BERITA POPULER

BERITA POPULER - Hari Terakhir Prof Farid Wajdi, Putra Aceh Kerja di Facebook, Duel Maut di Singkil

Mulai dari informasi Pelantikan Kapolda Aceh Baru Irjen Pol Ahmad Haydar, Kisah satu-satunya putra Aceh yang kerja di Facebook dan jabat Manager se-As

Penulis: Yeni Hardika | Editor: Safriadi Syahbuddin
SERAMBINEWS.COM
Rangkuman Berita Populer Kanal Nanggroe selama sepekan terakhir, terhitung sejak 9-15 Agustus 2021. 

SERAMBINEWS.COM - Berpulangnya Prof Farid Wajdi Ibrahim MA, secara tiba-tiba meninggalkan luka yang mendalam bagi masyarakat Aceh, terutama anggota keluarga, sahabat, dan kolega almarhum.

Sebab, dalam beberapa hari terakhir, sang intelektual kampus Universitas Islam negeri (UIN) Ar Raniry, ini masih menjalankan akitivitasnya sebagai Ketua Majelis Adat Aceh (MAA).

Selain sebagai tokoh adat, Prof Farid Wajdi juga akrab dengan berbagai kalangan masyarakat.

Prof Farid merupakan tokoh atau cendikiawan yang selama dikenal bersuara lantang, baik itu dalam podium khutbah di masjid-masjid.

Farid Wajdi belakangan ini memang disibukkan dengan menghadiri beberapa pertemuan dan acara terkait dengan lembaga yang dipimpinnya.

Prof Farid terakhir menjalankan tugasnya sebagai tokoh adat, saat menyambut dan mempeusijuk Kapolda Baru Aceh, Irjen Pol Ahmad Haydar di Bandara SIM dua hari lalu, Kamis (12/8/2021).

Sehari berselang, kesehatannya menurun dan dilarikan ke RS Meuraxa, hingga mengembuskan nafas terakhir pada Sabtu (14/8/2021) sekira pukul 14:30 WIB di Rumah Sakit Umum Meuraxa, Banda Aceh.

Disamping itu, penyebab duel maut yang melibatkan ayah, anak, menantu, dan kakak beradik di hutan kawasan Lae Treup, Kecamatan Singkil, Kabupaten Aceh Singkil akhirnya terkuak.

Baca juga: BERITA POPULER - TV Digital, Ibu Pantau Aktivitas Ranjang Pengantin hingga Body Shaming Nurul Akmal

Baca juga: BERITA POPULER Nurul Akmal Diberi Hadiah Rumah, Serangan Lalat sampai Calon Ketua DPD Demokrat Aceh

Penjabat (Pj) Keuchik Rantau Gedang, Kecamatan Singkil, Irwansyah Rizal, yang warganya meninggal dalam perkelahian mengatakan, penyebabnya diduga kuat perebutan lokasi pengambilan kayu.

Kemudian informasi Jalan Tol Sigli - Banda Aceh yang dikabarkan akan beroperasi pada Oktober 2022.

Ini disampaikan oleh Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu atau DPMPTSP Aceh, Martunis, saat konferensi pers terkait Realisasi Investasi Aceh Triwulan II 2021 yang berlangsung di Aula Kantor DPMPTSP Aceh, Jumat (13/8/2021).

Pembaca setia Serambinews.com, selain tiga berita tersebut, ada sederet berita lain yang menarik perhatian pembaca selama sepekan terakhir.

Mulai dari informasi Pelantikan Kapolda Aceh Baru Irjen Pol Ahmad Haydar, Kisah satu-satunya putra Aceh yang kerja di Facebook dan jabat Manager se-Asia Pasifik, hingga bentrok berdarah sesama saudara di Aceh Singkil yang berlanjut ke ranah hukum.

Berikut selengkapnya, rangkuman 10 Berita Populer dari Kanal Nanggroe selama sepekan terakhir, terhitung sejak 9-15 Agustus 2021.

Baca juga: Presiden Jokowi Kenakan Pakaian Adat Suku Badui Saat Pidato Kenegaraan di Gedung Parlemen Senayan

1. Hari-hari Terakhir Prof Farid Wajdi, Kesehatan Drop Sehari Setelah Menyambut Kapolda Aceh yang Baru

Innalillahi wainna ilaihi rajiun, Prof H Farid Wajdi Ibrahim MA, Ketua Majelis Adat Aceh/Mantan Rektor UIN Ar Raniry Banda Aceh meninggal dunia, Sabtu (14/8/2021) sekira pukul 14:30 WIB di Rumah Sakit Umum Meuraxa, Banda Aceh.

