Kupi Beungoh
Tes Massal Covid-19 di Aceh, Kebutuhan Atau Hanya Keinginan Menghabiskan Anggaran?
Lalu pertanyaan menjadi lebih mendalam, jika hasil tes seseorang negatif, apakah bisa menjamin orang tersebut tidak lagi terinfeksi virus corona?
Itulah sebabnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) jauh-jauh hari menyarankan kepada Pemerintah Indonesia untuk tidak melakukan rapid test untuk mendeteksi Covid-19.
Di negeri jiran Malaysia, pihak Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM) beberapa kali menegaskan tidak menyarankan penggunaan perangkat uji cepat atau rapid test kit (RTK) untuk mengetahui seseorang positif COVID-19 atau tidak.
• Jubir Covid-19 Aceh: Hasil Rapid Test Reaktif, Belum Tentu Penderita Covid-19
• Komisi V DPR Aceh Akan Panggil Dirut RSUZA Terkait Tarif Rapid dan Swab Tes
Mempercepat Habis Anggaran?
Saat bersamaan dengan dua berita itu, saran tes massal dan hasil swab pria berinisial I, di media sosial muncul postingan ada sejumlah wartawan yang merasa menjadi korban prank dari kabar akan adanya pemeriksaan massal Covid-19 di Masjid Raya Baiturrahman.
Berdasarkan selembar surat yang beredar di kalangan wartawan, pemeriksaan massal itu akan berlangsung setelah Shalat Jumat (29/5/2020) di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh.
Para wartawan pun berdatangan dan menunggu momen tersebut.
Namun, mereka harus pulang dengan kecewa, karena tidak ada kegiatan apapun di sana.
Belakangan mereka baru ngeh, bahwa surat dari salah satu universitas terkemuka di Aceh itu baru sebatas meminta dukungan dari Dinas Kesehatan Aceh.
“Mungkin karena tak ada dukungan dana, maka pemeriksaan massal ini dibatalkan,” ungkap salah satu wartawan yang hadir ke Masjid Raya pada hari itu.
Kembali ke warung kopi, beragam pertanyaan tentang manfaat pemeriksaan massal Covid-19 di Aceh, diiring berbagai dugaan.
Jangan-jangan, ini hanya sekedar proyek untuk menghabiskan anggaran penanganan Covid-19 di Aceh.
Pasalnya, ada kabar Pemerintah Aceh sudah menganggarkan dana sekitar Rp 1,7 triliun untuk penanganan Covid-19 di Aceh.
Dengan kasus yang minim, tentu anggaran ini akan sulit dihabiskan.
Cara termudah adalah menyalurkan sembako sebanyak-banyaknya, atau melakukan pemeriksaan massal terhadap seluruh masyarakat Aceh.
Dugaan ini tidaklah berlebihan, karena dalam seminggu terakhir beredar pula brosur tentang list harga pemeriksaan Covid-19 (rapid test maupun swab) di Unsyiah maupun di RSUDZA.