Jurnalisme Warga

Kota Mini, Hidup Segan Mati Tak Mau

Kota ini bukanlah sebuah kota modern dengan fasilitas lengkap, layaknya kota baru yang dibangun sekelas kawasan properti real estate di kota besar

Editor: bakri
zoom-inlihat foto Kota Mini, Hidup Segan Mati Tak Mau
FOR SERAMBINEWS.COM
ZULKIFLI, M. Kom, Anggota FAMe Chapter Bireuen dan mantan ketua Karang Taruna Bireuen, melaporkan dari Mutiara Timur, Pidie

Menurutnya, saat memimpin Bappeda Aceh, pernah ia sarankan kepada Bupati Nurdin AR agar penamaan kawasan pertokoan di Gampong Lada diambil nama dari sejarah atau historis kawasan tersebut.

“Karena di sudut Gampong Lada seputaran Kota Mini ada lokasi dengan nama ‘Kuta Mee’ atau ‘Ulee Kuta’," ujar Pak Syam tanpa menjelaskan lebih detail sejarah dua nama tersebut kepada saya.

Menurut Pak Syam, nama itu cocok untuk nama lokasi pembangunan pertokoan tersebut.

“Tapi tiba-tiba saat peresmian sudah disebut dengan nama Kota Mini," ujar Pak Syam.

“Nama itu bagus juga agak kekotaan, kalau nama bersejarah yang sudah ada juga baik, nanti anak cucu bisa teringat sejarah nama lokasinya,” ujar Pak Syam.

Lokasi Kota Mini awalnya adalah lahan persawahan milik masyarakat, kemudian dilakukan tukar guling dengan pemilik sawah.

Setiap pemilik yang mempunyai sawah ukuran 1 ‘naleh’ tanah sawah (2.500 m2) dikonversikan mendapat satu unit ruko dua lantai.

Begitu juga pemilik yang luas tanahnya kurang dari ukuran tersebut, diberikan jatah toko sesuai perhitungan luas tanahnya.

Saat poses pembebasan tanah, pembangunan Kota Mini berjalan lancar, tanpa hambatan apa pun.

Ini membuktikan masyarakat, khususnya para pemilik tanah, mendukung penuh program Bupati Nurdin AR untuk pengembangan wilayah tersebut.

Konsep pembangunan kawasan baru Kota Mini merupakan obsesi almarhum Nurdin AR dalam program pengembangan kota dagang Beureunuen.

Kota Mini diharapkan menjadi penopang dan pendukung perluasan dan pengembangan Beureunuen masa depan.

Nurdin AR dikenal sebagai Bupati Pidie yang visioner, memiliki obsesi besar, dan inovatif dalam memajukan daerah dan menyejahterakan rakyatnya.

Sehingga, sampai hari ini masyarakat Pidie yang pernah merasakan kepemimpinannya masih mengenang kepemimpinan beliau.

Banyak warisan karya kepemimpinan Nurdin AR yang tersisa dan saat ini dinikmati masyarakat Pidie.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved