Jurnalisme Warga
Langsa, Kota Terasi hingga Smart City
Konsep pembangunan Smart City Kota Langsa adaptif terhadap kearifan lokal Kota Langsa
Sikap adaptif terhadap perubahan tren ini tentu saja tidak serta-merta mengubah jati diri Kota Langsa yang telah menerapkan syariat Islam secara kafah dalam setiap tatanan kehidupan masyarakatnya.
Sebagai bagian dari Provinsi Aceh dengan Islam sebagai landasan pemerintahannya, Kota Langsa berkomitmen untuk mewujudkan nilai-nilai islami dalam seluruh tatanan pemerintahan dan aspek kehidupan masyarakat Kota Langsa.
Oleh sebab itu, konsep pembangunan Smart City Kota Langsa adaptif terhadap kearifan lokal Kota Langsa. Pemko Langsa serta seluruh lapisan masyarakat diharapkan mampu menyiapkan dan menjalankan konsep ‘smart city’ tersebut dengan mempertimbangkan potensi, infrastruktur, sumber daya manusia, serta permasalahannya, sehingga berkesinambungan dalam menjaga kesetaraan kebutuhan ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Letaknya yang strategis, berbatasan langsung dengan Selat Malaka dan berada langsung pada jalur jalan raya nasional telah menjadikan Kota Langsa sebagai salah satu pusat perdagangan dan jasa di Provinsi Aceh.
Selain itu, Langsa juga dikenal sebagai pusat pelayanan pendidikan dan pusat keagamaan. Sehingga, dalam proses pembangunan Langsa sebagai ‘smart city’, Kota Langsa melakukan berbagai persiapan dan analisis. Kesiapan Smart City Kota Langsa telah dilakukan untuk melihat kapasitas dan kapabilitas kota dalam mengimplementasikan program-program pembangunan ‘smart city’.
Terdapat tiga unsur utama yang menjadi kajian dalam proses ini, yaitu kesiapan struktur, infrastruktur, dan suprastruktur. Analisis struktur kota dilakukan untuk mengetahui kondisi dari unsur utama yang menjadi penggerak dalam pembangunan Kota Langsa. Kesiapan infrastruktur memberi gambaran dan ukuran kondisi prasarana dan sarana fisik yang menjadi titik tolak dalam pembangunan ‘smart city’ daerah.
Sedangkan kajian kesiapan suprastruktur dilakukan guna penyiapan kebijakan atau Peraturan Kota Langsa, kelembagaan, dan tata laksana pelaksanaan pembangunan ‘smart city’ yang telah mendapat 50 besar secara nasional.
Terdapat enam dimensi dalam sistem pembangunan Smart City Kota Langsa, yaitu smart governance, smart branding, smart economy, smart living, smart society, dan smart environment.
Semua dimensi tersebut adalah pendekatan terhadap tata kelola yang terhubung langsung dengan isu-isu strategis dalam tatanan pemerintahan dan masyarakat Kota Langsa. Sehingga, akan terwujud visi Smart City Kota Langsa "Menjadi Kota Jasa Cerdas yang Berperadaban Madani".
Perencanaan dan pengembangan Smart City Kota Langsa dengan pendekatan enam dimensi dituangkan dalam penyusunan masterplan secara adaptif, sistematis, efektif, efisien, logis, kondisional, partisipatif, dan realistis dengan kebutuhan daerah untuk jangka pendek, menengah, dan panjang. Sehingga, akan mewujudkan Kota Langsa yang bersih, efektif, transparan, dan akuntabel dengan tingkat pelayanan publik yang berkualitas dan terpercaya serta kualitas kehidupan seluruh komponen masyarakat akan meningkat lebih baik.
Visi Smart City Kota Langsa dapat dijabarkan dalam dua kata kunci penting, yaitu "Kota Jasa Cerdas" dan "Berperadaban Madani" yang maknanya dapat dijabarkan arti dari kata-kata tersebut:
Kota Jasa Cerdas dapat diwujudkan dengan cara seluruh proses penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, dan pelayanan terhadap kehidupan sosial kemasyarakatan; dan
Berperadaban Madani adalah entitas Kota Langsa sebagai jati diri, harga diri, dan budaya masyarakatnya berlandasan syariat Islam sehingga akan menciptakan kehidupan yang harmonis antarumat beragama. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.