Breaking News

Tips Kesehatan

Moms, Ini 10 Daftar Teh Herbal yang Aman untuk Ibu Hamil

Teh herbal dapat membantu mengobati berbagai gejala kehamilan ringan seperti mual, muntah dan juga bermanfaat bagi janin yang sedang tumbuh.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Safriadi Syahbuddin
Teh Hijau 

SERAMBINEWS.COM - Selain lezat, teh herbal juga bermanfaat untuk kesehatan. Terbukti teh herbal telah digunakan sebagai pengobatan alami untuk berbagai penyakit sejak ratusan tahun lamanya.

Penggunaan obat-obatan herbal selama kehamilan menjadi populer dengan keyakinan bahwa "menjadi alami itu aman".

Mengutip dari Boldksy, studi yang dilakukan pada ibu hamil dari 18 negara, ditemukan sekitar 28,9 persen di antaranya menggunakan obat-obatan herbal karena dianggap "aman".

Namun, perlu dicatat bahwa konsumsi berlebihan beberapa jamu atau teh herbal dalam bentuk teh bisa sangat tidak sehat bagi wanita hamil, mengingat persiapan, kemurnian, dan waktu penggunaannya.

Lalu, teh herbal apa saja yang aman untuk ibu hamil?

1. Teh peppermint

Peppermint adalah ramuan yang bagus untuk meredakan perut kembung, muntah dan sejumlah gejala mual di pagi hari pada ibu hamil seperti mual dan sakit kepala karena efek antispasmodiknya.

Baca juga: Moms, Kulit Kendur Setelah Melahirkan? Coba 6 Tips Ini 

Peppermint bermanfaat bagi wanita terutama selama memasuki trimester pertama dan tidak ada efek berbahaya teh yang ditunjukkan pada ibu atau janin dalam jumlah yang tepat.

Namun penggunaannya yang berlebihan terkadang bisa merangsang haid di awal kehamilan.

2. Teh jahe

Pada awal kehamilan, mayoritas wanita mengandalkan teh jahe sebagai teh herbal yang efektif membantu melawan morning sickness, muntah, mual, sakit kepala, mabuk perjalanan, gangguan pencernaan dan perubahan suasana hati.

Sebuah penelitian telah menunjukkan bahwa jahe dianggap tidak berbahaya dan merupakan alternatif yang efektif untuk wanita yang memiliki episode mual dan muntah yang tinggi karena adanya gingerol.

Perlu diperhatikan bahwa konsumsi jahe yang tinggi dalam bentuk bubuk atau tincture dapat meningkatkan risiko perdarahan dan produksi asam lambung.

3. Teh hijau

Teh hijau dianggap sebagai minuman yang meningkatkan kesehatan dan jika dikonsumsi dalam jumlah terbatas, itu bagus selama kehamilan. 

Teh hijau memiliki banyak antioksidan kuat yang mencegah kerusakan pada janin dan ibu akibat stres oksidatif dan meningkatkan sirkulasi darah dalam tubuh.

Baca juga: Moms, Kulit Kendur Setelah Melahirkan? Coba 6 Tips Ini 

Teh hijau juga dapat membantu mengurangi tekanan darah tinggi dan penambahan berat badan.

Namun, konsumsi teh hijau yang berlebihan bisa jadi tidak sehat karena mencegah tubuh menyerap zat besi dan asam folat. 

4. Teh kamomil

Teh kamomil membantu meringankan iritasi saluran cerna, nyeri sendi dan insomnia selama masa kehamilan.

Sebuah penelitian berbicara tentang aktivitas anti-inflamasi chamomile bersama dengan senyawa fenoliknya seperti flavonoid dan kumarin yang secara efektif membantu ibu dan janin. 

Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa konsumsi teh kamomil secara teratur selama trimester ketiga dapat menyebabkan persalinan prematur dan berat badan lahir rendah.

5. Teh tulsi (kemangi)

Teh tulsi memiliki banyak tindakan terapeutik seperti tindakan anti-inflamasi dan imunomodulator.

Namun, khasiat kemangi selama kehamilan bertolak belakang.

Baca juga: Moms Waspada Infeksi Jamur pada Payudara Saat Menyusui, Kenali Penyebab dan Begini Cara Mencegahnya

Beberapa penelitian menyebutkan bahwa daun kemangi sebagai makanan super karena adanya vitamin A, E, C, B1 dan B2 serta mineral seperti magnesium dan seng; sedangkan penelitian lain menunjukkan bahwa daun kemangi dapat menyebabkan kontraksi pada rahim dan menyebabkan keguguran.

Oleh karena itu, konsumsi teh tulsi minimal atau sedang dapat bermanfaat.

6. Teh daun raspberry merah

Teh ini diberi label di bawah kategori "gunakan dengan hati-hati dalam kehamilan".

Teh daun raspberry merah terutama dikenal untuk merangsang persalinan untuk mencapai kelahiran normal.

Teh ini juga terkait dengan penurunan kadar glukosa selama diabetes gestasional.

Namun, ini adalah ramuan yang bergantung pada dosis dan konsumsi besar tidak disarankan untuk wanita hamil.

Baca juga: Ibu Hamil Susah Tidur? Yuk Moms Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya

7. Teh biji adas

Teh adas yang terbuat dari buah atau biji matang kering diketahui menyebabkan efek menguntungkan pada gangguan hormonal yang umum terjadi selama masa kehamilan.

Teh dapat membantu meningkatkan laktasi dan juga dikenal dapat meningkatkan kesuburan.

Efek anti-spasmodik teh adas dapat membantu mengurangi persalinan yang lama dan menyebabkan pelebaran serviks yang lebih cepat dan efektif. 

8. Teh timi

Thyme dianggap sebagai ramuan yang umum digunakan di kalangan wanita hamil dari Timur Tengah.

Teh thyme dapat membantu meredakan kembung dan sakit perut di semua trimester.

Teh ini juga dianggap bermanfaat untuk mencegah infeksi saluran kemih dan flu biasa selama kehamilan.

Teh thyme harus dikonsumsi dalam jumlah yang sangat sedikit karena efek penyebab aborsi bila dikonsumsi dalam dosis yang lebih besar.

Baca juga: Keputihan Saat Hamil, Moms Kenali Yuk Penyebab, Jenis, dan Cara Mengatasinya

Baca juga: Moms, Hindari 8 Jenis Makanan dan Minuman Ini untuk Bayi Usia di Bawah Setahun

9. Teh adas manis

Teh adas dianggap bermanfaat untuk penyembuhan pascapartum dan menyusui yang lebih baik.

Dalam dosis normal, teh adas manis aman dan efektif digunakan pada kehamilan.

Tidak dianjurkan untuk wanita yang menggunakan warfarin, obat antikoagulan karena dapat meningkatkan kerja obat.

10. Teh Quince

Teh quince adalah teh tradisional Korea yang dibuat dari bubuk buah quince kering yang direndam dalam air panas.

Teh ini dianggap baik untuk mengobati mual dan muntah ringan tanpa efek samping yang merugikan.

Teh quince juga membantu mengobati sakit perut dan diare saat hamil.

Dapat dikonsumsi dalam jumlah sedang selama kehamilan.

Teh herbal dapat membantu mengobati berbagai gejala kehamilan ringan seperti mual, muntah dan juga bermanfaat bagi janin yang sedang tumbuh karena adanya fitokimia penting.

Namun, seperti yang kita ketahui, konsumsi teh herbal bergantung pada dosis dan oleh karena itu, teh herbal dikonsumsi setelah berkonsultasi dengan ahli medis. (Serambinews.com/Firdha Ustin)

Baca juga berita lainnya

Baca juga: Usai Melahirkan di Pustu Serapong Pulo Aceh, Darmayanti Dirujuk Pakai Boat ke RSUZA, Ini Penyebabnya

Baca juga: Daftar Rincian Gaji dan Tunjangan TNI AD Per Bulan, Mulai dari Tamtama hingga Jendral

Baca juga: Pendaftaran Gelombang 14 Kartu Prakerja Dibuka Hari, Logini di www.prakerja.go.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved