Berita Aceh Utara
Aduh! Kerugian Petani di Aceh Utara Ekses Banjir Capai Rp 44 Miliar, 13.372 Hektare Sawah Rusak
Ekses banjir yang ikut merendam tanaman padi, jagung, dan kedelai di semua kecamatan di Aceh Utara menyebabkan kerugian petani capai Rp 44 miliar.
Penulis: Jafaruddin | Editor: Saifullah
Laporan Jafaruddin | Aceh Utara
SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON – Ekses banjir yang ikut merendam tanaman padi, jagung, dan kedelai hampir di semua kecamatan di Aceh Utara menyebabkan kerugian petani mencapai Rp 44 miliar.
Angka kerugian tersebut diperoleh dari hasil perhitungan Dinas Pertanian dan Pangan Aceh Utara setelah mereka melakukan pendataan terhadap areal sawah dan lahan yang terendam.
Untuk diketahui, Aceh Utara kembali dilanda banjir besar, selama hampir dua pekan yang terjadi mulai 4 Desember 2020 lalu.
Banjir tersebut bukan hanya merendam permukiman penduduk tapi juga belasan ribu hektare areal sawah yang sudah ditanami padi dan lahan yang ditanami jagung maupun kedelai.
“Dari hari ketiga banjir, petugas kita sudah mulai melakukan pendataan terhadap padi, jagung, dan kedelai yang terendam banjir, berkoordinasi dengan keuchik dan penyuluh,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Aceh Utara, Erwandi, SP, MSi kepada Serambinews.com, Senin (21/12/2020).
Baca juga: Dituding Terlibat Proyek Bansos, Gibran: Kalau Mau Korupsi, Kenapa Baru Sekarang
Baca juga: Pengadilan Turki Hukum Mantan Anggota Parlemen Kurdi 22 Tahun Penjara
Baca juga: Antar Bantuan, Kalak BPBD Aceh Utara Pesan Ini kepada Janda Empat Anak Korban Longsor Tebing Gunung
Disebutkan Erwandi, jumlah areal sawah sudah tanam padi dan jelang panen di Aceh Utara yang terendam mencapai 13.372 hektare.
Dari Jumlah itu, yang mati atau puso mencapai 4.561 hektare. Bahkan, 228 hektare di antaranya adalah areal sawah dengan isinya padi yang sudah siap panen.
“Untuk yang jelang panen, kalau kita kalkulasi jumlah kerugian mencapai Rp 5,4 miliar,” ujar Plt Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Aceh Utara ini.
Lahan tersebut, papar Erwandi, berada di Kecamatan Lhoksukon, Tanah Luas, Syamtalira Aron, Meurah Mulia, dan sejumlah kecamatan lainnya di Aceh Utara.
Selebihnya, padi yang puso atau mati dalam areal sawah mencapai 4.333 hektare di 16 kecamatan.
Baca juga: 400 Ribu Warga Arab Saudi Masuk Penerima Pertama Vaksin Covid-19
Baca juga: Kuwait Tutup Seluruh Penerbangan dan Perbatasan, Termasuk Inggris, Cegah Varian Baru Covid-19
Baca juga: Tolak Jadi Pengacara Habib Rizieq, Yusril Sebut Sudah Murtad, Malah Sarankan Minta Bantuan Prabowo
Areal pertanian terparah rusak terjadi Kecamatan Baktiya, Tanah Jambo Aye, Syamtalira Aron, dan sejumlah kecamatan lainnya.
Sedangkan untuk jagung yang terendam banjir mencapai 94 hektare. Dari jumlah itu, yang puso mencapai 74 hektare.
Areal tanaman jagung tersebut berada di empat kecamatan, yaitu Langkahan, Baktiya, Tanah Luas, dan Meurah Mulia.
Sedangkan untuk tanaman kedelai dengan luas areal 5 hektare yang berada di Kecamatan Cot Girek, semuanya puso.
Baca juga: VIDEO Hendak Berfoto, Wanita ini Buat Gerobak Pedagang Es Keliling Hancur Berantakan
Baca juga: Gubernur Aceh Hadiri Wisuda di Universitas Gajah Putih Takengon, Janji Upayakan Penegerian UGP
Baca juga: Rapat Paripurna DPRK Aceh Besar Digelar dalam Bahasa Aceh, Anggota Dewan Pakai Kupiah Meukeutop
“Jadi total kerugian petani di Aceh Utara berdasarkan perhitungan kita mencapai Rp 44 miliar,” pungkas Erwadi.(*)