Penanganan Covid 19
Kasus Positif Covid Bertambah di Aceh Jaya, Warga Mesti Care Jika Punya Gejala Seperti Berikut Ini
Jumlah pasien positif Covid-19 Aceh Jaya sampai sekarang ini, sudah mencapai 123 orang.
Penulis: Riski Bintang | Editor: Saifullah
Laporan Riski Bintang | Aceh Jaya
SERAMBINEWS.COM, CALANG - Jumlah pasien positif Covid-19 Aceh Jaya sampai sekarang ini, sudah mencapai 123 orang.
Dari jumlah tersebut, tercatat sudah ada sebanyak 111 pasien positif Covid-19 di kabupaten hasil pemekaran Aceh Barat itu yang dinyatakan sehat.
Juru Bicara Tim Gugus Tugas Covid-19 Aceh Jaya, Idham Chalik yang dikonfirmasi mengatakan, dengan sembuhnya 111 pasien, maka hanya tersisa enam pasien lagi yang dalam proses pemantauan.
“Total yang terinfeksi itu 123 orang, 111 sembuh, enam meninggal, dan enam masih dalam tahap pemantauan,” ungkap Idham kepada Serambinews.com, Minggu (29/11/2020).
Ia menambahkan, jika saat ini tim Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Aceh Jaya sendiri masih menunggu hasil uji swab terhadap 44 sampel yang masih di Balitangkes Aceh.
Baca juga: Gubernur dan Forkopimda Aceh Lepas Rombongan GEMAS, Sasar 6.783 Sekolah se-Aceh
Baca juga: Pasien Meninggal Akibat Covid-19 di Aceh Singkil Tambah Satu Orang, Total Sudah Enam
Baca juga: Penyebab Rumah Terbakar di Depan Kampus Umuslim Peusangan belum Diketahui, Ada Dugaan karena Ini
Jumlah tersebut tercatat setelah sebagian besar sampel wab yang dikirim sudah keluar hasilnya. “Total sampel yang sudah diuji ada 1087 sampel dan 1043 sampel sudah keluar hasilnya,” tandas Idham.
Di sisi lain, Gugus Tugas Covid-19 mencatat, dalam dua hari terakhir atau pada 27-28 November 2020, ada penambahan jumlah pasien positif sebanyak satu orang, sehingga totalnya menjadi 123 pasien positif.
Pun demikian, angka tersebut lebih kecil ketimbang angka pasien positif yang sembuh, di mana dalam waktu dua hari ada tujuh pasien yang dinyatakan sembuh.
“Sejak tanggal 25-27 November 2020, ada 7 pasien sembuh, sedangkan kasus positif hanya bertambah satu pasien,” tutup Idham Khalik.
Jejala terpapar corona
Sementara itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) terus mempelajari seputar gejala virus corona.
Menurut CDC, selain paru-paru, banyak organ yang terpengaruh Covid-19. Selain itu, cara infeksi juga dapat memengaruhi kesehatan seseorang.
Baca juga: Bupati Gayo Lues Apresiasi DSI atas Inisiatif Pelaksanaan Webinar Saman 2020
Baca juga: Pasutri Asal Tapanuli Selatan Masuk Islam di Aceh Selatan
Baca juga: Polisi Ungkap Penyebab Air Sungai Berubah Merah di Gampong Kumbang Trueng Campli Pidie
Melansir berbagai sumber, 23 November 2020, berikut beberapa gejala jangka panjang yang paling sering dilaporkan dari pasien positif terpapar virus corona.
1. Kelelahan. Seperti dituliskan Nature, kelelahan menjadi salah satu efek jangka panjang dari Covid-19.
Selama sembilan bulan terakhir, semakin banyak orang yang melaporkan kelelahan dan rasa tidak enak badan yang melumpuhkan setelah terserang virus corona.
2. Sesak napas. Sebuah studi yang dilakukan terhadap 143 orang dengan Covid-19 yang telah pulang dari rumah sakit di Roma, menemukan bahwa 53 persen melaporkan kelelahan dan 43 persen mengalami sesak napas rata-rata 2 bulan setelah gejala dimulai.
"Sebuah penelitian terhadap pasien di China menunjukkan bahwa 25 persen memiliki fungsi paru-paru abnormal setelah 3 bulan dan 16 persen masih kelelahan," tulis Nature.
3. Batuk. Batuk merupakan gejala persisten paling umum yang terlihat di Klinik Pemulihan Covid-19 di Montefiore Medical Center di New York.
Baca juga: Gegara Uang BLT tak Diberi Kepadanya, Ayah Aniaya Anak Perempuannya, Kakek Korban Lapor ke Polisi
Baca juga: Ikan Tongkol Tembus Rp 150 Ribu per Ekor, Hasil Tangkapan Nelayan Abdya Berkurang
Baca juga: Ancaman Longsor Masih Mengintai Jalur Seumadam, Lalu Lintas Kembali Normal
Dituliskan dalam jurnal JAMA, pasien yang terinfeksi Covid-19 belum tentu dapat kembali ke kondisi sedia kala. Selain batuk yang terus menerus, hilangnya rasa dan bau kemungkinan tetap muncul.
