Jurnalisme Warga
Pengolahan LeFroz bernilai Ekonomi di SMKN 1 Jeunieb
Feri Irawan yang setiap tahun menjadi juri guru berprestasi jenjang SMK, kini dipercayakan menjabat Kepala SMK Negeri 1 Jeunieb.
Lele merupakan komoditas yang dapat dipelihara dengan padat tebar tinggi dalam lahan terbatas (hemat lahan) di kawasan marginal dan hemat air.
Ikan lele memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena hampir sebagian besar masyarakat menggemarinya. Lele juga kaya akan kandungan gizi.
Lele tidak mengandung karbohidrat, tapi sarat protein. Lele mengandung asam lemak omega 3 yang bagus untuk menjaga fungsi jantung.
Kompetensi Keahlian APAT merupakan kompetensi keahlian yang melakukan serangkaian kegiatan pembelajaran budi daya perikanan air tawar mulai dari pembenihan, pendederan, pembesaran, penanganan hasil panen dan pascapanen, baik itu ikan hias maupun ikan konsumsi.
Mengelola usaha perikanan secara mandiri dengan me-manfaatkan dan memberdayakan potensi yang ada secara optimal, salah satunya adalah bisnis frozen food.
Selain diajarkan bagaimana untuk mengolah produk perikanan dengan kualitas terbaik, siswa juga diajarkan bagaimana cara menjual atau memasarkan produk yang mereka buat. Dengan kegiat-an tersebut diharapkan siswa dapat berwirausaha se-cara mandiri.
Makanan hasil olahan organik yang diproduksi oleh Junieb ini selain enak juga mengedepankan nilai gizi karena diproduksi secara alami tanpa penggunaan bahan-bahan kimia.
Produk ini diproduksi langsung oleh siswa jurusan APAT SMK Negeri 1 Jeunieb dan terintegrasi di dalam mata pelajaran produk kreatif kewirausahaan dengan model pembelajaran berbasis Teaching Factory (TeFa).
Tefa itu sendiri adalah mo-del pembelajaran yang membawa suasana industri ke sekolah sehingga sekolah bisa menghasilkan produk berkualitas industry.
Salah satu produk unggulan berbasis Tefa konsentra-si keahlian APAT SMKN 1 Jeunieb ini adalah lele frozen yang berupa hasil olahan ikan lele, di mana ikan lele diolah menjadi frozen food yang siap goreng.
Tahapan dari pembuatan lele bumbu kuning adalah membersihkan lele (menghilangkan kotoran terutama yang ada di bagian perut lele), membuat bumbu ku-ningnya kemudian melumuri lele hingga proses pengemasan, yaitu dengan divakum, selanjutnya pemasaran.
Tahapan ini harus dikuasai oleh semua siswa jurusan APAT agar jiwa kewirausahaan siswa menjadi terasah.
Proses produksiSaat saya diajak makan siang, Kepala SMK Negeri 1 Je-unieb yang juga ketua IGI Daerah Bireuen ikut didampingi guru APAT, Tuti Alawiyah men-jelaskan proses pembuatan lele frozen.
Awalnya, lele dibersihkan hingga bersih dan dihilangkan kotoran dalam perutnya.
Setelah itu, lele diberi lumuran bumbu kuning yang sudah dihaluskan terbuat dari kunir, ketumbar, bawang putih, garam, dan jeruk nipis serta rempahrempah yang fungsi utamanya mengawetkan lele secara alami disertai bonusnya adalah konsumen tidak perlu repot lagi ketika akan mengolahnya.
Menghidupkan Budaya Literasi Keluarga di Tengah Gempuran Digital |
![]() |
---|
Dari Tiram ke Teknokrasi: Layakkah Jamaica Menjadi Wakil Menteri BUMN? |
![]() |
---|
Matematika Itu Seru, Asal Tahu Caranya |
![]() |
---|
Pengakuan UNESCO, Bagaikan Anugerah 'Boh Manok Mirah' untuk Aceh |
![]() |
---|
Mengulik Secercah Harapan pada Sekolah-Sekolah Idaman di Aceh |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.