Luar Negeri
Warga Tepi Barat dan Lembah Jordan Menjerit, Tanah Mau Diambil Lagi, Arab Hanya Keluarkan Seruan
Warga Palestina di Tepi Barat dan Lembah Jordan mulai menjerit ketakutan. Tanah dan rumah yang akan mereka tempati akan diambil alih oleh Yahudi
Dia mengatakan keluarganya memiliki sekitar 750 hektare atau 3 kilometer persegi utara al-Auja, membentang tepi Sungai Jordan.
Mereka melarikan diri selama perang 1967, ketika Israel merebut Tepi Barat dari Jordania dan tanah mereka diubah sebagai zona militer.
Selama bertahun-tahun, mereka berkendara ke bukit untuk melihat ke bawah ke tanah.
Sekitar 15 tahun yang lalu, mereka memperhatikan barisan pohon kurma yang baru ditanam, perpanjangan dari pemukiman terdekat.
Beberapa tahun kemudian, seorang kerabat yang bekerja sebagai pengemudi buldoser dapat memasuki area untuk proyek konstruksi Israel.
Dia mengambil gambar rumah-rumah dari batu lumpur tempat leluhur mereka dilahirkan dan dibesarkan.
"Kami melihat rumah lumpur kami," kata Saida, seraya menambahka rumahnya masih berdiri utuh.
Rencana aneksasi Israel telah memicu kemarahan internasional, dengan negara-negara Eropa dan Arab hanya memberi peringatan kepada Zionis..
Tindakan Israrel akan melanggar hukum internasional dan mengancam harapan yang tersisa untuk solusi damai dua negara.
Negara-negara itu tidak berani melakukan tindakan nyata sebelum Israel benar-benar mewujudkan rencananya.
Saat Israel benar-benar membangun pagar perbatasan baru, saaa itulah akan terlihat
Apakah negara Arab dan Eropa berani menentang dengan tindakan nyata.?
Kita lihat saja nanti.(*)