Breaking News

Donald Trump Pecat Menteri Pertahanan AS, Ketua DPR Tuduh Trump Menabur Kekacauan

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memecat Menteri Pertahanan AS Mark Esper melalui Twitter pada hari Senin (9/11/2020)

Editor: Muhammad Hadi
KBRI WASHINGTON DC
Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto (kanan) bertemu dengan Menteri Pertahanan AS Mark Esper (kiri) di Pentagon 

"Sementara saya menyingkir karena mengetahui masih banyak lagi yang bisa kita capai bersama untuk memajukan keamanan nasional Amerika,

ada banyak hal yang dicapai pada saat kita harus meningkatkan kesiapan, kemampuan, dan profesionalisme pasukan gabungan, sambil secara fundamental mengubah dan mempersiapkannya untuk masa depan, "tulis Esper.

Baca juga: Habib Rizieq Shihab Tiba di Indonesia, Massa Berdesakan di Bandara

Esper tidak disukai Trump beberapa bulan lalu, dan laporan telah beredar selama beberapa minggu bahwa Trump bersiap untuk memecatnya setelah pemilihan.

Laporan NBC News pekan lalu bahwa Esper telah menyiapkan surat pengunduran diri memicu penolakan oleh Pentagon, dengan seorang juru bicara mengatakan dia tidak berencana untuk mundur.

Baca juga: Jangan Kaget, Ini Tujuh Makanan Ternyata Jadi Bom Gula Jika Dikonsumsi

Kepala pertahanan secara terbuka membantah Trump atas tanggapan pemerintah terhadap protes terhadap ketidakadilan rasial selama musim panas,

dengan mengatakan pada bulan Juni bahwa dia tidak mendukung penerapan Undang-Undang Pemberontakan untuk mengerahkan pasukan militer aktif ke jalan-jalan untuk memadamkan kerusuhan.

"Pilihan untuk menggunakan pasukan aktif dalam peran penegakan hukum hanya boleh digunakan sebagai pilihan terakhir,

dan hanya dalam situasi yang paling mendesak dan mengerikan," katanya saat protes atas pembunuhan polisi atas George Floyd yang mengguncang kota-kota di seluruh penjuru negara.

"Kami tidak berada dalam salah satu situasi itu sekarang."

Baca juga: Penderita Asam Lambung, Ini 5 Buah yang Aman dikonsumsi, Dapat Bantu Ringankan Gejalanya Juga Lho

Komentarnya muncul beberapa hari setelah pertemuan Oval Office yang kontroversial di mana Trump menuntut 10.000 pasukan aktif segera dikerahkan, menurut seorang pejabat senior pemerintahan yang menggambarkan kejadian pada saat itu.

Esper dan Ketua Kepala Staf Gabungan Mark Milley keberatan dengan permintaan tersebut, kata pejabat ini.

Kemudian mendorong gubernur untuk memanggil pasukan Garda Nasional mereka sendiri untuk menambah kebutuhan pasukan.

Baca juga: Menyedihkan Nasib Pasien Covid-19 di Korea Utara, Bukan Dibawa ke Rumah Sakit

Baca juga: Terungkap Motif Tersangka MA Tikam Ustaz Zaid Saat Ceramah Maulid, Ternyata Tersinggung Disentil Ini

Dalam sebuah wawancara dengan The Military Times yang dilakukan 4 November dan diterbitkan Senin setelah berita pemecatannya.

Esper membela masa jabatannya di Pentagon dan mengatakan dia melakukan "semua yang saya bisa untuk mencoba dan tetap apolitis, mencoba untuk menghindari situasi yang mungkin tampak politis."

"Dan terkadang saya berhasil melakukan itu. Dan terkadang saya tidak sesukses itu," tambahnya.(*)

Baca juga: VIRAL Istri Keluar Makan Bareng Teman Bawa Bayi 5 Bulan, Suami Suruh Pulang Saat Hujan Deras

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Trump pecat Menteri Pertahanan AS Mark Esper enam hari pasca pemilu

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved