Jurnalisme Warga
Kota Mini, Hidup Segan Mati Tak Mau
Kota ini bukanlah sebuah kota modern dengan fasilitas lengkap, layaknya kota baru yang dibangun sekelas kawasan properti real estate di kota besar

Sedangkan Pasar Beureunuen, fokus jualan bahan pangan, rumah tangga, pakaian, kelontong, elektronik, kain, dan barang lainnya, selain pasar basah.
Ini hanya sebatas pemikiran mungkin untuk lebih fokusnya dinas terkait bisa melakukan kajian lebih detail lagi.
Kalau pasar Kota Mini diurus dan ditata dengan baik, bukan tidak mungkin akan jadi kawasan pendukung dan penyokong kemajuan kota Beureunuen, apalagi letak Kota Mini dengan pasar Beureunuen tidak terlalu jauh.
Yang penting, ada niat mendukung pembangunan dan pengembangan pusat perputaran ekonomi dengan memajukan pasar di dua lokasi sekaligus.
Tujuannya tentu untuk memajukan pasar atau daerah, meningkatkan pemberdayaan ekonomi, juga meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).
Jangan ada pemikiran, kalau Kota Mini maju, bergeliat, dan berkembang jadi pesaing kota Beureunuen, ini pemikiran yang keliru.
Tidak mungkin hal itu terjadi, ibarat langit dan bumi.
Sekarang, bagaimana konsep agar dua lokasi pasar saling mendukung dan berkaitan sehingga bisa menjadi satu kawasan perdagangan yang maju dan berkembang.
Untuk mewujudkan gagasan ini memang tidak semudah membalik telapak tangan.
Diperlukan perhatian, keseriusan, dan upaya maksimal dari pemerintah serta kerja sama dan dukungan berbagai pihak.
Kalau tidak, sampai kapan pun Kota Mini ini tetap dalam lingkaran “hidup segan mati tak mau”.
Baca juga: VIDEO Revitalisasi Pasar Ikan Beureuenun, Seratusan Pedagang Akan Direlokasi ke Kota Mini Pidie
Baca juga: Revitalisasi Pasar Ikan Beureuenun Rp 2,7 Miliar, 100 Lebih Pedagang Ikan Akan Direlokasi