Citizen Reporter

Kuliah di Turkiye dengan Beasiswa Tanpa TOEFL, Bisakah?

Kuliah sambil mengenal budaya dan kehidupan sosial di lingkungan baru merupakan suatu hal yang sangat menarik. Berkenalan dengan orang-orang baru

Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/FOR SERAMBINEWS.COM
FAIZ ARHASY, Mahasiswa Aceh di Sivas Cumhuriyet University. 

FAIZ ARHASY, Mahasiswa Aceh di Sivas Cumhuriyet University, melaporkan dari Turkiye

SERAMBINEWS.COM - Kuliah di luar negeri pastinya merupakan impian banyak orang. Kuliah di luar negeri memberikan banyak hal lebih yang tidak didapatkan di Indonesia.

Kuliah sambil mengenal budaya dan kehidupan sosial di lingkungan baru merupakan suatu hal yang sangat menarik. Berkenalan dengan orang-orang baru, merasakan hidup di daerah empat musim, dan mendapatkan pengalaman kerja di negeri orang merupakan beberapa hal lebih yang didapat oleh pelajar yang kuliah di luar negeri. Pelajar di luar negeri juga memiliki peluang lebih untuk berkecimpung di organisasi internasional. Hal ini tentu sangat bermanfaat dan memberikan banyak hal positif bagi pelajar itu sendiri.

Menurut Institut Statistik UNESCO, terdapat 53.604 mahasiswa Indonesia yang melanjutkan studi di luar negri sepanjang tahun 2021 dan jumlah ini diprediksi akan terus meningkat setiap tahun.

Di antara banyak negara, Turkiye merupakan salah satu tempat favorit bagi pelajar Indonesia untuk melanjutkan studinya. Tercatat per Desember 2021 ada 2.573 mahasiswa Indonesia yang sedang melanjutkan studi di Turkiye yang tersebar dalam 14 wilayah.

Selain mahasiswa terdapat juga pelajar Indonesia yang menempuh pendidikan sekolah menengah dan pesantren di Turkiye. Kebanyakan dari mahasiswa Indonesia di Turkiye kuliah dengan jalur mandiri. Ya, biaya hidup untuk pelajar mandiri di Turkiye terbilang murah. Turkiye adalah negara yang ramah pelajar. Turkiye memberikan banyak kemudahan bagi para pelajar dalam berbagai hal seperti transportasi, konsumsi, dan wisata. Turkiye juga merupakan negara yang cocok untuk dijadikan destinasi wisata. Tentu saja ini merupakan suatu hal yang sangat menarik bagi para pelajar untuk melanjutkan studi sambil ‘healing’ di Turkiye.

Selain Bireuen, JCH Kloter 6 Aceh yang Akan Terbang Besok dari Gayo Lues, Pidie, dan Aceh Besar

Lokasi geografis Turkiye yang berada di antara dua benua (Asia dan Eropa) juga menambah nilai lebih untuk Turkiye. Para pelajar bisa mengelilingi negara-negara Eropa atau berkelana di negara-negara Timur Tengah di sela-sela aktivitas perkuliahannya. Bahkan, berangkat ke Makkah untuk melaksanakan ibadah haji atau umrah juga bisa menjadi pilihan para pelajar yang sedang menempuh pendidikan di Turkiye.

Pelajar Indonesia yang kuliah di Turkiye dengan beasiswa juga tidak sedikit dibanding pelajar Indonesia di negara-negara lain. Turkiye memberikan program beasiswa kepada pelajar asing di berbagai jenjang mulai dari sekolah menengah atas, sarjana, dan pascasarjana (S-2 dan S-3). Salah satu beasiswa Turkiye yang wajib untuk diketahui adalah beasiswa Turkiye Burslari atau yang lebih dikenal dengan Beasiswa YTB.

Beasiswa YTB adalah beasiswa dari Pemerintah Turkiye untuk pelajar asing yang ingin melanjutkan studi di Turkiye. Beasiswa YTB buka setiap tahunnya. Pendaftaran biasa dibuka pada bulan Januari hingga Februari. Beasiswa YTB dibuka untuk pendidikan jenjang S-1 hingga S-3. Beasiswa YTB mencakup: biaya kuliah, asuransi kesehatan, biaya asrama atau tempat tinggal, uang saku bulanan, tiket pesawat (pergi-pulang) dan biaya kursus bahasa Tuarkiye (Kursus bahasa Turkiye terdiri atas lima level: A1, A2, B1, B2, dan C1. Ditambah dengan satu kelas bahasa Turkiye akademik).

VIDEO KKB Papua Serang Personel saat Patroli di Distrik Kenyam, Nduga, Mobil Rantis Terkena Tembakan

Di tahun pertama mahasiswa S-1 hingga S-2 akan ditempatkan di asrama. Asrama yang diberikan bisa asrama pemerintah atau asrama swasta sesuai dengan keputusan yang dibuat panitia beasiswa.

Asrama juga menanggung sarapan dan makan malam. Untuk mahasiswa S-2 dan S-3 akan diberikan pilihan untuk pindah ke rumah di tahun kedua dan akan diberikan tunjangan rumah.

Program beasiswa S-1 dan S-3 durasinya empat tahun ditambah satu tahun kursus bahasa Turkiye. Sedangkan untuk program S-2 lamanya dua tahun ditambah satu tahun kursus bahasa Turkiye. Namun, ada juga jurusan tertentu yang memiliki jangka waktu kuliah berbeda dari jurusan lainnya. Seperti, jurusan agama karena memiliki program persiapan bahasa Arab setelah program persiapan bahasa Turkiye.

Beasiswa YTB memberikan kepada mahasiswa kebebasan untuk memilih universitas yang kita inginkan. Kita dapat memilih maksimal 12 universitas. Universitas di Turkiye umumnya menggunakan bahasa Turkiye sebagai bahasa pengantar. Akan tetapi, ada juga beberapa universitas yang menggunakan selain bahasa Turkiye sebagai bahasa pengantar.

Ketika mendaftar untuk mendapatkan Beasiswa YTB kita dapat melihat universitas mana saja yang menggunakan bahasa Turkiye dan universitas mana saja yang menggunakan bahasa pengantar selain bahasa Turkiye. Umumnya universitas yang menggunakan bahasa pengantar bahasa Turkiye tidak meminta TOEFL atau Test of English as a Foreign Language (Tes bahasa Inggris sebagai bahasa asing).

Beasiswa YTB hanya memiliki dua tahap seleksi, yaitu seleksi berkas dan wawancara. Seleksi berkas dilakukan secara online melalui website www.turkiyeburslari.gov.tr.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved