Salam

Bersiaplah Selalu Hadapi Bencana Hidrometeorologi

Samine (55) dan anaknya Siah Indah (15) tahun meninggal dunia saat banjir bandang menerjang Desa Rambung Teldak, Kecamatan Darul Hasanah, Aceh Tengga

Editor: bakri

Hal itu karena bencana hidrometeorologi sangat berpotensi terjadi saat musim hujan.

Bencana hidrometeorologi merupakan bencana yang disebabkan parameter parameter meteorologi seperti temperatur, curah hujan, angin, dan kelembapan.

Parameter parameter tersebut dapat menimbulkan sejumlah bencana seperti longsor, banjir, hingga angin puting beliung.

Dari tahun ke tahun, Indonesia mengalami kenaikan bencana hidrometeorologi dengan kelipatan yang mencemaskan.

Peningkatan bencana hidrometeorologi ini disebabkan oleh banyak faktor di antaranya karena perubahan iklim.

Selain itu, ulah manusia yang merusak lingkungan juga memperparah terjadinya bencana hidrometeorologi.

“Longsor dan banjir itu kita menamakan bencana hidrometeorologi.

Itu memang sering terjadi terutama karena dampak dari ulah manusia seperti penggundulan hutan, pengolahan tanah di lereng lereng bukit yang tidak bijak, dan juga disebabkan curah hujan di atas normal di masa seperti sekarang ini,” ujar Prof Chatarina.

Oleh karena itu, masyarakat di daerah rawan bencana diharapkan untuk siap siaga serta mengikuti imbauan pemerintah melalui Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika terkait informasi potensi bencana.

Selain itu, pemerintah juga diharapkan dapat memberikan sosialisasi lebih tentang kesiapsiagaan bencana serta mitigasi bencana hidrometeorologi.

Nah?!

Baca juga: Hujan Lebat Besok Bisa Picu Genangan hingga Banjir Bandang, Beberapa Provinsi Ini Waspada Bencana

Baca juga: Penambang Manfaatkan Pasir yang Terbawa Banjir Bandang

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Banda Aceh Bukan Tempat Maksiat!

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved