Luar Negeri

Elon Musk Akan Hadapi Persidangan Bulan Depan Terkait Kasus Kisruh dengan Twitter

CEO Tesla Elon Musk dijadwalkan untuk menghabiskan beberapa hari ke depan bersama pengacaranya untuk berhadapan dengan Twitter.

Editor: Faisal Zamzami
AFP
Elon Musk dapat ancaman dari Rusia 

SERAMBINEWS.COM, WILMINGTON CEO Tesla Elon Musk dijadwalkan untuk menghabiskan beberapa hari ke depan bersama pengacaranya untuk berhadapan dengan Twitter.

 Dia dijadwalkan akan menjawab pertanyaan dalam persidangan yang dilakukan pada Oktober mendatang. 

Sidang ini yang akan menentukan apakah Musk harus melaksanakan kesepakatan senilai $44 miliar untuk mengakuisisi platform media sosial tersebut, setelah sebelumnya dia mencoba untuk mundur dari kesepakatan.

Deposisi atau kesaksian di luar sidang direncanakan berlangsung pada Senin dan Selasa mendatang, dan kemungkinan akan diperpanjang hingga Rabu, dan tidak akan dipublikasikan.

Hingga Minggu malam, tidak diketahui apakah Musk akan muncul secara langsung atau melalui hanya video.

 Sedangkan sidang akan dimulai pada 17 Oktober 2022 di Delaware Chancery Court, di mana sidang dijadwalkan berlangsung hanya lima hari.

Musk, orang terkaya di dunia, pada bulan April lalu menyetujui untuk membeli Twitter dan menjadikannya perusahaan pribadi.

 Seperti dikutip dari The Associated Press, dia menawarkan akan membeli Twitter seharga $54,20 per saham dan berjanji untuk melonggarkan kebijakan konten perusahaan dan untuk membasmi akun palsu. 

Saham Twitter sendiri ditutup pada hari Jumat di angka $41,58.

Musk mengindikasikan pada bulan Juli bahwa dia ingin mundur dari kesepakatan.

 Niat Musk untuk lari dari kesepakatan mendorong Twitter untuk mengajukan gugatan dan memaksanya melakukan akuisisi perusahaan.

Baca juga: Elon Musk Minta Pemerintah AS Buatkan Pengecualian Sanksi, Izinkan Jaringan Satelit Starlink

Elon Musk Jual Saham Tesla Rp102 T Setelah Tantang CEO Twitter Debat Terbuka

CEO Tesla Elon Musk kembali menjual saham Tesla miliknya. Dalam laporan kepada regulator sekuritas setempat, Musk disebut menjual 7,92 juta saham Tesla senilai 6,9 miliar dolar AS, atau sekitar Rp102 triliun (kurs Rp14.800).

Menurut laporan tersebut, Musk yang juga pendiri SpaceX itu melepas sahamnya antara 5 Agustus dan 9 Agustus. Saat ini, Musk masih memiliki 155,04 juta saham di Tesla.

Sebelumnya, Musk juga sudah menjual saham Tesla senilai 8,5 miliar dolar AS (sekitar Rp125 triliun) pada April lalu. Pasar menduga penjualan itu untuk membantu membiayai rencana pembelian Twitter.

Mengutip dari Antara, Rabu (10/8/2022), saham Tesla telah meningkat hampir 15 persen sejak 20 Juli lalu. Yaitu saat perusahaan tersebut melaporkan capaian laba yang lebih bagus dari perkiraan.

Kinerja saham Tesla juga ditopang oleh sentimen positif terkait undang-undang iklim pemerintahan Presiden AS Joe Biden yang bertujuan untuk mengangkat batas kredit pajak untuk kendaraan listrik.

 

Penjualan saham Tesla ini terjadi di tengah masalah hukum yang membeli Musk. Ia digugat oleh Twitter karena membatalkan rencana akusisi perusahaan medsos itu secara sepihak.

Terbaru, Musk menantang CEO Twitter Parag Agrawal, untuk debat terbuka mengenai persentase akun bot di platform media sosial tersebut.

"Dengan ini saya menantang @paraga untuk debat terbuka tentang persentase bot Twitter. Biarkan dia membuktikan kepada publik bahwa Twitter memiliki kurang dari 5 persen pengguna harian palsu atau spam!" kata Musk dalam cuitan di akun Twitternya, dikutip Senin (8/8/2022).

Musk juga melakukan jajak pendapat yang menanyakan apakah Twitter benar-benar memiliki kurang dari 5 persen pengguna harian palsu.

Elon Musk mengatakan, jika Twitter dapat mengambil sampel sebanyak 100 akun dan mengonfirmasi bahwa akun itu nyata, kesepakatannya untuk membeli perusahaan harus dilanjutkan sesuai dengan ketentuan awal.

"Namun, jika ternyata pengajuan mereka secara material salah, maka seharusnya tidak," ujarnya.

Sebelumnya, Twitter membantah klaim Elon Musk bahwa mereka menipu supaya Musk mau membeli perusahaan tersebut. 

Twitter menyebut tuduhan itu idak masuk akal dan bertentangan dengan fakta.

Dalam berkas tuntutan di Pengadilan Delaware, Musk mengklaim bahwa dia ditipu supaya mau menandatangani kesepakatan.

"Menurut Musk, sang miliuner yang mendirikan banyak perusahaan, dinasihati bankir dan pengacara Wall Street, ditipu Twitter untuk menandatangani kesepakatan merger 44 miliar dolar Amerika Serikat. Cerita tersebut tidak masuk akal dan bertentangan dengan fakta sebenarnya," kata pihak Twitter dalam berkas tuntutan.

 

Baca juga: Gelombang Laut Capai 2,5 Meter, Cuaca Sebagian Aceh Hingga Tiga Hari ke Depan Masih Berpotensi Hujan

Baca juga: Viral Video Wanita Ukraina Berbicara Bahasa Aceh : Neu Doa Keu Uloen Bahku Jeut Jak Bak Aceh

Baca juga: Rahasia Rumah Tangga Langgeng & Awet, PASUTRI Harus Lihat Ini dari Pasangannya Kata Buya Yahya

Kompas.com: Elon Musk Akan Hadapi Persidangan atas Kisruh dengan Twitter Bulan Depan

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved