Opini
DOKA sebagai Tahta Rakyat Aceh
Peperangan yang terjadi di masa lalu Aceh sedikit banyak telah menggerus modal sosial masyarakat dan kini memberikan dampak korosif

Dalam bidang pertanian mendorong pemerintah menyiapkan bibit, pupuk, penampungan hasil panen, dan pemasaran dengan mendorong investasi melalui hilirisasi produk-produk pertanian.
Begitu juga dalam bidang perikanan, baik produksi ikan laut maupun ikan tambak.
Baca juga: Jatah Pokir Dewan Pidie Dalam DOKA 2022 Rp 23 Miliar, Ternyata Pengusulan Tanpa Nama
Selain itu juga harus ada jaminan keamanan dan kepastian hukum agar investasi dapan berjalan dengan baik.
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam implementasi DOKA adalah meningkatkan SDM masyarakat Aceh dan daya saing ekonomi kerakyatan di Aceh.
Aceh harus lebih membuka diri agar industri pariwisata dapat bergerak dengan cepat.
DOKA didorong untuk usaha-usaha produktif di tengah masyarakat yang belum membaik sektor ekonomi produktifnya.
Bagaimana cara memperkuat fokus DOKA ini? Pertama, harus ada pertaubatan di tingkat elite Aceh untuk tidak lagi bermain-main dengan dana DOKA.
Harus dipahami bahwa DOKA adalah dana yang berasal dari darah dan penderitaan Aceh di masa lalu akibat proyek pembangunan yang tidak sensitif lokal dan pemberlakuan operasi militer.
Kumulasi dari pendekatan negatif terhadap masyarakat Aceh itu telah menyebabkan kemunduran pada banyak sektor.
Kedua, harus ada mekanisme yang lebih baik dalam implementasi DOKA.
Tidak boleh lagi ada kebocoran atau mislead dalam sasaran proyek.
Baca juga: Proyek Pasar Kuliner Pidie Terbengkalai, Kuras DOKA Rp 515 Juta
Kasus korupsi beasiswa yang terjadi dan menjadi sorotan selama ini menunjukkan bahwa dana pembangunan Aceh masih dijalankan secara tidak patut.
Tidak ada toleransi untuk kasus korupsi apalagi yang digunakan untuk pencerdasan rakyat.
Ketiga, harus ditingkatkan partisipasi semua masyarakat untuk memperkuat peran pembangunan Aceh dan memberikan nafas baru dalam model pembangunan yang terintegrasi dan berkelanjutan.
Selama ini pembangunan yang berasal dari proyek strategis DOKA belum melibatkan partisipasi masyarakat termasuk visi dari para cendekiawan.