Kupi Beungoh
Instruktur Lantang Berkepribadian Teladan (In Memoriam Prof. Dr. H. Farid Wajdi Ibrahim, MA)
Sang instruktur Leadership Rasulullah yang berkumis melintang dan yang berteriak lantang itu bernama Farid Wajdi, Ketua Umum Pengurus Wilayah PII Aceh
Darah saya memanas, mata yang minta tidur melotot seakan hendak keluar dari kelopaknya. “Gawat that instruktur nyoe”, batin saya.
Sejak saat itu, rasa penasaran ingin mengenal lebih jauh sang instruktur mulai mengganggu pikiran saya.
Tapi saya harus menunggu sampai malam penutupan kegiatan.
Karena memang, Sistem Operasional Prosedur (SOP) PII tidak memperkenankan instruktur memperkenalkan diri di dalam kelas.
Pada malam penutupan, semua instruktur dihadirkan untuk memperkenalkan diri sekaligus menerima kritikan dari para peserta mengenai metode dan materi yang disampaikannya.
Rasa penasaran saya terjawab malam itu.
Sang instruktur Leadership Rasulullah yang berkumis melintang dan yang berteriak lantang itu bernama Farid Wajdi, Ketua Umum Pengurus Wilayah PII Aceh.
Baca juga: Memaknai Kerisauan dan Kepergian Farid Wajdi
Baca juga: Prof Farid Wajdi, Ulama Keras Nan Bijak
Hati Terpaut Pada PII
Usai pengkaderan itu, hati saya benar-benar terpaut kepada PII.
Saya berkomitmen seraya terus menempa diri untuk berbuat hal-hal berguna bagi masyarakat melalui organisasi ini, sebagaimana karya nyata yang telah ditunjukkan oleh para kanda/yunda kami.
Ketika saya berstatus mahasiswa, seiring dengan proses penempaan kader yang saya jalani, saya mulai dipercaya menjadi instruktur dalam training-training yang kami lakukan.
Saat itu, kami tidak lagi membekali peserta dengan materi ke-PII-an, sehingga kami tidak menyebutnya sebagai LBT, meskipun semua materi berbasis pada kurikulum pengkaderan PII.
Kami hanya menyebutnya sebagai training keislaman, yang diselenggarakan oleh masyarakat, remaja masjid dan kelompok keagamaan yang ada di beberapa SLTA di Banda Aceh dan Aceh Besar.
Momentum libur semester dan bulan Ramadhan adalah waktu favorit bagi kami untuk membina generasi Islam dengan akhlak dan fikrah keislaman.
Pada hampir semua training itu, saya selalu mendapatkan tugas khusus sebagai instruktur lokal di samping juga instruktur materi.