Breaking News

Kupi Beungoh

Takengon Memang Mengangenkan, Tapi e-Money Masih Kesulitan

Selain panoramanya yang indah menawaan, cuaca dingin Tanoh Gayo mengingatkan saya saat kuliah di Kota Malang.

Editor: Zaenal
SERAMBINEWS.COM/HANDOVER
Safaruddin SH, Ketua Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) di depan One-one Cafe di tepi Danau Lut Tawar Takengon, Aceh Tengah, September 2022. 

Udara yang mulai terasa dingin, walaupun matahari terik di siang hari, menggoda selera makan untuk segera mencari rumah makan.

Selesai makan di Bener Meriah, kami melanjutkan perlananan ke Takengon yang hanya berjarak beberapa puluh menit dari Bener Meriah.

Sebelum masuk ke penginapan, kami berkeliling terlebih dahulu ke beberapa tempat di Takengon.

Hampir setiap sudut kota Takengon menyajikan pemandangan indah, apalagi menembus pandangan sampai ke Danau Lut Tawar yang menjadi daya tarik utama Takengon.

Setelah merasa puas menyusuri berbagai tempat, menjelang malam, kami mencari penginapan.

Sesuai dengan misi awal, yakni menikmati panorama Danau Lut Tawar dari dekat, maka saya dan keluarga memilih menginap di Bie Homestay yang berada persis di pinggir Danau Lut Tawar.

Bie Homestay ini salah satu penginapan yang memelopori lahirnya penginapan berbentuk rumah kerucut di Takengon, mungkin juga di Aceh.

Malamnya, kami kembali berjalan-jalan, menikmati dinginnya udara Takengon di malam hari.

Namun, ini bukan hanya sekedar jalan-jalan, tapi juga ngopi bersama kawan-kawan YARA Aceh Tengah, membahas beberapa hal ringan seputaran Aceh Tengah.

Berkunjung ke Tribun Gayo

Paginya, selain kembali melanjutkan wisata di Takengon, saya juga berkunjung ke Tribun Gayo, bersilaturahmi dengan kawan kawan di Tribun Gayo.

Di kantor media milik Serambi Indonesia Group (Tribunnews Network) ini, saya langsung digiring ke studi dan diajak mengisi podcast tentang kerja sama YARA dengan Dinas Pendidikan dalam peningkatan mutu pendidikan di Aceh.

Kesulitan karena Harus Uang Cash

Kesimpulan secara umum, Takengon memang akan selalu mengangenkan bagi wisatawan, terutama bagi saya dan keluarga.

Setiap kali pulang liburan dari Takengon, selalu terbersit keinginan untuk kembali lagi suatu hari nanti.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved