Bangsamoro

Ekonomi Bangsamoro Tumbuh Pesat, Hanya 3 Bulan Lahir 4.740 Perusahaan Baru

BARMM mengumumkan bahwa 4.740 perusahaan didirikan pada kuartal pertama tahun 2021, atau dalam rentang waktu tiga bulan, Januari – Maret 2021.

Editor: Zaenal
BANGSAMORO.GOV.PH
Ketua Menteri Murat Ebrahim dan Menteri Pemerintah Daerah Atty. Naguib Sinarimbo, hari Sabtu 1 Mei 2021, memimpin upacara peletakan batu pertama untuk pembangunan balai barangay dua lantai untuk masing-masing desa Gang, Banubo, dan Simuay, di Kotamadya Sultan Kudarat, Maguindanao. Wali Kota Datu Shameem Mastura turut hadir bersama dengan Anggota Parlemen Otoritas Transisi Bangsamoro Datu Tucao Mastura dan Sittie Shahara Mastura, serta pejabat pemerintah daerah lainnya. 

Jumlah ini menurun sangat tajam, dibandingkan 282 orang pada tahun 2019, dan 145 anggota pada 2020.

Selain itu, kekuatan senjata kelompok Abu Sayyaf juga menurun secara signifikan tahun ini dengan hanya tersisa 147 senjata.

Baca juga: Tentara Filipina Selamatkan Tiga Warga Sulawesi yang Disandera Kelompok Abu Sayyaf

Baca juga: 9 Wanita Ditangkap, Diduga Hendak Ledakkan Bom, Sebagian Besar Janda Milisi Abu Sayyaf

Pada tahun 2019, kelompok Abu Sayyaf memiliki 330 senjata dan pada tahun 2020 sebanyak 155 pucuk senjata.

Tahun ini, tidak ada aksi teror yang dilakukan oleh kelompok Abu Sayyaf di wilayah Filipina.

Sementara apda tahun 2019, Abu Sayyaf Group terlibat dalam 22 kekejaman dan 5 aksi teror pada tahun 2020.

Yang terakhir adalah dua ledakan di Brgy. Walled City di Jolo, Sulu pada 24 Agustus tahun lalu.

Menurut JTF Sulu, mereka ditugaskan oleh negara untuk melakukan operasi militer dan mengalahkan kelompok Abu Sayyaf.

Hal ini merupakan bagian dari mendukung proses perdamaian pemerintah dengan Front Pembebasan Islam Moro (MILF) dan Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF).

JTF Sulu berkontribusi secara signifikan bagi perdamaian, keamanan, dan upaya pembangunan Pemerintah di provinsi Sulu.

“Tindakan militer hanyalah faktor kecil dalam memerangi terorisme, faktor utama di sini adalah bantuan (dari Pemerintah Bangsamoro),” kata Vinluan.

“Kami membutuhkan bantuan Anda untuk mengakhiri konflik di Sulu,” kata Vinluan kepada pejabat BARMM.

Baca juga: Laa Baa, Nelayan Indonesia yang Diculik Abu Sayyaf di Perairan Sabah Tewas Dibunuh di Sulu Filipina

Masa Transisi Bukan Jalur Mudah

Sementara itu, Kepala Menteri Bangsamoro, Ahod Ebrahim mengatakan, Pemerintah sementara Bangsamoro telah ditempatkan untuk memastikan bahwa rakyat mendapatkan perdamaian yang layak dan pembangunan berkelanjutan, setelah bertahun-tahun didera konflik dan kerusuhan.

“Ketika kami menandatangani perjanjian damai dengan pemerintah pusat, kami tahu bahwa masa transisi ini bukanlah jalur yang mudah. Kami juga mengakui bahwa masih ada kelompok sempalan dan organisasi ekstremis yang akan memberikan tantangan dalam proses tersebut,” kata Kepala Menteri Bangsamoro.

“Kami beruntung dalam perjalanan ini, kami memiliki mitra terkasih kami dari sektor keamanan untuk membantu kami dalam menjaga ketertiban. Pasukan yang dulu kami hadapi di seberang pagar - sekarang bekerja bersama kami, berdampingan, satu dalam membangun Bangsamoro yang bisa kami banggakan,” ujarnya.

Turut hadir dalam pertemuan hari Senin adalah Menteri Pemerintah Daerah Naguib Sinarimbo, Menteri Pekerjaan Umum Eduard Guerra, Menteri Pendidikan Mohagher Iqbal

Kemudian Menteri Sosial Raissa Jajurie, dan Menteri Pembaruan Pertanian, Perikanan, dan Agraria Mohammad Yacob.

Sedangkan Komandan Vinluan didampingi oleh Komandan JTF Sulu Brigjen William Gonzales, dan empat komandan brigade bawahan satgas.(Anadolu Agency/Serambinews.com)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved