Opini
Islam Peduli Stunting
Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan bahwa pada tahun 2016 sekitar 155 juta (23 persen) anak di dunia mengalami stunting

Menurut para mufasir maksud dari "bentuk yang sebaik-baiknya" adalah kelurusan dan ketegakan masa mudanya, ini adalah bentuk terbaik yang pernah ada karena Allah menciptakan segala sesuatu melalui proses, misalkan saja Allah menciptakan manusia dari janin, lahir, merangkak, lalu berdiri tegak, mempunyai lidah yang fasih dan mempunyai tangan serta jemari untuk menggenggam, manusia juga dihiasi dengan akal dan tamyiz.
Sebagaimana disebutkan Al Qurtuby dan hal yang sama ditegaskan pula oleh Ibnu Arabi dan al-Baghawi.
Dapat disimpulkan, bentuk terbaik bukan dari segi fisik saja, tapi juga segi nonfisik misalnya akal yang bisa membedakan antara yang baik dan buruk, sifat-sifat terpuji dan juga berbicara.
Mengenal stunting Pada umumnya masyarakat belum memahami istilah stunting.
Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.
Kondisi tubuh anak yang pendek sering kali dikatakan sebagai faktor keturunan (genetik) dari kedua orang tuanya, sehingga masyarakat banyak yang hanya menerima tanpa berbuat apa-apa untuk mencegahnya.
Padahal seperti kita ketahui, genetika merupakan faktor determinan kesehatan yang paling kecil pengaruhnya bila dibandingkan dengan faktor perilaku, lingkungan (sosial, ekonomi, budaya, politik), dan pelayanan kesehatan.
Dengan kata lain, stunting merupakan masalah yang sebenarnya bisa dicegah.
Stunting tidak bisa disembuhkan, tapi bisa dicegah sebagai masalah bersama bangsa.
Baca juga: Mahasiswa dan Dosen FK USK Sosialisasi Stunting ke Desa
Persoalan stunting harus dihadapi secara bersama pula oleh seluruh elemen bangsa.
Pengalaman Peru dan Vietnam mengajarkan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, tenaga kesehatan, sektor swasta, dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) dalam memastikan keberhasilan penanggulangan stunting.
Gizi seimbang Pemenuhan kebutuhan sehari-hari khususnya makanan mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan dan berat badan ideal.
a.Pentingnya Makan Makanan Beraneka Ragam.
Setiap manusia di mana saja membutuhkan makanan yang beraneka ragam, karena tak ada satu pun makanan yang mengandung seluruh zat gizi yang dibutuhkan tubuh, kecuali ASI untuk bayi sampai umur 6 bulan.
b.Pentingnya Pola Hidup Bersih.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.