Kupi Beungoh
Aceh dan Ideologi Peng Grik
Apapun yang sedang mereka lakoni sekarang, lakukanlah dengan keikhlasan, bukan karena iming-iming, atau macam ayam yang sedang diberikan umpan
Harapan Kepada Yang Terhormat
Setelah mencermati situasi dan menganalisisnya dengan gaya warung kopi, maka melalui “Kupi Beungoh” ini saya menyampaikan ada sebuah harapan besar dari rakyat biasa kepada para pemimpin di Aceh.
Apapun yang sedang mereka lakoni sekarang, lakukanlah dengan keikhlasan, bukan karena iming-iming, atau macam ayam yang sedang diberikan umpan yang enak-enak.
Jangan ulangi kesalahan pendahulu-pendahulu kita sehingga meyebabkan Aceh bernasib seperti hari ini.
Pembangunan Aceh ataupun daerah lain di Indonesia hanya dapat dilaksanakan dengan integritas dan ideologi yang jelas.
Ideologi tersebut tidak akan luntur ketika melihat tumpukan “peng grik” (uang receh).
Konsep pembangunan berkelanjutan adalah mengambil atau menggunakan sumber daya alam yang ada secukupnya, dan jangan lupa meninggalkan untuk generasi penerus kita dimasa yang akan datang.
Ketika ada kekuasaan, maka kita wajib menjaga sumberdaya alam Aceh untuk anak cucu kita dimasa yang akan dating, tidak dijual untuk kesenangan sesaat sendiri dan kelompoknya saja.
Tulisan ini hanyalah sebuah ekspresi kegundahan haba warong kupi, dengan harapan sangat besar menjadi bahan renungan bagi para petinggi di Aceh, agar tetap komit dengan ideologi membangun Aceh untuk mensejahterakan seluruh rakyat Aceh.
Tidak hanya untuk kesejahteraan diri, keluarga, dan kroninya semata.
Dan bukan seperti salah satu status lain dari Facebook Teungku Jamaica “Hana lei Aceh, kabeih dipubloe bacut sapoe dum”.
*) PENULIS, Teuku Murdani adalah kadidat doktor dalam bidang Pengembangan Masyarakat Terpencil di University of Canberra, Australia dan Dosen pada jurusan Pengembangan Masyarakat Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.
BACA artikel Kupi Beungoh lainnya di SINI