Kabar kepergian Prof Farid Wajdi beredar cepat melalui pesan berantai dan jejaring media sosial.

Kabar duka itu bagaikan petir menggelegar di siang hari.

Sebab, dalam beberapa hari terakhir sang intelektual kampus UIN Ar Raniry yang juga pendakwah bersuara lantang itu masih menjalani akitivitasnya sebagai Ketua Majelis Adat Aceh.

Farid Wajdi memang belakangan ini disibukkan dengan menghadiri beberapa pertemuan dan acara terkait dengan Majelis Adat Aceh.

Selain sebagai tokoh adat, Prof Farid juga akrab dengan berbagai kalangan hingga ia banyak mendapat undangan dari berbagai pihak maupun pengurus masjid untuk menjadi khatib jumat, atau ceramah pada peringatan hari-hari besar Islam.

Selengkapnya.

Baca juga: Sepak Bola dalam Lumpur Meriahkan HUT Ke-76 RI di Gampong Pasi Aceh, Ini Aneka Lomba Lain

Baca juga: Durian Jenis Musang King di Aceh Tamiang Dinamai Durian Gring

2. Besok, Irjen Pol Ahmad Haydar Dilantik Sebagai Kapolda Aceh, Berikut Profilnya

Kapolri, Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, dijadwalkan akan melantik Irjen Pol Ahmad Haydar sebagai Kapolda Aceh besok, Selasa (10/8/2021).

Pelantikan ini akan berlangsung di Mabes Polri.

Irjen Pol Ahmad Haydar menggantikan Irjen Pol Wahyu Widada yang telah menjabat Kapolda Aceh hampir dua tahun.

Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Pol Winardy, mengatakan informasi yang ia terima dari Mabes Polri, bahwa pelantikan dan serah terima jabatan akan berlangsung pukul 13.00 WIB besok di Mabes Polri.

"Sementara infonya masih terjadwal besok. Informasi terakhir masih sesuai jadwal, Selasa jam 13.00 WIB.

Jika ada perubahan akan diinformasikan kembali," kata Winardy meneruskan pesan kepada Serambinews.com, Senin (9/8/2021).

Selengkapnya.

3. Duel Maut di Hutan Singkil Libatkan 8 Orang, Ayah, Anak, Menantu dan Kakak Adik, Begini Kejadiannya

Kapolres Aceh Singkil, AKBP Iin Maryudi Helman, melalui Kasat Reskrim Iptu Noca Triyananto, mengatakan proses pemeriksaan duel maut di hutan masih berlanjut.

Terutama untuk mendalami modusnya.

"Modus masih kami dalami. Proses pemeriksaan masih lanjut," kata Iptu Noca, Rabu (11/8/201).

Kasat Reskrim menceritakan peristiwa tersebut terjadi pada Selasa, 10 Agustus 2021 sekira pukul 08.00 WIB di Desa Teluk Rumbia, Kecamatan Singkil, Aceh Singkil.

Kala itu Eko Handayani bersama Awaludin sedang berada di hutan mengambil kayu.

Kemudian tiba Bangun Angkat bersama empat anaknya, yaitu Gondo, Andi, Agus dan Syahrudin menjumpai korban (Eko Handayani dan Sawaludin) dan melakukan penganiayaan ringan.

Korban Eko Handayani dan Sawaludin, pergi dari lokasi penganiayaan hingga bertemu Kamilin.

Selengkapnya.

Baca juga: Nurul Akmal Bertekad Persembahkan Emas untuk Aceh Saat PON Papua, Jokowi Sebut Terkuat di Indonesia

4. Kesehatan Menurun hingga Dilarikan ke RS

Berpulangnya Prof Drs Farid Wajdi Ibrahim MA, secara tiba-tiba meninggalkan luka yang mendalam bagi masyarakat Aceh, terutama anggota keluarga, sahabat, dan kolega almarhum. Sebab, dalam beberapa hari terakhir, sang intelektual kampus Universitas Islam negeri (UIN) Ar Raniry, ini masih menjalankan akitivitasnya sebagai Ketua Majelis Adat Aceh (MAA).

Farid Wajdi belakangan ini memang disibukkan dengan menghadiri beberapa pertemuan dan acara terkait dengan lembaga yang dipimpinnya. Selain sebagai tokoh adat, Prof Farid Wajdi juga akrab dengan berbagai kalangan masyarakat. Karena itu, tak heran bila almarhum semasa hidupnya banyak mendapat undangan dari sejumlah pihak/lembaga maupun pengurus masjid untuk menjadi khatib Jumat, atau penceramah pada peringatan hari-hari besar Islam.

Bahkan, informasinya jadwal khatib Hari Raya yang akan diisi oleh Prof Farid Wajdi sudah terisi penuh hingga 2024 mendatang. Sedangkan khatib Jumat sudah terisi hingga tahun depan. Hal itu terlihat dari postingan anggota DPRK Banda Aceh, Irwansyah, yang membeberkan jadwal Prof Farid Wajdi.

Selengkapnya.

5. Satu-satunya Putra Aceh Kerja di Facebook, Jabat Manager Se-Asia Pasifik, Siapa Dia? Begini Kisahnya

Tak banyak yang tahu, layanan jejaring sosial raksasa dunia, Facebook yang didirikan Mark Zuckerberg, juga mempekerjakan satu-satunya putra Aceh.

Tak tanggung-tanggung, Putra Aceh yang masa kecilnya di Banda Aceh dan Aceh Besar tersebut dipercayakan sebagai Connectivity Technology & Ecosystem Manager Facebook alias Manajer Konektivitas Teknologi dan Eskositem Facebook untuk kawasan Asia Pasific alias Manager Ekosistem Konektivitas Facebook untuk kawasan Asia Pasifik.

Jabatan besar mengurusi konektivitas Facebook di seluruh negara yang mencakup Asia Timur, Asia Tenggara, termasuk Australia.

Lantas siapa Putra Aceh dimaksud?

Dia adalah Aulia Velmy, putra asli Montasik, Aceh Besar.

Selengkapnya.

Baca juga: 16 Tahun Damai Aceh, Muhammad MTA: Permusuhan Lenyap di Alam Nyata, Tapi Ada dalam Pikiran

Baca juga: 16 Tahun Damai Aceh, Gambit Minta Pimpinan Perhatikan Ekonomi Eks Kombatan GAM

6. Penyebab Duel Maut Ayah, Anak, Menantu, dan Kakak Beradik di Hutan Singkil Mulai Terkuak

Penyebab perkelahian maut di hutan kawasan Lae Treup, Kecamatan Singkil, Kabupaten Aceh Singkil, mulai terkuak.

Perkelahian yang melibatkan ayah, anak, menantu, dan kakak beradik itu menyebabkan satu orang meningal dan empat luka-luka.

Penjabat (Pj) Keuchik Rantau Gedang, Kecamatan Singkil, Irwansyah Rizal, yang warganya meninggal dalam perkelahian mengatakan, penyebabnya diduga kuat perebutan lokasi pengambilan kayu.

Irwansyah menceritakan, dalam hutan Lae Treup ada satu lokasi pengambilan kayu yang jalan masuknya dari sungai kecil dalam hutan.

Eko Handayani korban meninggal membuka jalan menuju lokasi pengambilan kayu.

Warga setempat menyebut, lokasi pengambilan kayu sebagai lapak atau anca.

Di lain pihak Bangun Angkat korban luka parah buka jalan dari sisi lain, namun tujuan lokasi pengambilan kayu sama.

Selengkapnya.

7. Putri Aceh Nurul Akmal Terima Bonus dari Jokowi di Istana Bogor, Hari Ini Kembali Masuk Pelatnas

Setelah selesai menjalani karantina selama dua pekan di Hotel Rafles, Jakarta, Nurul Akmal dan sejumlah atlet peraih medali dipanggil ke Istana Bogor bertemu Presiden Jokowi dan diberikan bonus, Jumat (13/8).

Sedangkan hari ini, Nurul Akmal dijadwalkan ke kembali masuk ke Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) angkat besi di Jakarta.

Ia akan kembali bergabung dengan atlet angkat besi lainnya asal Aceh, Zul Ilmi.

Sepulang Olimpiade, memang Nurul Akmal tak banyak watku istirahat.

Ia akan langsung digenjot untuk persiapan ke PON, Sea Games, Asian Game hingga Kualifikasi Olimpiade 2024.

Untuk yang terdekat, Nurul Akmal akan mewakili Aceh di PON Papua yang akan berlangsung Oktober ini.

Selengkapnya.

8. Jalan Tol Sigli - Banda Aceh akan Beroperasi Oktober 2022, Ini Perkembangan Tol Aceh Hingga Binjai

Jalan tol ruas Sigli - Banda Aceh atau lebih dikenal jalan Tol Sibanceh saat ini baru beroperasi dua seksi, yakni seksi 4 Indrapuri - Blang Bintang (14 kilometer).

Kemudian Seksi 3 Jantho - Indrapuri (sepanjang 16 kilometer).

Sedangkan tiga seksi lagi, yakni seksi 1 Padang Tiji - Seulimuen (25 kilometer), seksi 2 Seulimuem - Jantho (6 kilometer) dan seksi 5 Blang Bintang - Kuta Baro (8 kilometer) akan beroperasi Oktober 2022.

Artinya, dengan demikian semua ruas jalan tol Sibanceh mulai dari kawasan Kecamatan Baitussalam, Aceh Besar hingga Padang Tiji, Pidie sepanjang 73 atau 74 kilometer akan beroperasi bulan Oktober 2022.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu atau DPMPTSP Aceh, Martunis, menyampaikan hal ini saat konferensi pers terkait Realisasi Investasi Aceh Triwulan II 2021.

Salah satunya investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), termasuk pembangunan jalan tol di Aceh.

Selengkapnya.

9. Pedagang Ikan Al-Mahirah Bawa Puluhan Fiber ke Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh, Ini yang Diprotes

Seratusan pedagang ikan dari Pasar Al-Mahirah Lamdingin, Banda Aceh, mendatangi Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Aceh yang berada di Kompleks TPI Lampulo, Senin (9/8/2021) sore tadi.

Kedatangan seratusan pedagang Pasar Al-Mahirah ke DKP Aceh itu terkait dugaan ada pedagang liar ikan eceren di bawah 5 kg yang diizinkan berjualan di Dermaga TPI Lampulo.

Sehingga kondisi itu disinyalir berdampak penurunan omzet bagi pedagang ikan yang selama ini berjualan di Pasar Al-Mahirah.

Hal itu dikarenakan banyak masyarakat yang memilih berbelanja ke Dermaga TPI Lampulo dam berbelanja ke pedagang ikan eceran liar yang berjualan di sana.

Karena dinilai tidak ada tindakan tegas dari DKP Aceh, sehingga para pedagang ikan Pasar Al-Mahirah itupun memboyong seluruh fiber berisi ikan-ikan saat protes tersebut berlangsung tadi sore.

Selengkapnya

10. Bentrok Berdarah Sesama Saudara ke Ranah Hukum, Suasana Desa Mencekam Warga tak Berani ke Luar Rumah

BENTROK berdarah sesama saudara di hutan kawasan Lae Treup, Kecamatan Singkil, Kabupaten Aceh Singkil, sepertinya akan lanjut ke ranah hukum. Hingga hari ketiga pascakejadian, kedua belah kubu yang bertikai belum terlihat ada upaya untuk menyelesaikan permasalahan melalui jalan damai, meski kedua belah pihak masih memiliki hubungan kekeluargaan.

Alasan kasus berdarah itu diserahkan ke ranah hukum karena jatuhnya korban nyawa. "Info terakhir, kayaknya lanjut ke ranah hukum, karena adanya kematian dari keluarga sebelah," kata Penjabat Keuchik Rantau Gedang, Irwansyah Rizal, yang warganya meninggal dalam bentrok tersebut, Jumat (13/8/2021).

Sementara itu, informasi lain menyebutkan, sejak bentrok terjadi tiga hari lalu, suasana di Desa Rantau Gedang dan Teluk Rumbia, yang merupakan tempat tinggal para pihak yang bertikai terasa mencekam. Terutama pada malam hari, jarang warga berani ke luar rumah.

Jika ada yang terpaksa harus ke luar rumah, seperti buang hajat ke kamar mandi yang lokasinya di pinggir sungai, warga tidak berani sendirian. Begitu juga warga yang ingin masuk ke dua desa terpencil itu, sementara hanya dilakukan pada siang hari.

Sebagaimana diketahui, bentrok maut itu tidak hanya menimbulkan korban nyawa, tetapi juga banyak yang mengalami luka-luka. Perkelahian terjadi antar sesama saudara yang melibatkan 8 orang, terdiri dari ayah, menantu, dan kakak beradik.

Selengkapnya.

(Serambinews.com/Yeni Hardika)

BERITA POPULER LAINNYA

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved