Ibu Ini Menangis Ceritakan Dua Anaknya Ditangkap Polisi, Sempat Sujud agar Oknum TNI Mau Berdamai

Pengendara yang diketahui adik dari oknum TNI Serma MS itu, meminta agar lembu yang dibawa Sandra dan Alta disingkirkan dari jalanan.

Editor: Faisal Zamzami
TRIBUN MEDAN/ALFIANSYAH
Nurleni, ibu yang kedua anaknya ditahan polisi karena laporan pengendara motor adik oknum TNI 

"Adalah lembunya itu 50 ekor. Si pengendara enggak sabar, ngelakson - ngelakson, namanya binatang, enggak mau minggir lah," kata Arbi (44), seorang saksi mata.

Karena lembu tadi tidak mau minggir, si pengendara arogan ini lantas menabrak ternak berkaki empat tersebut.

Sontak, seekor ternak kakinya patah dan pincang.

Alta yang melihat kejadian itu sempat menegur.

Namun si pengendara malah ngamuk hingga terjadi cekcok.

"Masyarakat di sinikan tidak mau ada perkelahian, jadi dilerailah. Kalau disebut pengeroyokan, tidak ada, satu lawan satu. Kalau lukanya ada pengendara tadi, cuma luka itu entah setelah menabrak lembu atau terjadi setelah perkelahian tadi, tidak tau," kata Arbi.

Ia pun mengatakan bahwa polisi tidak ada datang ke lokasi untuk meminta keterangan warga.

Tiba-tiba saja Alta dan Sandra ditangkap polisi.

Kasat Reskrim Berharap Kedua Belah Pihak Damai

Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir Mustafa menanggapi, ditangkapnya dua orang penggembala lembu oleh Polsek Percut Sei Tuan.

Ia mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan penyidik Polsek Percut Sei Tuan terkait hal tersebut.

"Jadi terkait masalah yang ada di Polsek Percut kami sudah komunikasi dengan penyidik di sana," kata Fathir kepada Tribun-medan, Kamis (19/5/2022).

Fathir berharap, atas kasus tersebut adanya langkah perdamaian antara kedua belah pihak.

"Pada intinya, kami juga berharap kesepakatan untuk solusi alternatif untuk perdamaian dapat terwujud. Kami pun berharap kepada kedua belah pihak dapat mencari jalur lain," sebutnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa pihaknya akan terus mendorong agar persoalan tersebut bisa berujung pada perdamaian antara kedua belah pihak.

"Karena kalau kita melihat dari permasalahan yang ada, mudah - mudahan terbuka peluang untuk jalur perdamaian," ucapnya.


Saat ini, dia menyebutkan bahwa kasus tersebut masih dalam proses penanganan penyidik Polsek Percut Sei Tuan, dan sudah diupayakan perdamaian namun gagal.

"Sudah berproses, upaya pun sudah pernah dilakukan untuk restorative. Mudah - mudahan dalam waktu dekat kedua belah pihak ada kesepakatan lah," bebernya.

Mantan Kapolsek Medan Baru ini juga mendorong dalam waktu dekat kedua belah pihak bisa menempuh jalur damai dan saling memaafkan.

"Kami berharap etikat itu muncul dari kedua belah pihak, begitu kedua belah pihak punya keinginan kami akan buka pintu sebesar - besarnya untuk mewujudkan perdamaian itu," kata Fathir.

Baca juga: TKD dan Core Values BUMN, Lakukan Hal Ini Jika Halaman tak Bisa Memuat Soal-soal Tes, Jangan Panik!

Baca juga: Danlanal Tutup Pelatihan Penanggulangan Bencana Alam di Simeulue, Begini Harapannya

Baca juga: VIDEO Kebutuhan Nasional Sudah Terpenuhi, Jokowi Kembali Buka Ekspor Minyak Goreng

TribunMedan: Ibu Ini Sudah Sujud Memelas, Oknum TNI Tetap Penjarakan Anak Sang Ibu yang Cekcok dengan Adiknya

Dan 

SOAL Dua Penggembala Lembu Ditangkap, Kasat Reskrim Berharap Kedua Belah Pihak Damai

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved