Kupi Beungoh

Irwandi Yusuf dan Misteri Surat dari Aceh

Saya prihatin, sekaligus merasa kurang senang karena “dosa apalagi” yang hendak ditimpakan kepada mantan Gubernur Aceh itu.

Editor: Zaenal
DOK SERAMBI INDONESIA
IRWANDI Yusuf saat berkampanye di lapangan bolakaki kecamatan Trienggadeng, Pidie Jaya, pada Pilkada 2017. 

Kalau ada sesuatu yang mungkin dapat membuat saya miris adalah ketika dalam surat itu juga disebutkan ada fasilitas istimewa kepada Irwandi dalam penjara.

Dengan salah satunya menyebutkan Irwandi mendapat fasilitas listrik dan AC di kamarnya, yang distilahkan dengan “perlakuan istimewa terhadap  koruptor”.

Disebutkan pula beberapa pembuat surat itu sangat keberatan dengan ekspose media terhadap Irwandi.

Baca juga: Kunjungan Ramadhan ke AD Pirous: Menyaksikan Seniman Bertasbih dan Berzikir (I)

Baca juga: Falevi: Tidak Ada Aturan Jenguk Irwandi di Lapas

Baca juga: Konflik PNA Kian Memanas, Irwandi Kembali Keluarkan Surat Peringatan Kedua untuk Tiyong

Selain memperlihatkan copy surat itu kepada saya, teman tadi juga menyebutkan kepada saya sejumlah tindakan yang dilakukan oleh pihak tertetu terhadap Irwandi, seperti memeras kader partainya, mengerakkan massa  untuk membuat kerusuhan, dan menyebarkan kebencian kepada negara.

Tentang penyebutan yang terakhir tentu saja tidak ada bukti yang ditunjukkan, bisa saja itu merupakan sinyalemen, atau mungkin saja benar adanya. 

Namun selain dari bukti tertulis yang saya lihat di pertemuan di Bandung, saya lebih menganggap berita itu masih dalam taraf kebenaran “hipotetis” dengan peluang yang sama terhadap salah atau benar.

Bagi saya pribadi, terlepas dari kesalahan yang telah diputuskan oleh pengadilan terhadap Irwandi, dengan pembelahan persepsi dalam masyarakat Aceh terhadap vonis itu, sebagai kawan baik saya, dan bahkan pernah berkompetisi dengannya, surat itu sangat saya sayangkan, karena datangnya dari Aceh.

Baca juga: Tak Berkunjung ke Sukamiskin, Irwandi Yusuf Beri Peringatan Kepada 5 Anggota DPRA dari PNA

Sosiolog Aceh, Ahmad Humam Hamid, berkunjung ke galery lukisan seniman Indonesia kelahiran Meulaboh Aceh Barat, Abdul Djalil Pirous (AD Pirous), di kawasan Dago Pakar, Bandung, April 2021.
Sosiolog Aceh, Ahmad Humam Hamid, berkunjung ke galery lukisan seniman Indonesia kelahiran Meulaboh Aceh Barat, Abdul Djalil Pirous (AD Pirous), di kawasan Dago Pakar, Bandung, April 2021. (SERAMBINEWS.COM/Handover)

*) PENULIS adalah Sosiolog, Guru Besar Universitas Syiah Kuala.

KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved