Kesehatan
Waspadai! Penyebab Stroke, Berikut Cara Mengontrol Stres untuk Cegah Stroke
Pemicu seseorang terkena stroke juga beragam, namun dengan kondisi seperti ini, stres juga menjadi salah satu pemicu terkena penyakit ini.
Pemicu seseorang terkena stroke juga beragam, namun dengan kondisi seperti ini, stres juga menjadi salah satu pemicu terkena penyakit ini.
SERAMBINEWS.COM - Kasus stroke terus mengalami peningkatan.
Bahkan saat ini bukan hanya usia rentan saja yang bisa terkena, tapi kasus stroke diusia muda juga mulai sering ditemukan.
Pemicu seseorang terkena stroke juga beragam, namun dengan kondisi seperti ini, stres juga menjadi salah satu pemicu terkena penyakit ini.
Karena itu, ayo belajar mengontrol stres agar terhindari dari stroke.
Baca juga: Manfaat Daun Singkong untuk Kesehatan, Ternyata Bisa Atasi Penyakit Stroke
Baca juga: Hari Ini, Kodim Aceh Utara Kembali Rapid Test Puluhan Prajurit, Antisipasi Covid-19
Baca juga: Pandemi Corona Belum Selesai, China Kini Diserang Norovirus, Puluhan Pasien Alami Diare & Muntah
Baca juga: Hari Ini Puncak Peringatan Bulan PRB, “Mengurangi Keterpaparan Akibat Bencana”
Dikutip dari Kompas.Com, stres berkepanjangan bisa meningkatkan faktor risiko serangan stroke.
Sejumlah penelitian membuktikan, penyebab stroke salah satunya dipengaruhi faktor stres kronis.
Selain stres, penyebab stroke lainnya antara lain tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, obesitas, diabetes, penyakit jantung, dan kebiasaan merokok.
Penelitian kaitan erat antara stres dan stroke Melansir Verywell Health, studi dari beberapa negara berupaya mengungkap kaitan antara penyakit stroke dan tingkat stres para penderitanya.
Penelitian dari University of Michigan AS mengungkapkan, pria yang lebih reaktif saat menghadapi stres punya peluang menderita stroke 72 persen lebih tinggi ketimbang pria yang tidak reaktif.
Baca juga: Ketahui Sejumlah Fakta Tentang Stroke di Hari Stroke Dunia, Jangan Sampai Terlambat untuk Disadari
Sedangkan studi lain mengamati 6.553 pekerja di Jepang.
Hasilnya, pekerja yang punya masalah stres kerja risikonya terserang stroke cenderung tinggi.
Risiko stroke tersebut tetap tinggi padahal faktor risiko lain seperti rokok, usia, dan konsumsi alkohol sudah dikendalikan.