4. Sakit kepala. Melansir Harvard Health, gejala paling umum yang terjadi pada pasien Covid-19 antara lain kelelahan, nyeri tubuh, sesak napas, sulit berkonsentrasi, sakit kepala, dan sulit tidur.
5. Nyeri dada dan nyeri otot. Gejala panjang yang dilaporkan, beberapa orang mengaku mengalami nyeri dada parah bersama dengan nyeri tubuh lainnya.
Selain itu, terdapat pasien yang mengalami berkeringat atau menggigilm, bahkan masalah pencernaan.
6. Sulit berkonsentrasi. Beberapa orang mengalami masalah memori dan konsentrasi. Gejala termasuk sakit kepala, kurang tidur, kecemasan, dan gejala lain yang berakar di otak.
Gejala-gejala neurologis yang dialami banyak penderita Covid-19 selama berbulan-bulan setelah infeksi awal dikenal dengan istilah kabut otak.
Baca juga: Jalan Desa Digali Perusahaan Batu Bara, Warga Minta Diperbaiki Kembali, Begini Jawaban PT Mifa
Baca juga: 16 Masjid dan Musalla Dalam Kecamatan Samadua Dapat Bantuan, Rp 30 Juta Hingga Rp 50 Juta
Baca juga: Tujuan Akhir Saman, bukan Sertifikat, tapi Memberi Manfaat Bagi Masyarakat
7. Demam. Melansir Kompas.com, 23 Maret 2020, demam menjadi gejala paling umum di antara pasien yang terpapar virus.
Sebuah penelitian yang melibatkan hampir 140 pasien di Rumah Sakit Zhongnan, Universitas Wuhan, China, mengidentifikasi pola khas gejala terkait virus corona Covid-19.
Adapun hasil penelitiannya sebagai berikut: Sekitar 99 persen pasien mengalami suhu tinggi, sedangkan lebih dari setengahnya mengalami kelelahan dan batuk kering.
Kurang lebih sepertiga pasien mengalami nyeri otot dan kesulitan bernapas. Gejala pertama mungkin tidak muncul tepat setelah seseorang terinfeksi lebih lanjut.
Pasien mungkin terinfeksi virus tanpa menunjukkan gejala selama lima hari atau lebih. Namun, saat gejala muncul, dapat mirip dengan pneumonia. Covid-19 dapat memburuk dari waktu ke waktu, yang membedakannya dengan pneunomia.
Lalu bagaimana pola harian gejala virus corona atau Covid-19? Pada hari 1, pasien biasanya demam. Pasien kemungkinan juga mengalami kelelahan, nyeri otot, dan batuk kering.
Baca juga: Heboh Air Sungai Berubah Merah di Gampong Kumbang Trueng Campli Pidie, Warga Penasaran
Baca juga: Implementasi Kampus Merdeka, Mahasiswa UTU Meulaboh Raih Juara Favorit Pimnas
Baca juga: Gedung Onkologi RSUZA Diperkirakan Rampung Tahun Depan, Tak ada Lagi Pasien Kanker Harus Dirujuk
Sebagian kecil dari mereka juga mungkin mengalami diare atau mual selama satu atau dua hari sebelumnya.
Memasuki hari 5, pasien kemungkinan mengalami kesulitan bernapas, terutama jika di usia lebih tua atau memiliki riwayat penyakit yang sudah ada sebelumnya.
Pada hari 7, menurut penelitian Universitas Wuhan, merupakan waktu rata-rata gejala memburuk, sebelum pasien dirawat di rumah sakit.
Hari 8, pada titik ini, pasien dengan kasus yang parah (15 persen, menurut CDC Cina) mengalami sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS).
Kondisi ini terjadi ketika cairan terkumpul di paru-paru. ARDS tersebut sering kali berakibat fatal, bahkan sampai menyebabkan kematian.
Hari 10, jika pasien memiliki gejala yang memburuk, ini menjadi waktu dalam perkembangan penyakit ketika kemungkinan besar pasien dirawat di ICU.
Baca juga: Satu Pasien Terkonfirmasi Positif Covid-19 di Langsa Meninggal Dunia, Total Sudah 14 Orang
Baca juga: RAPBA 2021 untuk Pembangunan Lanjutan Gedung Onkologi RSUZA Rp 188 Miliar, Diperkirakan Rampung
Baca juga: VIDEO Ngopi Pinggir Pantai Tren Masa Kini Kaum Millenial di Kota Banda Aceh
Pasien-pasien mungkin mengalami sakit perut dan kehilangan nafsu makan daripada pasien dengan kasus yang lebih ringan.
Hari 17, rata-rata orang yang pulih dari virus corona dapat keluar dari rumah sakit setelah dua setengah minggu.
Untuk mencegah penyebaran virus corona, WHO merekomendasikan beberapa hal seperti mencuci tangan secara teratur, memakai masker dengan benar, dan menjaga jarak aman.
Selain itu, juga disarankan untuk menghindari kontak dekat dengan siapa pun yang menunjukkan gejala penyakit pernapasan.(*)
Bersama-kita lawan virus corona. Serambinews.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat Pesan Ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu menjaga jarak)