Berita Pidie
Perantau Pidie Pulang Kampung, Bagikan ZIS dan Santunan Anak Yatim Total Rp 232 Juta
Para perantau Pidie di Jabodetabek dan se-nusantara yang tergabung dalam KUPI pulang kampung, Bagikan ZIS dan santunan anak yatim Rp 232 juta.
Penulis: Sara Masroni | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM - Para perantau Pidie di Jabodetabek dan se-nusantara yang tergabung dalam Keluarga Ureung Pidie (KUPI) pulang kampung.
Pihaknya menyalurkan Zakat, Infak dan Sedekah (ZIS) dan santunan anak yatim dengan total Rp 232.520.000 di Kabupaten Pidie, Aceh.
Program Jak Saweu Gampong (JSG) KUPI III 2023 ini sebagai bentuk rasa syukur dan kepedulian para perantau Pidie terhadap 'tanah indatu' yang menjadi tempat lahir mereka.
Rinciannya, sebanyak Rp 193.750.000 dana ZIS disalurkan ke 35 gampong di 14 kecamatan di Pidie.
Kemudian sebanyak Rp 38.770.000 dana santunan yang disalurkan kepada 192 anak yatim di Pidie.
Baca juga: Meninggal Dunia, Begini Sosok Hj Mariah Ibunda Muslim Armas di Mata Ketum KUPI
Penyaluran dilakukan sejak 16 April lalu bertepatan dengan Ramadhan 1444 Hijriah hingga saat ini.
Pengurus KUPI, Faisal JN menyampaikan, ini merupakan program tahunan yang semata-mata bentuk kepedulian para perantau Pidie terhadap tanah kelahiran mereka.
"Banyak masyarakat di Pidie yang terharu dengan kepedulian yang dilakukan KUPI terhadap kampung halaman melalui program ini," kata Faisal JN kepada Serambinews.com, Selasa (2/5/2023).
Baca juga: KUPI Gelar Musyawarah Kerja dan Silaturahmi di Bekasi
Kegiatan tersebut dikoordinir oleh Koordinator Bidang Agama KUPI, Syamsuar Ismail dan dibantu oleh Relawan KUPI di Pidie antara lain Apayeuk Noval, Edi Zainuddin dan Tgk Kafrawi serta masih banyak lagi.
Sementara beberapa pengurus KUPI yang kebetulan mudik ke Pidie dan terlibat langsung dalam penyaluran program ini seperti Ketua Umum KUPI Saiful Rahmad Adam, Sekretaris Umum KUPI Ir Fajri Yahya Lina Nazarlina, Ketua MM Lukman HS, Wakil MM Faisal JN Agam Sanggeu dan Raja Sultan serta pengurus KUPI Suhaimi.
Sekilas tentang KUPI
Organisasi paguyuban KUPI (Keluarga Ureung Pidie) berdiri pada tahun 2018 berdasarkan hasil musyawarah para perantau asal Pidie di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek).
Baca juga: Ditanya Adakah Restorative Justice untuk Peneliti BRIN AP Hasanuddin, Ini Jawaban Bareskrim Polri
Dalam musyawarah yang berlangsung di Jakarta, Muslim Armas yang merupakan pengusaha dan alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) mendapat amanah untuk menjalankan roda organisasi dengan misi sosial kemasyarakatan ini.
KUPI ini lahir berawal dari gagasan dan pemikiran untuk menyatukan perantau Pidie di seluruh dunia.
Langkah awal dimulai dari Jabodetabek karena di Jakarta semua kabupaten di Aceh punya organisasi paguyuban, hanya Pidie saja yang tidak ada.
"Padahal paling banyak adalah perantau asal Pidie," ujar Muslim Armas, Mantan Ketua Umum KUPI dalam sebuah kesempatan pada Mei 2021 lalu.
Baca juga: Minta Bantuan Netizen, Bareskrim Polri Buka Peluang Tersangka Baru soal Halalkan Darah Muhammadiyah
Baca juga: Motif Halalkan Darah Muhammadiyah, Peneliti BRIN AP Hasanuddin Ungkap Sudah Lelah Debat
Berawal dari Jabodetabek, Muslim Armas dan rekan-rekannya menggantungkan harapan.
Suatu hari kelak KUPI memiliki cabang di seluruh Aceh dan beberapa negara, terutama di Malaysia dan Australia.
(Serambinews.com/Sara Masroni)
BACA BERITA SERAMBI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Bupati Sarjani Kampanye Program CKG di MTsN 5 Pidie, 587 Siswa Ikut Minum TTD Serentak |
![]() |
---|
Perajin Kopiah Riman di Pidie Bertahan Dibawah Gempuran Produk Lain, Ini Nama Gampong Masih Menekuni |
![]() |
---|
Polisi Ungkap Sosok MR Hingga Nekat Gelapkan Rp 600 Juta Gaji Pekerja Jalan Tol Sibanceh |
![]() |
---|
Bupati Pidie Usulkan Tenaga Honorer Jadi PPPK Paruh Waktu, Ini Kategori Sesuai Kemenpan RB |
![]() |
---|
Jaksa Tuntut Eks Keuchik di Pidie 21 Bulan Penjara,Terdakwa Ajukan Pledoi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.