubernur kepada Bupati/Wali Kota
• Jerman Paling Sedikit Kematian karena Corona, Ternyata Ini Kunci dan Cara Mencegahnya
• Cegah Corona, Bupati Aceh Besar Minta Kemenhub Tutup Sementara Bandara SIM
"Kita harus hitung dulu kemampuan kita memenuhi kebutuhan publik, misalnya sebulan. Sekarang sedang kita hitung," ujar Nova.
Selain itu, lockdown juga akan menutup akses penerbangan. Sementara ada beberapa barang dan alat kebutuhan medis terkait Covid-19 yang pengangkutannya menggunakan pesawat.
"Sekarang APD (alat pelindung diri) ini akan terus-terusan masuk, juga alat-alat lain dan obat-obatan," ujar Nova.
"Kalau kita lockdown, maka pasokan akan terhenti. Kita sedang menghitung biaya yang dibutuhkan jika menggunakan pesawat carteran," imbuhnya lagi.
Ia meminta masyarakat Aceh bersabar, karena tidak mungkin lockdown bisa seketika dilakukan tanpa melakukan persiapan.
"Sudah kita akomodir, tinggal nunggu waktunya, karena nggak mungkin seketika bisa langsung kita lockdown," demikian Nova.
• Pemko Perpanjang Libur Sekolah, Hingga 29 Mei 2020
• Gula Mulai Diangkut ke Aceh, Hasil Koordinasi Polda Aceh-Polda Sumut
• Terkait Permintaan Penutupan Bandara SIM, Ini Penjelasan Angkasa Pura
Sebelumnya, Anggota DPRA, dr Purnama Setia Budi juga mengingatkan bahwa Pemerintah Aceh harus bersiap-siap mengambil langkah lockdown jika nani wabah semakin meluas.
“Jika Covid-19 semakin meluas, kita harus siap (melakukan lock down), terutama Pemerintah Aceh. Tetapi pemerintah harus bisa menyediakan logistik,” ujar dr Purnama.
Anggota DPRA lainnya, Muslim Syamsuddin MAP bahkan secara khusus menyurati Plt Gubernur Aceh, meminta agar segera dibelakukan lockdown.
Surat itu ia kirimkan pada tanggal 27 Maret 2020, ditembuskan ke Presiden RI, Menteri Dalam Negeri, Menteri Kesehatan, Menteri Keuangan, pimpinan DPRA hingga pimpinan Komisi V.
Tokoh masyarakat Aceh, Tarmizi A Hamid, juga menilai bahwa sudah saatnya Aceh menerapkan lockdown. Menutup semua akses pintu keluar masuk, kecuali untuk barang-barang kebutuhan.
Kebijakan Pemerintah Aceh saat ini yang menutup tempat-tempat keramaian, meliburkan sekolah, dan mengimbau masyarakat agar melakukan isolasi diri di rumah ia nilai sudah sangat tepat.
Hanya saja menjadi percuma jika pintu keluar masuk Aceh tidak ditutup, baik itu di perbatasan Sumut-Aceh, pelabuhan, dan bandar udara.
“Jika pintu keluar masuk itu tidak ditutup, ya sama saja seperti kita menampung air dalam keranjang,” imbuh kolektor naskah kuno ini.
Pria yang akrab disapa Cek Midi ini menambahkan, Pemerintah Aceh tidak perlu takut mengikuti jejak Papua yang telah melakukan lockdown di daerahnya.
“Ini semua menjadi tanggung jawab kita bersama, Pemerintah Aceh dan rakyat Aceh. Jika dilakukan lockdown, rakyat bersama Pemerintah Aceh,” tegasnya.
Terakhir, Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman, juga mengusulkan kepada Plt Gubernur Aceh agar memberlakukan lockdown.
"Banda Aceh akan mengajukan lockdown kepada Pak Plt Gubernur Aceh, besok (hari ini)," kata Aminullah
"Langkah ini kita ambil untuk mengantisipasi penyebaran virus corona lebih luas setelah ada dua warga Banda Aceh yang positif terjangkit virus corona," tambahnya.(*)
• Layanan Kantor Samsat di Seluruh Aceh Ditutup Sementara, Ini Kata Kepala BPKA
• Update Corona 28 Maret 2020: AS Kasus Terbanyak, Italia Kematian Terbanyak, Total 597.267 di Dunia
• Viral Video Tim Medis China Tiba di Indonesia, Ini Penjelasan Pihak Imigrasi