Berita Luar Negeri

PBB Desak Eropa Selamatkan Migran yang Terkatung-katung di Lautan

UNHCR kemudian mengimbau agar semua penumpang segera dipindahkan dengan peringatan bahwa penundaan apa pun dapat membahayakan keselamatan.

SOS Mediterranee Italia via Twitter
Proses evakuasi imigran di Laut Mediterania, Sabtu (27/1/2018). (SOS Mediterranee Italia via Twitter) 

SERAMBINEWS.COM, ROMA - Badan Pengungsi PBB mengatakan, hampir 400 pengungsi dan migran yang diselamatkan oleh tiga kapal di Mediterania harus diizinkan untuk mendarat dengan selamat di Eropa.

Saat ini sebagian besar pengungsi masih terkatung-katung di lautan.

UNHCR dan IOM menyebutnya sebagai ‘keharusan kemanusiaan’ untuk menyelamatkan nyawa.

Sebagaimana diketahui, penjaga pantai Italia mengevakuasi 49 orang dari kapal penyelamat yang kelebihan muatan.

Kapal ini didanai oleh seniman Inggris Banksy. Kapal penyelamat lainnya, SeaWatch 4, kemudian menyelamatkan 150 lainnya.

Kru Louise Michel sebelumnya meminta bantuan segera. Namun, otoritas Eropa belum menanggapi secara memadai.

Jadi Persinggahan Burung Migran, Dyah Erti Idawati Dukung Program Restorasi Mangrove di Timur Aceh

Polisi Malaysia Geledah Kantor Al Jazeera di Kuala Lumpur, Selidiki Berita ‘Nasib Pekerja Migran’

Eddie Foundation Salurkan Bantuan Kemanusiaan Untuk Imigran Rohingya di Lhokseumawe

Sea Watch 4 mengatakan pada Sabtu malam bahwa kapal itu sekarang membawa 350 orang yang harus turun secepat mungkin.

Perahu ketiga juga membutuhkan bantuan. Sebanyak 27 migran dan pengungsi, termasuk seorang wanita hamil dan anak-anak dari Libya.

UNHCR dan IOM mengatakan, kurangnya kesepakatan tentang sistem pendaratan regional tidak bisa menjadi alasan untuk menolak perlindungan bagi orang-orang yang rentan.

"Sangat penting bahwa negara anggota UE lainnya memberikan lebih banyak dukungan kepada negara-negara di garis depan untuk menyambut mereka yang tiba melalui laut di Mediterania," kata pernyataan bersama itu.

Louise Michel, kapal sepanjang 31 meter yang didanai Banksy, telah melakukan sejumlah misi penyelamatan. Awak kapal men-tweet bahwa mereka telah berhasil menjaga kestabilan kapal dan memiliki mayat migran di dalamnya.

Idul Adha di Tempat Penampungan Imigran, Ketika Relawan Menghibur Anak Rohingya

PMI Lhokseumawe Berikan Layanan RFL bagi Imigran Rohingya  

Kunjungi Imigran Rohingya di Lhokseumawe, Tim Kemenko Polhukam RI Minta TNI-Polri Bantu UNHCR

UNHCR kemudian mengimbau agar semua penumpang segera dipindahkan dengan peringatan bahwa "penundaan apa pun dapat membahayakan keselamatan orang-orang di dalam kapal, termasuk kru."

Pada hari Sabtu, Louise Michel mengonfirmasi melalui Twitter bahwa penjaga pantai Italia telah mengambil 49 orang yang paling rentan selamat, tetapi mayoritas penumpang lainnya masih harus menunggu.

Menurut data PBB, 443 orang telah meninggal atau hilang saat mencoba menyeberangi Mediterania dari Afrika utara pada tahun 2020. Lebih dari 40.000 orang telah tiba di Eropa melalui laut selama periode yang sama.(bbc.com/sak)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved