Berita Luar Negeri

Gadis Ini Menderita Penyakit Langka, Darah Keluar dari Matanya Setiap Hari

Ibunya mengatakan kondisi langka menyebabkan darah menetes dari mata putrinya yang dapat berlangsung beberapa menit dan terjadi beberapa kali sehari.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Muhammad Hadi
BMJ Case Reports
Gadis berusia 11 tahun itu menderita kondisi yang relatif jarangterjadi tetapi juga tidak berbahaya 

SERAMBINEWS.COM - Seorang gadis berusia 11 tahun tiba di sebuah klinik di India setelah ibunya mengklaim putrinya mengalami pendarahan yang keluar dari matanya.

Ibu dari anak itu mencoba mendapatkan bantuan di sebuah klinik di New Delhi, India setelah putrinya mulai meneteskan air mata darah setiap hari.

Ibunya juga mengungkapkan jika kejadian yang menimpa anaknya telah terjadi sejak satu minggu.

Meskipun darah yang mengalir keluar dari mata, anak itu tidak mengeluh kesakitan.

Kolonel Inf Sumirating Baskoro Jabat Danrem 011 Lilawangsa

Kapolda Aceh Gelar Baksos di Leupung, Bagi 70 Paket Sembako untuk Warga

Menurut sang ibu, rasa sakit itu tidak dirasakan anaknya walaupun darah terus keluar beberapa menit sekitar dua hingga tiga kali dalam sehari, lapor dailystar.co.uk, (19/6/2020).

5 Manfaat Baik Sedekah dalam Kehidupan, Dapat Melancarkan Rezeki

Pangdam IM Pimpin Sertijab 43 Pejabat Kodam Iskandar Muda

Satu Warga Tamiang Positif Corona, Kasus Covid-19 di Aceh Menjadi 39 Orang

Dampak Erosi Sungai Arakundo, Jalan Penghubung Lima Desa Putus

Setelah pemeriksaan lebih lanjut, gadis itu dinyatakan  menderita hemolacria, yakni suatu kondisi langka di mana darah hadir dalam air mata.

Kasus ini telah didokumentasikan dalam The BMJ, sebuah jurnal medis mingguan, yang mengatakan penyakit ini jarang terjadi tetapi ada banyak contoh yang didokumentasikan sepanjang sejarah.

Setelah diberitahu oleh pegawai klinik tentang penyakit itu kepada sang ibu, ia dan pihak keluarganya pun merasa takut dan khawatir.

“Saya takut dengan kesehatan anak saya. Darah yang keluar dari matanya mengerikan.

Aku harap tidak akan ada kejadian ini terjadi serupa di masa depan," ujar sang ibu dikutip dari dailystar.co.uk.

Para ahli di klinik tidak mengetahui penyebab kondisi tersebut dan terus mengamatinya selama beberapa hari.

Interaksi dengan Pasutri Positif Covid-19, 54 Orang Negatif

Residivis Ditangkap di Tambak Udang, Sabu-sabu Disimpan di Bagasi Sepmor Keuchik yang Dipinjam

Sebuah literatur pun sangat sedikit yang membahas kondisi tentang penyakit ini, terutama karena itu menjadi kondisi yang sangat langka terjadi.

Ini umumnya dianggap tidak berbahaya, meskipun mungkin dapat menarik perhatian yang tidak diinginkan karena sifat aneh dari kondisi penyakit tersebut.

BMJ menjelaskan: "Haemolacria adalah suatu kondisi yang ditandai dengan adanya darah dalam air mata. Haemolacria pertama kali disebutkan dalam buku medis ilmiah, Aetius dari Amida, pada abad keenam.

"Pada abad ke-16, ada seorang biarawati yang mengalami perdarahan aurikularis dan okular setiap bulan alih-alih menstruasi, yang dikutip oleh Brassavola.

Erick Thohir Tunjuk Co-founder Bukalapak Fajrin Rasyid jadi Direktur PT Telkom, Ini Alasannya

Tolak Tawaran soal Laut China Selatan, Indonesia: Tak Ada yang Bisa Dinegosiasikan dengan China

“Kemudian pada tahun 1581, seorang gadis berusia 16 tahun dikutip oleh Dondonaeus yang memiliki tetesan air mata berdarah dan juga dianggap alih-alih sebagai keluarnya menstruasi.

"Haemolacria  dianggap sebuah kondisi yang jinak dan dapat sembuh sendiri." (Serambinews.com/Firdha Ustin)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved