Luar Negeri

China Robohkan Masjid untuk Bangun Toilet Umum di Uighur, Begini Reaksi Pakistan

Agenda kebijakan luar negeri Pakistan membawa kontradiksi. Pakistan berusaha memproyeksi diri sebagai pembela Islam Global.

Penulis: Syamsul Azman | Editor: Mursal Ismail
ANADOLU AGENCY/UGUR SUBASI
Foto Ilustrasi - Muslim Uighur 

Selain itu, tidak ada turis yang mengunjungi Uighur.

China Bungkam Muslim Uighur, 435 Intelektual Dipenjara atau Hilang Secara Paksa

Lagi, China Dituduh Perlakukan Muslim Uighur Bak Romusha di 11 Perusahaan, Dipekerjakan Tanpa Bayar

Toilet yang dibangun kemungkinan besar untuk menutupi reruntuhan Masjid Tokul yang hancur, serta sebagai keperluan pengawasan salah satu kelompok yang berkunjung ke daerah tersebut.

Menurut masyakat lokal, pembangunan toilet sudah selesai tapi belum bisa digunakan.

Dari wilayah Lop (Luopu) Prefektur Hotan (Hetian), dilaporkan bahwa pihak berwenang berencana menggunakan situs bekas masjid untuk membuka pusat kegiatan yang akan berfungsi sebagai tempat hiburan.

Di Kotapraja Ilchi, Kota Hotan, bekas situs masjid akan diubah menjadi pabrik dan memproduksi pakaian untuk perusahaan yang berbasis di Sichuan, China.

Ini bukan satu-satunya masjid yang dibongkar, masjid Azna dan masjid Bastaggam sebelumnya telah dihancurkan dan diganti dengan "toko serba ada".

Sesuai kampanye Perbaikan Masjid, otoritas PKT telah menghancurkan sekitar 70 persen masjid di seluruh XUAR, China.

Selain masjid, pihak berwenang Tiongkok telah secara sistematis menghancurkan kuburan Muslim dan bangunan keagamaan lainnya.

Investigasi yang dilakukan oleh Agency France-Presse mengungkapkan bahwa setidaknya 45 kuburan di XUAR telah dihancurkan dari 2014 hingga saat ini. Situs-situs itu diubah menjadi taman atau tempat parkir.

AS Gagalkan Aksesoris Kecantikan dari Rambut Manusia, Diduga dari Tahanan Uighur

Hak Asasi Manusia Uighur (UHRP) yang berbasis di Washington menerbitkan sebuah laporan berjudul 'Menghancurkan Iman: Penghancuran dan Penodaan Masjid dan Kuil Uighur'.

Dari hasil laporan, menunjukkan bahwa antara 10.000 hingga dan 15.000 masjid, tempat suci, dan tempat keagamaan lainnya di wilayah tersebut dihancurkan antara tahun 2016 dan 2019.

Zee News melaporkan Muslim Uighur dipaksa hidup dalam kondisi yang memprihatinkan dan dipaksa bekerja di pabrik.

Mereka kadang dipaksa makan daging babi dan minum alkohol.

Semua ini adalah bagian dari gambaran besar China ingin menghapuskan ras minoritas ini sepenuhnya dari negaranya, lapor media India tersebut. (Serambinews.com/Syamsul Azman)

AS Soroti Kamp Penahanan Muslim Uighur dalam Peringatan Hari Korban Penyiksaan Internasional

Donald Trump Teken UU tentang Uighur, China Mengancam: Kami Akan Ambil Tindakan Balasan

Presiden AS Donald Trump Tandatangani UU Uighur, Cina Siap Membalas

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved