Breaking News

Kupi Beungoh

Rumoh Geudong: Memori Kolektif Aceh dan Janji Para Presiden – Bagian II

Sukarno seakan mampu “merasa” ada perpaduan energi kebangsaan, keislaman, dan keacehan yang dimiliki oleh Ali Hasyimi yang menggambarkan Aceh ideal.

Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM/HANDOVER
Prof. Dr. Ahmad Human Hamid, MA, Sosiolog dan Guru Besar Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. 

Tindakan Megawati itu kemudian menjadi sebuah “mitos” seolah trah Sukarno berikut dengan paham politik kebangsaan yang dibawanya tak akan pernah bisa berbaik baik dengan Aceh.

Ingatan publik Aceh berdampak panjang.

Masyarakat Aceh sangat tahu jumah suara pemilih dalam keputusan penting negera, seperti pemilihan presiden tidak besar, dan bahkan tak banyak membantu para kontestan.

Publik Aceh tak peduli apakah mereka mengkuti arus besar nasional atau tidak.

Baca juga: Kisah Horor Rumoh Geudong, Penuh Jeritan & Lepotan Darah Manusia Tempat Bersejarah Sejak era Belanda

 
Berimbas Pada Jokowi - JK

Korban dari ingatan publik yang buruk terhadap Megawati menimpa presiden Jokowi pada Pilpres 2014.

Jokowi-JK kalah di Aceh.

Sulit menjelaskan secara sosiologis kenapa Jokowi-JK kalah di Aceh.

Seorang wali kota sukses, dan gubernur sukses didampingi oleh seorang matan Wakil Presiden  sebelumnya yang menjadi aktor utama perdamaian Aceh, kalah dalam pemilu di daerah ini.

Padahal lawannya adalah mantan Jenderal TNI, Prabowo Subianto yang merupakan representasi, bahkan ikon dari penindasan dan kekerasan yang dialami oleh masyarakat Aceh sekitar tiga dekade.

Kenapa memori kopassus, bahkan komandan kopassus yang melekat pada Prabowo tidak menjadi masalah.

Publik Aceh juga tak peduli dengan kadar penghayatan dan praktık keislaman Prabowo yang berada dibawah rata-rata.

Mereka tak memilih sang mantan wali kota Solo dan gubernur DKI dan sosok JK yang paling populer.

Pasangan itu mendapat dukungan dimana-mana.

Apa alasan masyarakat Aceh tak memilih Jokowi? Jawabannya hanya satu.

Jokowi berasosiasi dengan nama pemimpin “ingkar janji”- Megawati.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved