Jurnalisme Warga

Kota Mini, Hidup Segan Mati Tak Mau

Kota ini bukanlah sebuah kota modern dengan fasilitas lengkap, layaknya kota baru yang dibangun sekelas kawasan properti real estate di kota besar

Editor: bakri
zoom-inlihat foto Kota Mini, Hidup Segan Mati Tak Mau
FOR SERAMBINEWS.COM
ZULKIFLI, M. Kom, Anggota FAMe Chapter Bireuen dan mantan ketua Karang Taruna Bireuen, melaporkan dari Mutiara Timur, Pidie

OLEH ZULKIFLI, M. Kom, Anggota FAMe Chapter Bireuen dan mantan ketua Karang Taruna Bireuen, melaporkan dari Mutiara Timur, Pidie

Kota Mini adalah nama sebuah kota yang berada di kampung.

Kota ini bukanlah sebuah kota modern dengan fasilitas lengkap, layaknya kota baru yang dibangun sekelas kawasan properti real estate di kota besar dan kota maju.

Kota Mini yang saya maksud di sini hanya sebuah nama kawasan, bagian dari wilayah administratif Gampong Lada, Kecamatan Mutiara Timur, Kabupaten Pidie.

Kawasan ini terletak di pinggir jalan lintas Banda Aceh-Medan Km 123, berjarak 700 meter dari Beureunuen, Kecamatan Mutiara atau lebih kurang 10 km dari Kota Sigli, ibu kota Kabupaten Pidie.

Luas lahan Kota Mini sekitar 5.000 M2.

Di sini terdapat sekitar 400 unit rumah toko (ruko) dan puluhan kios.

Uniknya, kebanyakan ruko dijadikan sarang burung walet.

Kota Mini juga didukung sejumlah fasilitas umum.

Baca juga: Gunakan Pupuk Alami, Abusyik Lakukan Peremajaan Tanaman dari Beureuenun hingga Kota Sigli

Baca juga: M Aqiel Murid SD Terpencil Mane Juara Matematika ke Tingkat Nasional, SD Beureuenun Juara Pantomin

Ada telkom, kantor koramil, PLN, sekolah, perbankan, rumah sakit, dan fasilitas terminal.

Kota Mini ini dibangun pada masa Pidie dipimpin Drs Nurdin Abdurrahman MSi, sekitar tahun 1984.

Kota ini juga diberi nama “Bandar Mutiara”, merupakan ibu kota Kecamatan Mutiara Timur.

Tahun 2004, seusai acara penerimaan penghargaan Karang Taruna di Kemensos RI, saya berkesempatan bersilaturahmi dengan mantan gubernur Aceh, Prof Syamsuddin Mahmud di kediamannya pada sebuah apartemen di Jakarta.

Prof Syamsuddin Mahmud adalah putra kelahiran Gampong Lada, tempat lokasi Kota Mini yang digagas Nurdin AR, berada.

Saat saya bersilaturahmi, beliau bercerita tentang sejarah pembangunan kawasan Kota Mini ini oleh Bupati Pidie saat itu, Nurdin AR.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved