Lifestyle
Sering Makan Nasi dengan Banyak Lauk? Waspada Picu Berbagai Masalah Kesehatan, Kata Para Ahli
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa faktor utama yang berkontribusi pada penyakit kardiovaskular adalah konsumsi nasi.
Penulis: Yeni Hardika | Editor: Safriadi Syahbuddin
Sebanyak 24 studi pada 2013 lalu menyimpulkan, gangguan saat makan seperti bermain gawai atau menonton televisi, menyebabkan orang makan berlebihan.
Oleh karenanya, disarankan fokus saat makan dan sebisa mungkin untuk menghindari makan sambil mengerjakan kegiatan lain.
2. Makan Perlahan
Studi menyebut orang yang terbiasa makan perlahan-lahan cenderung punya indeks massa tubuh lebih rendah dan makan lebih sedikit dibandingkan orang yang makan tergesa-gesa.
Makan perlahan ditengarai memberikan otak waktu untuk menyadari bahwa perut sudah kenyang.
Selain itu, makan perlahan-lahan juga dapat mengirimkan sinyal ke otak untuk berhenti makan.
• 19 Jenis Makanan & Minuman yang Terbukti Ampuh Turunkan Kadar Kolesterol
Bagi yang belum terbiasa, makan perlahan-lahan mungkin bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan
Untuk itu, kamu bisa mencobanya dengan menarik napas panjang beberapa kali sebelum memasukkan sendok ke mulut.
Atau, bisa juga dengan melihat jam atau timer untuk mengontrol kecepatan Anda makan.
3. Porsi cukup dan seimbang
Halaman resmi American Heart Association sebagaimana dikutip dari Kompas.com menyebutkan, orang dewasa idealnya mengonsumsi 2.000 kalori per hari dengan komposisi gizi lengkap dan seimbang.
Kebutuhan kalori itu bisa lebih banyak atau sedikit, sesuai dengan usia, aktivitas, dan kondisi kesehatan.
Bagi yang bingung menentukan jumlah kalori asupan ideal, Kementerian Kesehatan merumuskan cara sederhana untuk menakar porsi ideal di setiap sesi makan.
• Penderita Diabetes, Ini Daftar Buah-buahan yang Sebaiknya Dikonsumsi
Agar tak kelebihan atau kekurangan asupan, upayakan dalam satu piring makanan terdapat:
- Kabohidrat: mengisi 2/3 bagian dari 1/2 piring