Kupi Beungoh
Otsus Berkurang, Investasi Tak Kunjung Datang, Aceh Sedang Sekarat? (Mengetuk Hati Para Pengusaha)
Beredar kabar, Ismail dan beberapa pengusaha lokal dan nasional asal Aceh, akan membentuk sebuah lembaga perniagaan Aceh,
Oleh Safaruddin SH dan Asrizal H Asnawi*)
LETAK geografis yang sangat strategis, serta potensi kualitas SDM Aceh yang terus meningkat dalam tiga tahun terakhir, tentu tidak sepantasnya Aceh menyandang predikat sebagai daerah termiskin di Sumatera.
Namun itulah kenyataannya sekarang.
Dana otsus yang mulai tahun depan atau tahun 2023 berkurang ke angka 1 persen, telah menimbulkan kekhawatiran banyak kalangan.
Ada yang berpendapat, Aceh saat ini sedang sekarat.
Betapa tidak, dana otsus mengucur deras sejak tahun 2008, belum bisa mendongkrak posisi Aceh dari papan bawah klasemen sebagai daerah yang sejahtera.
Konon lagi ketika dana Otsus akan berakhir pada 2027 nantinya, apa jadinya Aceh? Wallahuaklam Bissawab.
Maka, kita tidak boleh berpangku tangan, pasrah menerima kenyataan.
Kita tidak perlu menyalahkan angka kemiskinan yang tinggi di Aceh.
Yang diperlukan adalah langkah bersama untuk menekan angka tersebut ke titik terendah.
Sehingga Aceh ke depan menjadi provinsi yang sejahtera dan bahagia.
Untuk mencapai itu, kita tidak cukup dengan mengadakan pertemuan, diskusi dan seminar.
Tapi perlu aksi nyata dalam menggunakan sumber daya di Aceh agar tujuan kesejahteraan masyarakat tercapai.
Baca juga: Topik Hangat Aceh, Bendungan Tiro Dicoret dari PSN Hingga Dana Otsus dan Investasi yang Mandek
Baca juga: Kelalaian Kolektif Dana Otsus Aceh dan Tugas Berat Berikutnya
Posisi Aceh yang Menguntungkan
Letak Provinsi Aceh di jalur Selat Malaka sebagai pintu gerbang lalu lintas perdagangan internasional, menjadikan kawasan ini strategis dikembangkan sebagai pusat bisnis di Asia Tenggara.