Opini
Sisi Gelap ChatGPT dan Tantangan bagi Muslim
Terlihat kini, bahwa ChatGPT mengalami kemajuan yang signifikan yang dulu dianggap bermasalah dengan islamphobia.
Terlihat di sana, AI ini telah "dewasa" dalam menjawab tentang Islam. Model AI ChatGPT-3 (versi awal) tahun 2020 memiliki data bias anti-muslim yang terdokumentasi dengan baik. Pada saat itu banyak informasi yang dimiliki ChatGPT-3 yang tidak proporsional yang memberi image muslim dengan kekerasan atau teroris.
Model terbaru ChatGPT kelihatan telah menyaring konten bias Islamphobia itu. Saat ini, pertanyaan yang menjurus tentang bias Islamphobia tidak dikomentari oleh ChatGPT-4 versi terbaru ini. Versi terbaru ini juga lebih akurat menunjukkan surat dan ayat di Alquran. Setiap penjelasan ayat disertai dengan tafsir dan asbabun nuzul bila ada.
Sebagai penutup dari opini ini perlu digarisbawahi bahwa, pertama, ChatGPT dikembangkan oleh kelompok non-muslim yang sama sekali tidak memahami tentang ajaran Islam. Kedua, ChatGPT sebagai AI generatif, tidak belajar tentang dunia (apalagi akhirat). AI ini belajar dari data teks yang masif tersedia di internet dan menghubungkan kata dengan kata lainnya.
AI ini memutuskan untuk mengeluarkan kata-kata yang paling masuk akal dari teks-teks yang telah dibacanya. Ketiga, meskipun memiliki kemampuan pemrosesan data dan bahasa yang canggih, ChatGPT (saat ini) belum dapat menggantikan pengetahuan seorang sarjana manusia, apalagi di bidang agama, yang memerlukan kecerdasan emosional dan pemahaman kontekstual.
Agama Islam memberi keluasan untuk berbeda pendapat dalam memahami hukum Islam. Ketika kita mencari nasehat tentang Islam, ulama menyarankan untuk berinteraksi dengan ustaz adalah lebih baik. Ustadi ini tentunya orang-orang kompeten yang telah dilatih bertahun-tahun dengan baik dalam pengetahuan Islam, sehingga memenuhi syarat untuk memberikan pengetahuan tentang Islam. Untuk pertanyaan rutin dan pengetahuan umum, tentunya ChatGPT dapat membantu.
Terakhir, saya bertanya ke ChatGPT-4 "manfaat apa ChatGPT untuk kaum muslimin", ada sekian manfaat diberikan, dan hanya saya petik nasehat ChatGPT ".. penting untuk diingat bahwa sebagai AI, ChatGPT memiliki keterbatasan dan tidak selalu sempurna dalam menjawab pertanyaan atau memberikan informasi. Selalu bijaksana untuk memverifikasi informasi yang diberikan oleh AI dengan sumber terpercaya atau berkonsultasi dengan ahli atau ulama yang berpengetahuan dalam hal agama". Apakah respons ini dapat diterima?
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.