Salam

Selamat Bertugas Mayjen Novi Helmy

Pangdam IM yang baru, Mayjen TNI  Novi Helmy Prasetya SIP mulai bertugas di Aceh.

Editor: mufti
DOK PANGDAM IM
TRADISI PEDANG PORA - Pangdam IM, Mayjen TNI Novi Helmy Prasetya SIP, bersama istri, Ny Iin Novi Helmy Prasetya, disambut tradisi pedang pora saat tiba di Makodam IM, Sabtu (25/3/2023). Mayjen Novi Helmy Prasetya didampingi istri menyampaikan sambutan pada acara pisah sambut Pangdam IM di Makodam IM, tadi malam (insert). 

SERAMBI Indonesia edisi Ahad (26/3/2023) kemarin mewar-takan bahwa Kodam Iskandar Muda (IM) menggelar acara pisah sambut Pangdam IM di Makodam, seusai shalat Tarawih bersa-ma, Sabtu (25/3/2022) malam.

Kegiatan itu menandakan Pangdam IM yang baru, Mayjen TNI  Novi Helmy Prasetya SIP mulai bertugas di Aceh. Momentum ter-sebut sekaligus merupakan malam perpisahan dengan Mayjen TNI Mohamad Hasan yang dimutasi  sebagai Pangdam Jaya.

Pangdam IM, Mayjen TNI  Novi Helmy Prasetya dalam sambut-annya mengatakan, baginya bertugas di Aceh adalah pulang kam-pung.  "Tahun 2008 awal, saya berdinas di Kodam IM  sebagai Pabandia Ops, kemudian menjadi Komandan Batalion 112. Ham-pir lima tahun saya berada di wilayah Iskandar Muda," kata May-jen Novi Helmy.

Berulang kali Novi mengatakan dirinya kembali ke Aceh ada-lah pulang ke kampung. "Betul-betul saya merasakan pulang ke kampung,” katanya.

Mayjen TNI Novi mengatakan, dalam menjalankan tugas besar di Aceh pihaknya  membutuhkan forkopimda, tokoh masyarakat, tokoh agama, untuk bersama-sama bergandengan tangan menjaga stabilitas keamanan dan perdamaian di Aceh.

Nah, pertama-tama kita ucapkan selamat kembali ke Aceh kepada Pak Novi Helmy. Kedua, selamat bertugas di wilayah yang sebetulnya sudah sangat Bapak kenal ini.

Berdinas di Aceh selama lima tahun, sejak 2008-2013, mulai dari memangku jabatan Pabandia Ops hingga menjadi Koman-dan Batalion 112, sungguh sebuah pengalaman berharga bagi seorang perwira menengah TNI yang kini sudah menjadi perwira tinggi.

Kita yakin, Pangdam baru di Kodam IM ini akan sukses mengemban tugas di Aceh karena sudah cukup mengenal medan tugasnya dengan baik. Kondisi Aceh sepuluh tahun lalu tak banyak berubah dengan yang sekarang. Aceh masih provinsi termiskin di Sumatra. Aceh juga masih merupakan provinsi yang penyelun-dupan, peredaran, dan konsumsi narkobanya masih yang tertinggi di Sumatra.

Meski pemberantasan narkoba menjadi tanggung jawab BNN dan kepolisian, tapi untuk Aceh diperlukan peran serta jajaran Ko-dam, mengingat narkoba ini merupakan kejahatan ‘extraordinary’ dan lintas negara. Dalam konteks ‘proxy war’, peran jajaran Kodam mencegah masuknya narkoba via jalur laut ke perairan Aceh sangat diperlukan.

Selain itu, di Aceh memang belum terdeteksi adanya penyusupan yang mengusik pertahanan luar (external defence). Na-mun, kewaspadaan teritorial terhadap hal ini perlu ditingkatkan karena sudah berkali-kali dipergoki tenaga kerja asing (TKA) yang nekat mencari dan mendulang emas di sentra-sentra pertambangan emas ilegal terutama di Aceh Barat dan Nagan Raya. Semoga kita tidak kecolongan lagi ke depannya. Juga hendaknya tak ada lagi teroris di Aceh, seperti yang terungkap tahun lalu di Aceh Tamiang.

Akhirnya, di bawah komando Mayjen TNI Novi Helmy Prasetya kita doakan kondisi ‘external defence’ Aceh semakin mantap dan perdamaian Aceh semaki terjaga dan menghadirkan kesejahteraan yang kita idamkan bersama.

POJOK

Saudi bakal damai dengan Suriah

Yang terpenting damai adalah Rusia dengan Ukraina dan Israel dengan Palestina.

Jenita Janet terharu bisa cium Hajaral Aswad

Semoga pipinya tetap kemerah-merahan.

Pangdam IM: Ke Aceh, saya serasa pulang kam-pung

Tapi tetap perlu di-peusijuek kan, Jenderal?

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Realisasi APBA 2025 Harus Dipacu

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved