Isra Mikraj

Peristiwa Isra Mikraj, Dua Perjalanan Nabi Dalam Semalam Menuju Langit Ketujuh Sidratul Muntaha

Peristiwa ini merupakan perjalanan suci Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa. Kemudian menuju ketujuh Sidratul Muntaha dalam 1 malam

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Safriadi Syahbuddin
wordpress
Ilustrasi perjalanan Rasulullah Muhammad SAW saat Isra Miraj 

Jibril menjawab, "Aku Jibril."

Jibril ditanya lagi, "Siapa yang bersamamu?"

Dia menjawab, "Muhammad."

Penjaga pintu langit itu kembali bertanya, "Apakah dia diutus (untuk naik menghadap Allah)?"

Jibril menjawab, "Dia memang diutus (untuk naik menghadap Allah)."

Maka pintunya dibukakan untuk kami dan aku bertemu dengan Yusuf a.s. yang ternyata ketampanannya luar biasa.

Dia pun menyambut ku dan mendoakan kebaikan untukku.

Baca juga: Kamis Ini Isra Mikraj 1442 Hijriah, Ini Amalan dan Bacaan Doa Memperingatinya, Lengkap Tata Cara 

Selanjutnya kami dinaikkan ke langit keempat.

Jibril a.s. pun meminta agar pintu langit ini dibukakan.

Dia (oleh penjaga pintunya) ditanya, "Siapa kamu?"

Jibril menjawab, "Aku Jibril."

Jibril ditanya lagi, "Siapa yang bersamamu?" Dia menjawab, "Muhammad."

Penjaga pintu langit itu kembali bertanya, "Apakah dia diutus (untuk naik menghadap Allah)?"

Jibril menjawab, "Dia memang diutus (untuk naik menghadap Allah)."

Maka pintunya dibukakan untuk kami dan aku bertemu dengan Idris a.s.

Dia menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku.

Memang benar firman Allah: "Dan Kami telah mengangkatnya (Idris a.s.) ke martabat yang tinggi." (QS. Maryam: 57).

Selanjutnya kami dinaikkan ke langit kelima.

Jibril a.s. meminta agar pintu langit itu dibukakan.

Dia (oleh penjaga pintunya) ditanya, "Siapa kamu?"

Jibril menjawab, "Aku Jibril."

Jibril ditanya lagi, "Siapa yang bersamamu?"

Dia menjawab, "Muhammad."

Penjaga pintu langit itu kembali bertanya, "Apakah dia diutus (untuk naik menghadap Allah)?"

Jibril menjawab, "Dia memang diutus (untuk naik menghadap Allah)."

Maka pintunya dibukakan untuk kami dan aku bertemu dengan Harun a.s.

Dia pun menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku.

Baca juga: Misteri Kubah Batu Yerusalem yang Tak Terungkap, Diyakini Jadi Pijakan Nabi Muhammad Saat Isra Miraj

Selanjutnya kami dinaikkan ke langit keenam.

Jibril a.s. lalu meminta agar pintu itu langit dibukakan.

Dia pun ditanya, "Siapa kamu?"

Jibril menjawab, "Aku Jibril."

Jibril ditanya lagi, "Siapa yang bersamamu?"

Dia menjawab, "Muhammad."

Penjaga pintu langit itu kembali bertanya, "Apakah dia diutus (untuk naik menghadap Allah)?"

Jibril menjawab, "Dia memang diutus (untuk naik menghadap Allah)."

Kemudian, pintunya dibukakan untuk kami.

Di sana, aku bertemu dengan Musa a.s.

Dia menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku.

Selanjutnya kami dinaikkan ke langit ketujuh.

Jibril a.s. pun meminta agar pintu langit dibukakan. Dia lalu ditanya, "Siapa kamu?"

Jibril menjawab, "Aku Jibril."

Jibril ditanya lagi, "Siapa yang bersamamu?"

Dia menjawab, "Muhammad."

Penjaga pintu langit itu kembali bertanya, "Apakah dia diutus (untuk naik menghadap Allah)?"

Jibril menjawab, "Dia memang diutus (untuk naik menghadap Allah)."

Baca juga: Sambut Peringatan Hijrahnya Nabi Muhammad SAW, Amalan Mulia Ini Bisa Praktekkan di Malam Isra Miraj

Maka pintunya dibukakan untuk kami dan aku bertemu dengan Ibrahim a.s. yang sedang menyandarkan punggungnya pada Baitul Ma'mur.

(Baitul Ma'mur secara harfiah berarti rumah yang diramaikan (penuh) oleh penghuninya.

Maksudnya adalah rumah ibadah para penghuni langit (malaikat), seperti Masjidil Haram di bumi yang bisa menampung 50 ribu jamaah)

Setiap harinya, Baitul Ma'mur dikunjungi oleh 70 ribu malaikat yang tidak pernah mengunjunginya lagi sesudahnya (70 ribu malaikat yang masuk ke Baitul Ma'mur setiap harinya selalu pendatang baru)

Kemudian Jibril membawaku ke (pohon) Sidratul Muntaha yang daun-daunnya selebar telinga gajah dan buah-buahnya sebesar kendi.

Tatkala Allah menitahkan perintah-Nya, (pohon) Sidratul Muntaha langsung berubah sehingga tidak ada satu makhluk pun yang bisa menggambarkannya karena sangat indah.

Allah pun memberiku wahyu dan mewajibkan shalat lima puluh kali kepadaku dalam sehari semalam.

Kemudian aku turun lagi dan bertemu dengan Musa a.s.

Dia bertanya, "Apakah yang diwajibkan oleh Rabbmu kepada umatmu?"

Aku menjawab, "Lima puluh kali shalat sehari semalam."

Dia berkata, "Kembalilah menemui Rabbmu dan mintalah ke ringanan kepada-Nya.

Sebab, umatmu tidak akan mampu melakukan hal itu. Aku telah menguji Bani Israil."

Maka aku kembali menghadap Allah dan memohon kepada-Nya,

"Wahai Tuhanku! Berilah keringanan kepada umatku."

Allah SWT  lantas mengurangi lima (shalat) dariku.

Baca juga: Isra Miraj 1440 H, Ini Tanya Jawab Nabi Muhammad SAW dengan Jibril Melihat Penghuni Surga & Neraka

Kemudian aku kembali menemui Musa dan kukatakan, "Allah telah mengurangi lima (shalat) dariku."

Namun, Musa berkata, "Umatmu tidak akan mampu melakukan itu. Kembalilah menemui Rabbmu dan mintalah keringanan lagi."

Aku terus mondar-mandir antara Allah dan Musa a.s. hingga akhirnya Allah berfirman,

"Wahai Muhammad! Shalat yang Ku-wajibkan adalah lima kali dalam sehari semalam.

Pahala tiap-tiap shalat itu digandakan sepuluh kali lipat.

Oleh karena itu, mendirikan shalat lima kali sama saja dengan mendirikan shalat lima puluh kali.

Barangsiapa berniat melakukan satu kebaikan namun dia tidak jadi melaksanakannya maka dicatat untuknya satu kebaikan.

Andaikan dia melaksanakannya maka dicatat untuknya sepuluh kebaikan.

Barangsiapa berniat melakukan satu keburukan namun dia tidak jadi melaksanakannya maka keburukan tersebut tidak dicatat sama sekali.

Akan tetapi, jika dia melaksanakannya maka hanya dicatat satu keburukan saja."

Aku turun lagi menemui Musa a.s. dan memberinya penjelasan.

Dia masih berkata, "Kembalilah kepada Tuhanmu dan mintalah keringanan lagi."

Aku pun menukas, "Aku telah berulang kali menemui Allah, aku merasa malu terhadap-Nya." (HR. Muslim) | (Serambinews.com/Agus Ramadhan)

Baca Juga Lainnya:

Baca juga: Tegas! Presiden Filipina Duterte Pecat Duta Besar yang Lakukan Kekerasan pada Pembantu Rumah Tangga

Baca juga: Melawan Pemberontakan Puluhan Tahun, Presiden Duterte Ambil Langkah Berani: Tumpas Semua Komunis

Baca juga: Presiden Duterte Perintahkan Tembak Mati Pemberontak Komunis, 9 Orang Tewas Dibantai Aparat Filipina

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved