Kupi Beungoh
GURU ADALAH INVESTOR AKHIRAT; Menanam di Dunia Memgambil Hasil Di Akhirat
INVESTASI seorang GURU Adalah ILMU, JIKA ILMU YANG BERMANFAAT, itu adalah INVESTASI DUNIA AKHIRAT.
Oleh: Ainal Mardhiah, S.Ag. M.Ag*)
INVESTASI seorang GURU Adalah ILMU, JIKA ILMU YANG BERMANFAAT, itu adalah INVESTASI DUNIA AKHIRAT.
Investor adalah seseorang atau perusahaan yang melakukan penanaman modal dengan harapan bisa mendapatkan keuntungan di masa mendatang.
Maka dalam hal ini, yang di investasikan oleh seorang guru adalah Ilmu, terlepas nantinya ilmu itu bermanfaat atau tidak, tergantung kepada si penerima Ilmu, bagaimana ia memanfaatkan Ilmu yang sudah diperoleh dari gurunya.
Jika bermanfaat, maka pahala yang tidak terputus akan diperoleh oleh seorang guru di dunia sampai di akhirat dari Ilmu yang diajarkan tersebut.
MENGAJAR, MENDIDIK menajadi INVESTASI DUNIA dan AKHIRAT.
SAHAMNYA dalam bentuk ILMU YANG BERMANFAAT, di ajarkan di dunia, mendapatkan hasil dalam bentuk pahala sampai ke akhirat.
Baca juga: KARAKTER IBU; Mempengaruhi Kesalehan Anak
Keutamaan Seorang GURU
"Hai orang-orang beriman, apabila dikatakan kepadamu, 'Berlapang-lapanglah dalam majlis', maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, 'Berdirilah kamu', maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Mujadilah: 11)
Begitu tingginya kedudukan orang berilmu di hadapan Allah SWT, salah satunya adalah GURU.
Lalu bagaimana caranya AGAR PEKERJAAN SEORANG GURU dalam hal mengajar dan mendidik menjadi INVESTASI DUNIA AKHIRAT bagi diri dan keluarganya, lebih jauh lagi dengan menjadi guru dapat meretas Jalan ke syurga buat diri dan keluarga
Baca juga: KASIH IBU SEPANJANG HAYAT; Kasih Anak Jangan Tunggu Mudik
Menurut saya ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh seorang guru, antara lain:
1. Ajarkan Ilmu Yang Bermanfaat Dan Menambah Keyakinan Kepada Allah SWT.
Sudah sering kita mendengar, ketika ustadz memberikan ceramah tentang hadits berikut ini:
Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu) : sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau do'a anak yang sholeh" (HR. Muslim no.1631)
Hadits tersebut mengingatkan kita terus membekali diri untuk akhirat kita, bahwa selain tiga hal ini, ketika kita meninggal akan kita tinggalkan di dunia, tidak kita bawa ke alam kubur.
Bagi seorang guru, yang tugasnya mengajar dan mendidik muridnya. Dalam mengajar seorang guru menyampaikan segala pengetahuan yang diketahui yang dipahami kepada anak didiknya.
Sedangkan dalam mendidik seorang guru memberikan contoh teladan yang baik, pembiasaan yang baik, lalu mengawasi agar anak didik istiqamah dalam mengerjakan kebaikan, dengan tidak lupa memberikan penghargaan bagi anak didik yang berhasil melakukan suatu hal yang baik, agar bersemangat melakukannya atau memberikan sangsi yang mendidik jika anak didik melakukan hal yang tidak baik.
Setelah itu, apa yang sudah dikerjakan di sekolah dikomunikasikan dengan orang tua tentang perkembangan anak didik, untuk dapat sama-sama mendukung upaya upaya yang sudah dilakukan guru di sekolah, sehingga bisa dilanjutkan di rumah bersama orang tua.
Baca juga: ALASAN APA; Wanita Islam Menutup Seluruh Tubuhnya Kecuali
2. Memberi Contoh Teladan Yang Baik.
Contoh Teladan dapat diberikan dalam bentuk sikap atau kata kata yang baik.
Sebagaimana yang pernah dilakukan oleh Rasulullah saw, dengan contoh teladan yang baik yang beliau berikan, beliau mendapati para sahabat dan pengikutnya sami'na wa atha'na atas apapun yang beliau sampaikan, sampai para sahabat bersedia mengorbankan harta, benda dan jiwa raga untuk membela seorang Muhammad saw.
"Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah.
Demikian juga dengan guru, keteladanan yang baik, akan mengikat dan memikat hati anak didik, untuk mencintai gurunya, mengikuti apa saja yang disampaikan oleh para guru.
Baca juga: Wahai Muslimah Kalian Adalah MARYAM MASA KINI
3. Bersikap Lemah
Dalam Al- Quran surah Ali Imran ayat 159 dan 160, Allah berfirman, "Maka disebabkan rahmat dari Allahlah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah menjauhkan diri dari sekelilingmu.
Dengan demikian, akhlak, sikap baik kita adalah karunia Allah, dengan akhlak yang baik, kita menjadi disenangi oleh anak didik kita. Salah satu sikap baik yang sangat dibutuhkan murid adalah sikap "lemah lembut" nya guru, dengan sikap lemah litu akan mendatangkan cinta anak didik kepada guru gurunya.
Ketika anak mencintai guru nya, niscaya akan mudah bagi anak didik menerima ajakan, bimbingan, pelajaran atau ilmu atau ketrampilan apapun yang di sampaikan gurunya.
Namun sebaliknya jika guru bersikap kasar, tentu anak didik akan menjauhi guru, kalau pun tetap bertahan karena terpaksa, tidak ada pilihan. Contoh nya disekolah yang asrama.
Baca juga: PERBEDAAN MAZHAB DALAM ISLAM; Untuk Mempermudah Bukan Untuk Memecah Belah
4. Mendidik Dengan Cinta
Mengajar adalah mencari ridho Allah SWT, bonus nya mendapatkan rezeki dalam bentuk honor atau gaji. Mengajar adalah upaya guru mengantarkan anak didik mengenal dan menta"ati Allah SWT, tentu guru harus memodali diri dengan niat yang tulus lagi ikhlas, niat akan menentukan hasil yang kita dapatkan.
Mendidik dengan Ikhlas, itulah Mendidik dengan cinta, Mendidik karena kita mencintai Allah , mendidik mengharapkan Ridho Allah SWT.
"Semua perbuatan tergantung niatnya, dan (balasan) bagi tiap-tiap orang (tergantung) apa yang diniatkan; barangsiapa niat hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya adalah kepada Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa niat hijrahnya karena dunia yang ingin digapainya atau karena seorang perempuan yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya adalah kepada apa dia diniatkan." (HR. Bukhari)
5. Mendoakan Keberhasilan Anak Didik
Guru adalah orang yang ditinggikan derajat oleh Allah SWT. Itu menunjukkan status dan kedudukan seorang guru di hadapan Allah sangat dekat dan sangat tinggi.
Seseorang yang sangat dekat kedudukannya dengan Allah, tentunya ketika meminta sesuatu akan diprioritaskan, akan dikabulkan oleh Allah swt, maka itu dianjurkan kepada guru untuk mendoakan anak didiknya agar sukses, dan dapat mengamalkan ilmu yang diajarkannya.
Dengan suksesnya anak didik, bermanfaat lah ilmu yang diajarkan guru, mengalirlah kepada guru pahala dari ilmunya, tidak akan tertputus sampai hari zaman, Insya Allah.
Disebutkan dalam ayat berikut ini, kedudukan seorang guru di hadapan Allah SWT sangat tinggi dan dekat.
Hai orang-orang beriman, apabila dikatakan kepadamu, 'Berlapang-lapanglah dalam majlis', maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, 'Berdirilah kamu', maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Mujadilah: 11).
6. Tawakal
Tawakal adalah membebaskan diri dari segala ketergantungan selain Allah dan menyerahkan keputusan atas segala sesuatunya hanya kepada Allah SWT.
Kita GURU yang sudah melakukan yang terbaik buat anak didik kita, tentu akan Allah balas dengan yang terbaik juga, tidak akan Allah kurangi sedikitpun pahala yang sudah Allah janjikan, bahwa setiap kebaikan akan Allah balas dengan kebaikan yang sama atau yang lebih baik, Insya Allah.
“Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” – (Al Quran surah At-Taubah: 105)
Demikian antara lain beberapa hal penting yang dapat dilakukan oleh para GURU, agar kegiatan mengajarnya dapat menjadi INVESTASI DUNIA AKHIRAT; Menanam Di Dunia Memetik Di Akhrat. Selain mendapat kebahagiaan, dan rahmat di dunia dalam bentuk gaji, honor, sertifikasi, kasih sayang dari anak didik dan para orang tua. Juga mendapat pahala di akhirat, sekaligus meretas Jalan ke SYURGA, Insya Allah bersama keluarga. Aamiin
*) PENULIS Ainal Mardhiah, S.Ag. M.Ag adalah Dosen Tetap Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN Ar Raniry Banda Aceh.
KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.