Kisah Sukses Perantau Aceh
Kisah Diaspora Aceh – Muslim Armas, Perekat Perantau Pidie dan Pemilik 8 Perusahaan Level Nasional
Selain kantor di Jati Melati Bekasi, Muslim Armas juga pemilik perusahaan yang bergerak di bidang konsultan yang bermarkas di Kota Kasablanca.
Penulis: Zainal Arifin M Nur | Editor: Zaenal
SERAMBINEWS.COM – Nama Muslim Armas mungkin masih terdengar asing di Aceh, bahkan di Kabupaten Pidie, daerah tempat kedua orang tuanya berasal.
Namun, coba tanya kepada para perantau Aceh di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), mungkin hanya sedikit dari mereka yang tidak tahu sosok yang satu ini.
Tidak hanya sebatas itu, nama Muslim Armas juga sudah familiar bagi para alumni Institut Teknologi Bandung (ITB), termasuk di kalangan pejabat luar Aceh semisal Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, Tuan Guru Bajang, dan lainnya.
Ya, Muslim Armas yang merupakan Ketua Serikat Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Ketua Alumni ITB asal Aceh, saat ini adalah pemilik dari 8 perusahaan level nasional yang bergerak di berbagai bidang.
Di antara perusahaan yang didirikan oleh Muslim Armas adalah, PT Varsindo Kimia Abadi yang Jalan Rawa Gede Raya Nomor. 2 RT. 007/002 Jatimelati, RT.007/RW.002, Jati Melati, Kec. Pd. Melati, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Perusahaan ini bergerak di bidang perdagangan dan manufacture bahan kimia untuk penjernihan air dan pengolahan limbah.
Kantor ini sekaligus menjadi kantor bagi dua perusahaan lain milik Muslim Armas yang juga bergerak di bidang yang beririsan.
Selain kantor di Jati Melati Bekasi, Muslim Armas juga merupakan pemilik perusahaan yang bergerak di bidang konsultan yang beralamat di Office 88 lantai 28 Kota Kasablanca, Jakarta Selatan.
Kantor yang berada di kawasan elite di Jakarta inilah Muslim Armas sering beraktivitas.
Di sini pula, sekretariat KUPI awalnya berada.
“Semenjak pandemi sekretariat KUPI kita pindah ke sini (Jati Melati Bekasi), karena di Kota Kasablanca itu nyaman untuk berkantor, tapi kurang nyaman untuk kumpul-kumpul. Alhamdulillah, ternyata di sini lebih ramai dan lebih nyaman untuk kawan-kawan berkumpul,” kata Muslim Armas.
Kantor lainnya milik Muslim Armas berada di kawasan Utan Kayu, Jakarta Timur.
Perusahaan milik Muslim Armas yang bermarkas di Utan Kayu ini bergerak di bidang mechanical electrical atau penyedia elemen pekerjaan di industri konstruksi untuk melengkapi fungsi gedung.
Muslim Armas juga memiliki kantor perusahaan yang bermarkas di Grand Galaxy Park Bekasi, yang bergerak di bidang properti.
Baca juga: Kisah Inspiratif Jafar Insya Reubee, Eks Tukang Becak di Lhokseumawe yang Kini Jadi Toke di Malaysia
Perekat Perantau Pidie
Dari semua lokasi kantor milik Muslim Armas, ada satu yang paling terkenal di kalangan perantau asal Pidie dan Aceh, yakni kantor PT Varsindo yang beralamat Jalan Rawa Gede Raya Nomor. 2 RT. 007/002 Jatimelati, RT.007/RW.002, Jati Melati, Kec. Pd. Melati, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Karena di kantor yang berdiri di atas lahan sekira 1.000 meter inilah yang saat ini menjadi Bale KUPI, nama yang ditabalkan sebagai sekretariat dan tempat berkumpulnya para perantau asal Pidie dan Aceh yang bermukim di berbagai daerah di Jabodetabek.
“Setiap hari Sabtu kita bikin acara kumpul-kumpul di sini, silaturahim sekaligus membahas berbagai persoalan terkini yang dihadapi para perantau asal Pidie, juga mengenai persoalan masyarakat di Pidie, dan mencari solusi terhadap berbagai masalah itu,” kata Muslim Armas dalam wawancara khusus dengan Serambinews.com, di Bale KUPI, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu 21 Mei 2022 lalu.
“Dengan bertemu teman-teman dari Aceh, kita bisa mengobati kerinduan akan kampong halaman, bisa berbicara bahasa Aceh, menikmati kopi Aceh, dan makanan khas Aceh, serta bisa menambah ilmu dengan mengikuti pengajian,” ungkap Muslim Armas yang ditemui Serambinews.com di sela-sela acara silaturahim dan halalbihalal Idul Fitri 1443 H.
Kegiatan ini dihadiri oleh puluhan perantau asal Pidie dan Aceh dari berbagai latar belakang profesi, mulai dari pensiunan PNS dan BUMN, anggota DPR RI, petinggi partai politik, hingga para pedagang dari berbagai daerah di Jabodetabek.
Sosok Muslim Armas yang sederhana, terlihat sangat dihormati oleh berbagai kalangan yang hadir pada acara tersebut.
Beberapa pedagang asal Pidie yang ditemui Serambinews.com pada acara itu mengaku sangat bersyukur dengan inisiatif Muslim Armas membentuk wadah Keluarga Ureung Pidie (KUPI).
“Keberadaan KUPI ini sangat berarti bagi kami, karena kami yang sehari-hari bergelut di pasar, punya kesempatan bertemu dan bersilaturahmi dengan sesama pedagang, serta orang-orang lain dari berbagai kalangan,” ungkap Kamaruzzaman, perantau asal Bambong Pidie, yang merupakan toke toko kelontong di kawasan Pondok Gede, Bekasi.
Hal senada juga diungkap oleh Faisal JN, distributor pakaian wanita di Jatinegara, serta Iskandar, bos dari enam cabang Mie Aceh Kurnia yang bermarkas di Bogor, Jawa Barat.
Baca juga: Kisah Diaspora Aceh – 10 Tahun Tidur di Atas Tong Pasar Minggu, Iskandar Kini Bos 5 Cabang Mie Aceh
Bukan hanya perantau asal Pidie, KUPI juga menjadi wadah silaturahim bagi perantau yang berasal dari berbagai daerah lainnya di Aceh, seperti Nagan Raya, Bireuen, Aceh Utara, Aceh Timur, Aceh Tenggara, dan lainnya.
Hal ini terlihat dari beberapa orang yang hadir pada acara halalbihalal KUPI itu merupakan perantau asal Nagan Raya, Bireuen, Aceh Utara, Aceh Timur, Aceh Tenggara, dan lainnya.
Baca juga: VIDEO Keluarga Ureung Pidie (KUPI) Jakarta Gelar Halal Bi Halal
Tidak hanya sekedar merajut Setiap Sabtu ada pertemuan yang dirangkai dengan pengajian yang diasuh oleh Ustaz Saiful Rahmad Adam Mag, yang merupakan perantau asal Beureunuen, Pidie.
Ustaz Saiful Rahmat Adam menjadi diaspora Aceh setelah dibawa oleh sebuah lembaga peduli anak yatim untuk disekolahkan di lembaga tahfiz di Jakarta.
Baca juga: Sosok Ustad Saiful Rahmad Adam Asal Beureuneun Pidie, Hafiz Quran dengan 32 Sanad
Ketua Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA), Safaruddin SH yang hadir dalam acara tersebut, juga mengakui besarnya peran Muslim Armas sebagai perekat perantau asal Pidie di Jabodetabek.
“Saya pikir Bang Muslim ini bukan hanya perekat bagi perantau asal Pidie saja, tapi juga telah menjadi perekat bagi perantau asal Aceh di Jabodetabek. Kita bisa lihat sendiri dari orang-orang yang hadir di sini berasal dari berbagai daerah dan latar belakang,” ungkap Safaruddin.
Di antara perantau yang hadir dalam acara tersebut terlihat sejumlah tokoh Aceh di Jakarta, seperti praktisi dan pengamat migas Ridwan Nyak Baik, Komisaris PT Semen Indonesia Aceh Mawardinur, Anggota DPR RI asal Aceh M Nasir Djamil, Sekretaris DPW NasDem Aceh Muslim Ayub, dan puluhan pensiunan pemerintahan serta para pedagang yang tersebar di Jabodetabek.
Siapa Muslim Armas?
Muslim Armas yang saat ini menjabat sebagai Ketua Serikat Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB), Ketua Alumni ITB asal Aceh, dan Ketua Umum Keluarga Ureung Pidie (KUPI) merupakan pengusaha nasional berdarah Aceh.
Orang tua Muslim Armas berasal dari Kampung Lada, Kecamatan Muatiara Timur, Kabupaten Pidie.
Muslim Armas lahir dan menghabiskan masa remajanya di Medan, Sumatera Utara.
Sebagian usia dewasanya dihabiskan di Bandung Jawa Barat, karena dia menuntut ilmu di Institut Teknologi Bandung (ITB).
Dari Bandung, pada tahun 1996, Muslim Armas mulai merantau ke Jakarta dan membuka usaha sesuai dengan ilmu dan keahlian yang dimilikinya semasa kuliah di ITB.
Penelusuran Serambinews.com, nama Muslim Armas sering muncul di media massa karena kiprahnya sebagai Ketua Serikat Alumni ITB.
Di Aceh, khususnya Pidie, nama Muslim Armas mulai dikenal sejak beberapa tahun belakangan, karena menjadi motor bagi perantau asal Pidie untuk membawa pulang bantuan dalam berbagai kesempatan, terutama pada saat menjelang Ramadhan, menjelang Idul Fitri, dan menjelang Idul Adha, serta ketika terjadinya bencana alam.
Baca juga: Kupi Kumpulkan Uang Rp 275 Juta Dibagi ke Hampir 2000 KK
Baca juga: Keluarga Ureung Pidie Kembali Saweu Gampong, Hidupkan Tradisi Berkurban di Kawasan Pedalaman
Baca juga: Keluarga Ureung Pidie di Jakarta Salur ZIS untuk 1.337 KK di Kampung Halaman, Total Rp 175 Juta
Meski tidak pernah menetap di Aceh, tapi darah Aceh mengalir kental dalam nadi Muslim Armas.
Dia terlihat masih sangat fasih berbahasa Aceh, dan sangat peduli dengan berbagai persoalan yang dihadapi oleh perantau asal Aceh, khususnya asal Pidie, serta kondisi kehidupan masyarakat di Pidie.
Muslim Armas adalah adik kandung dari Hasbi Armas, orang pertama yang menjabat sebagai sekretaris DPD Partai Demokrat Aceh.
Orangtua mereka yang merantau ke Medan, Sumatera Utara, mendidik anak-anaknya agar selalu ingat dengan asal muasal mereka sebagai orang Aceh.
“Ayah kami sudah merantau ke Medan sejak tahun 1950-an. Orangtua mendidik dan mengajari kami supaya tetap fasih berbahasa Aceh. Bisa dibilang saya melanjutkan apa yang telah dilakukan orang tua kami yang sangat peduli dengan perantau asal Aceh,” kata Muslim Armas.
Simak wawancara lengkap Pemred Serambi Indonesia, Zainal Arifin M Nur, dengan Muslim Armas di sela-sela acara silaturahim dan halalbihalal perantau asal Aceh, di Sekretariat KUPI di Jalan Rawa Gede Raya Nomor. 2 RT. 007/002 Jatimelati, RT.007/RW.002, Jati Melati, Kec. Pd. Melati, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Wawancara yang berlangsung pada Sabtu 21 Mei 2022 ini disiarkan langsung di laman Facebook Serambinews.com.
Berikut videonya >>>