Kupi Beungoh
Pentingnya Waktu Suami Untuk Istri Dan Anak
Kebiasaan bapak-bapak sebelum menikah, ngumpul dengan kawan-kawan untuk pekerjaan, untuk hobi, atau sekedar mengisi waktu untuk ngopi, bercanda.
Kalau suami bilang baju bisa minta tolong orang cuci gosok, untuk satu orang cuci gosok pakaian sebulan Rp 200 ribu jika anggota keluarga 5 orang berarti Rp 1.000.000.
Untuk asisten rumah tangga (pembantu), ngurus rumah, cuci piring, bersihin rumah sebulan minimal Rp 1.000.000, dan dia belum tentu bisa masak.
Kalo asisten rumah tangga tidak bisa masak, tentunya makanan harus dibeli, tentu harus gosend makanan satu orang Rp 25.000 sekali makan x 5 orang x 3 kali waktu makan sehari x 30 hari sebulan = Rp 11.250.000. Belum termasuk makanan lainnya.
Untuk antar jemput anak, tergantung jauhnya jarak tempuh antara rumah dengan sekolah anak, jika jarak nya 6 km harga gojek Rp 20.000 x 2 (antar jemput) x jumlah anak. Jika 3 anak harus antar jemput sekolah, sebulan biayanya Rp 20.000 x 2 x 30 hari x 3 anak = Rp 3.600.000 sebulan.
Untuk menjaga dan mengurus anak, perorang harus bayar Rp 1.500.000 sebulan, jika 3 anak x Rp 1.500.000 = Rp 4.500.000.
Baca juga: Pencurian Uang di Rumah Catherine Wilson, Begini Kronologi Uang Tunai Raib Diambil Orang Terdekat
Jumlah semua pengeluaran untuk 1 bulan Asisten rumah tangga Rp 1.000.000 + Rp 11.250.000 ( makan sebulan)+ Rp 1.000.000 ( cuci gosok baju) + Rp 3.600.000 ( antar jemput anak) + Rp 4.500.000 (menjaga anak) = Rp 21. 350.000 sebulan untuk makan, transportasi anak-anak sekolah dan asisten rumah, makan, jaga anak dan ongkos cuci gosok baju.
Begitu kerja seorang ibu atau seorang istri yang tentunya sebagai manusia biasa dia butuh istirahat, butuh hiburan, butuh waktu kebersamaan dengan suami, butuh perhatian ketika suami pulang kerja, atau sekedar jalan-jalan-jalan di hari libur untuk melepas penat, adalah sangat di harapkan oleh istri, atau sekedar waktu "nge teh" berdua.
Bagi seorang istri dan anak, acara keluar rumah, jalan-jalan, berlibur Ini sangat penting dan sangat di tunggu-tunggu, karena kegiatan ini sangat bermanfat buat istri dan anak-anak antara lain;
Pertama, buat Istri untuk menghilangkan jenuh, stres setelah bergelut dengan rutinitas mengurus keluarga yang tidak pernah libur, yang tidak jelas waktu istirahat, tidak jelas waktu tidur dan waktu makannya.
Kedua, seorang istri yang sebelum menikah dia punya waktu banyak untuk diri, setelah menikah itu hilang sama sekali, ini bisa merusak kesehatan fisik dan jiwanya jika ia tidak mendapatkan waktu untuk refreshing, tidak bisa jalan-jalan, atau sekedar duduk santai, ngumpul dengan suami dan keluarga, sebagiannya duduk ngopi dengan suami pun sudah cukup. Intinya dia perlu waktu istirahat dan hiburan.
Ketiga, setiap perempuan butuh eksis, butuh aktualisasi diri untuk menyegarkan jiwa dan pikirannya yang lelah dengan aktivitas, karena itu mereka butuh waktu untuk berkumpul dengan kawan-kawannya walau sebentar, walaupun sebulan sekali.
Keempat, seorang perempuan butuh pengakuan dari suaminya, dalam bentuk diajak jalan-jalan, diajak silaturahmi ke keluarga suami, diajak ngumpul dengan kawan-kawan suaminya, untuk istri kegiatan seperti ini membuat istri lebih percaya diri dalam mengurus rumah tangganya.
Keempat, memaksimalkan masa kecil anak-anak agar bahagia agar menjadi kenangan indah di kehidupan mereka. Anak-anak ketika masa kecil sangat butuh waktu bersama orang tua, waktu jalan-jalan, tidak hanya dalam belajar, butuh kebersamaan dengan orang tua dalam berbagai aktivitas, liburan bersama, ini adalah kebutuhan dan ini harus tercukupi semaksimal kemampuan masing-masing orang tua, karena masa kecil tidak bisa terulang kedua kalinya.
Anak-anak yang masa kecilnya tidak mendapatkan waktu yang cukup dengan keluarga terutama ayah dan ibunya, ketika sudah usia sekolah dasar, atau sekolah menengah dia akan mencari kehidupan sendiri, mencari kawan lain diluar rumah untuk tempat curhat, tempat mencari perhatian, tempat mencari kasih sayang, yang lebih mengerikan dia mencari tempat pelarian kepada hal-hal yang negatif seperti pergaulan bebas, narkoba.
Ini bisa terjadi ketika anak tidak ada tempat berbagi persoalan, sedangkan masalah bisa dialami anak setiap waktu dalam masa perkembangan yang sangat rentan, dan mudah terpengaruh atau mudah menerima hal-hal negatif.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.