Breaking News

Kupi Beungoh

Napoleon, Kohler, Muzakir Walad, dan Warisan Gampong Pande (II)

Dalam konteks sejarah apapun, warisan dan identitas adalah dua kata keramat yang sangat sulit untuk dilepaskan.  

Editor: Amirullah
SERAMBINEWS.COM/Handover
Ahmad Humam Hamid, Sosiolog, Guru Besar Universitas Syiah Kuala. 

Bolivar adalah “penyembah” Napoleon dan cukup banyak tokoh lain yang juga sama dengannya di di berbagai belahan dunia.

Cukup banyak yang dikerjakan oleh Napeleon yang memberi pengaruh besar kepada Eropah dan dunia, dan itu adalah kebanggaan dan identitas Perancis.

Tidaklah mengherankan, ketika ada sejumlah renovasi lanutan  terhadap Tomb de Napoleon ,terutama dengan penguatan beragai artefak dan sejarah peperangan Perancis di Les Invalides adalah pernyataan identitas yang konkret.

 Yang dituju oleh Perancis kepada siapapun adalah menjadikan makam Napoleon sebagai bagian yang sangat penting buku hidup negara dan bangsa Perancis.

Disebalik semua itu Napoleon adalah tokoh yang juga konsol dan memalukan Perancis. Ia yang mendorong dan mendukung revolusi Perancis, ia pula yang menjadi pengkianat untamanya.

Revolusi Perancis yang kala itu melahirkan Republik, dengan alasan stabilitas ditelah oleh Napoleon untuk kembali dijadikan kerajaan dengan menjadidakan dirinya sebagai Emperor, kaisar Perancis.

Liberte, egalite, dan fraternité yang dijadikan semboyan olehnya dan menjadi api pembakar kebebasan di seluruh dunia, kemudian di kunci dalam sistem aristokrasi dimana ia sendiri menjadi induk dari otokrasi baru Perancis kala itu.  

Napoleon juga mempunyai selera dan keinginan terhadap perempuan yang luar biasa.

Disamping tercatat dengan tiga wanita besar sebagai isteri resminya, tak terhitung pula jumlah wanita lain yang singgah dalam hidupnya dimanapun ia berada.

Tak heran misteri kematiannya di duga bermacam-macam,racun arsenik, kematian alami, dan bahkan penyakit syphilis.

Terhadap semua kelemahannya Napoleon tidak memperoleh status diskualifukasi dari identitas dan jati diri Perancis. Ia tetap dianggap pahlawan.

Segala kelemahan dan keburukan yang dimiliki oleh Napoleon tidak boleh mengalahkan segala kebaikan dan prestasi yang membuat Perancis menadi hebat dan terkenal do seluruh dunia.

Ketika saya dan  beberapa orang teman saya pada saat yang berbeda “mengejek” keburukan Napoleon kepada beberapa kenalan kami orang Perancis, respons mereka sangat ringkas dan sederhana.

Jawaban mereka umumnya sama, “kehebatan apapun yang Napóleon miliki, ia juga manusia biasa”.

Tidak heran kalau identitas dan sukma Perancis itu ditulis kembali oleh sejarawan dan  ahli militer ,Martin van Cleverd dengan menjuluki Napoleon sebagai manusia biasa yang luar bisa yang pernah ada.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved