Pemindahan Ibu Kota

Proyek Pemindahan Ibu Kota Bikin Fokus Pemerintah Menghadapi Pandemi Menjadi Terpecah

Utang pemerintah diperkirakan akan berjumlah Rp 10.000 triliun pada 2024, dan itu sudah cukup membebani perekonomian kita.

Editor: Taufik Hidayat
rendering_indonesia
Istana negara di Ibu Kota Baru di Kalimantan Timur 

Pandangan berbeda datang dari Menteri PPN/Kepala Bappenas periode 2014-2015 Andrinof Chaniago.

Andrinof mendukung langkah pemerintah melakukan pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur.

Dia menjelaskan bahwa alasan pemindahan bukan semata-mata gerah atau risau dengan kondisi Jakarta, namun untuk menyelamatkan Pulau Jawa.

Pulau Jawa menurut dia dihuni oleh 60 persen penduduk Indonesia, tapi luasnya hanya 7 persen, sebuah perbandingan yang tidak memadai.

Baca juga: Ditugaskan ke Papua, Pratu Lukius Malah Membelot dan Gabung dengan KKB Papua

Baca juga: Warga Tertipu Investasi Bodong, Rp 165 Juta Raib

“Tahun 2060 penduduk di Jawa kemungkinan 2 kali lipat dari yang sekarang atau sekitar 300 juta dengan luas daratan yang hanya 7 persen,” ujar Andrinof.

Karena itu, pemindahan ibu koita bisa menyelamatkan Pulau Jawa, terutama lahan pertanian yang dikenal subur.

Lahan pertanian ini menurud dia harus diselamatkan, karena kebutuhan pangan yang kian meningkat.

Selain itu, Andrinof juga yakin pemindahan ibu kota akan menciptakan pemerataan antarwilayah.

“Kasihan daerah yang di pinggiran terutama di timur. Kita ingin membangun pusat kehidupan baru,” tutur Andrinof.(AnadoluAgency)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved