BERITA POPULER

BERITA POPULER -Rumoh Geudong Kampung Penyiksaan, Penampakan Harimau hingga Remaja Simpan Sabu 1 KG

Ada sederet informasi dan berita seputar Aceh yang menarik perhatian pembaca selama sepekan terakhir, terhitung sejak 26 Juni - 2 Juli 2023.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Amirullah
SERAMBINEWS.COM
Berikut rangkuman berita populer Serambinews.com kanal Nanggroe minggu ini, terhitung sejak 26 Juni - 2 Juli 2023. 

BERITA POPULER -Rumoh Geudong Kampung Penyiksaan, Penampakan Harimau hingga Remaja Simpan Sabu 1 KG

SERAMBINEWS.COM - Berikut rangkuman berita populer Serambinews.com kanal Nanggroe minggu ini.

Ada sederet informasi dan berita seputar Aceh yang menarik perhatian pembaca selama sepekan terakhir, terhitung sejak 26 Juni - 2 Juli 2023.

Diantaranya mengenai persoalan Rumoh Geudong yang tengah heboh di Aceh belakangan ini.

Selain itu, kabar lainnya mengenai satu dari lima pria yang ditangkap Satuan Reserse Narkoba Polres Aceh Utara dalam dua pekan terakhir bersama 2,2 kilogram sabu di lokasi dan waktu terpisah adalah seorang remaja.

Tak hanya dua berita tersebut, ada sederet berita lain yang menarik perhatian pembaca selama sepekan terakhir yang juga cukup menyita perhatian pembaca.

Selengkapnya simak dalam rangkuman berita populer Serambinews.com kanal Nanggroe berikut.

Baca juga: Cuaca di Sebagian Wilayah Aceh Diprediksi Hujan Ringan dan Berawan dalam Tiga Hari ke Depan

1. Rumoh Geudong dan Masa Depan Kita

RUMOH Geudong merekam periode kejahatan kemanusiaan terkelam dalam sejarah Aceh.

Tak terhitung jumlah korban yang disekap, diinterogasi, disiksa, diperkosa, dan dibunuh di situ, juga para korban yang kemudian dihilangkan paksa.

Tim Penyelesaian Non Yudisial Pelanggaran HAM (PPHAM) berat masa lalu memperkirakan lebih 3.000 orang pernah ditawan di Rumoh Geudong.

Legitimasi kejahatan kemanusiaan di Rumoh Geudong masa itu adalah operasi pembasmian Gerakan Aceh Merdeka.

Rumoh Geudong merupakan salah satu pos satuan taktis dan strategis (sattis) yang digunakan aparat dan berlokasi di Pidie.

Tidak heran jika ada yang ingin menutup sejarah kelam itu dengan berbagai alasan dan tujuan. Pada 20 Agustus 1998, Rumoh Geudong dibakar.

Baca juga: Pria Ini Kirim Foto Syur ke Istri Orang, Rumah Tangga Pasutri Ini Rusak: Aku Gak Tau Dia Bersuami

Tidak jelas pihak yang menggerakkan pembakaran. Namun, tindakan tersebut jelas-jelas memusnahkan bukti-bukti kejahatan kemanusiaan di Aceh.

Baca Selengkapnya

2. Lagi, Kepala Dinas di Lhokseumawe Mengundurkan Diri, Ini Penjelasan BKPSDM

M Amin SE dilaporkan beberapa waktu lalu dilaporkan sudh mengundurkan diri sebagai Kepala Dinas Syariat Islam dan Pendidikan Dayah Kota Lhokseumawe.

Artinya, pada tahun 2023 ini sudah ada dua Kepala Dinas di Kota Lhokseumawe yang mengundurkan diri dari jabatannya.

Pertama, Zulkifli mengundurkan diri dari jabatan Kasatpol PP dan WH Kota Lhokseumawe, pada 6 Januari 2023 lalu.

Alasan Zulkifli mengundurkan diri karena ingin kembali menjadi pegawai di jajaran Kementerian Agama.

Sedangkan untuk mengisi jabatan yang kosong kala itu, Pj Wali Kota Lhokseumawe menunjuk Heri Maulana sebagai Plt Kasatpol PP dan WH Kota Lhokseumawe.

Baca Selengkapnya

Baca juga: Kelaparan Mencari Makan, Kawanan Gajah Liar Rusak Rumah Warga di Kecamatan Sakti

3. Remaja di Aceh Utara Kedapatan Simpan 1 Kg Sabu di Koper, Diupah Rp 30 Juta

Satu dari lima pria yang ditangkap Satuan Reserse Narkoba Polres Aceh Utara dalam dua pekan terakhir bersama 2,2 kilogram sabu di lokasi dan waktu terpisah adalah seorang remaja.

Remaja itu, Salman Al Farisi (19) warga Rawang Itek Kecamatan Tanah Jambo Aye, Aceh Utara menyimpan sabu 1 kilogram dalam koper.

Sedangkan empat tersangka lainnya adalah Mansur (43) warga Gampong Samakurok, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Aceh Utara, Musliadi (40) warga Gampong Lubok Pusaka, Kecamatan Langkahan.

Kemudian, M Maulizar (23) serta Martunis (28), keduanya warga Gampong Matang Maneh, Kecamatan Tanah Jambo Aye.

Baca Selengkapnya

4. Sesmenko: Tangga Beton di Rumoh Geudong tak Dihilangkan, Sumur Hanya Ditutup Sementara

Pemerintah Pusat melalui Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia (Kemenko Polhukam RI) memastikan tidak akan menghancurkan atau menghilangkan tangga beton yang masih tersisa di Kompleks Rumoh Geudong di Gampong Bili, Kemukiman Aron, Kecamatan Geulumpang Tiga, Pidie.

Kecuali itu, monumen atau tugu yang sudah ada termasuk dua sumur di dalamnya juga tidak akan dihilangkan.

Hal itu disampaikan Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia (Sesmenko RI), Letnan Jenderal TNI Teguh Pudjo Rumekso usai memimpin rapat persiapan kunjungan Presiden RI ke Aceh di Makodam IM, Minggu (25/6/2023).

Baca Selengkapnya

5. Sejarah Rumoh Geudong, Cerita TNI Ada Penampakan Harimau, Begitu Ditembak Kena Rekannya

Rumoh Geudong terletak di Gampong Bili Aron, Kecamatan Glumpang Tiga, Pidie, saat ini menjadi topik perbincangan publik.

Sebab, Selasa (27/6/2023), Rumoh Geudong akan dikunjungi Presiden RI, Joko Widodo.

Di Rumoh Geudong itu nantinya akan dilakukan kick-off penyelesaian pelanggaran hak asasi manusia (HAM) berat pada masa lalu di Aceh secara non yudisial.

Rumoh Geudong peninggalan Ulee Balang yang digunakan sebagai kantor raja setingkat pemerintah kabupaten dibangun pada tahun 1818.

"Rumoh Geudong itu sebagai kantor kerajaan yang digunakan secara turun menurun oleh keturunan Raja Lamkuta.

Rumoh Geudong itu awalnya digunakan Teuku Ampon Raja Lamkuta, sebagai pewaris.

Namun, Teuku Ampon Raja Lamkuta mangkat setelah ditembak Belanda di Rumoh Geudong," kata Cut Anita bin Teuku Muhammad Daud (70) kepada Serambinews.com, Sabtu (24/6/2023) di Gampong Meuje Glumpang Minyeuk, Pidie.

Dijelaskan, saat itu Teuku Ampon Raja Lamkuta belum sunat, yang umurnya sekitar 13 tahun.

Baca Selengkapnya

6. 2 Rumah Digerebek, Polsek Banda Sakti Lhokseumawe Tangkap 7 Orang

Personel Polsek Banda Sakti meringkus tujuh tersangka narkotika jenis sabu - sabu di Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, pada Jumat (23/6/2023).

Kapolres Lhokseumawe, AKBP Henki Ismanto, SIK melalui Kapolsek Banda Sakti, Ipda Arizal, SH mengatakan, tujuh tersangka yang berhasil ditangkap yakni, MR (23), IA (22), IS (36), FS (25), Ih (28), RZ (28) dan WG (29), semua tersangka merupakan warga Kota Lhokseumawe.

"Tujuh tersangka kita tangkap di dua rumah di kawasan Desa Pusong Lama, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe," jelas Ipda Asrzal, Sabtu (24/6/2023).

Kapolsek menambahkan, personel mendapat informasi dari masyarakat bahwa di dua unit rumah tersebut sering dijadikan tempat untuk memakai narkotika jenis sabu.

Bahkan sudah sangat meresahkan masyarakat.

Baca Selengkapnya

7. Terekam CCTV, Pikap Tersenggol Brio Saat Parkir di Suzuya Lhokseumawe, Sopir Kabur, Ini Kata Korban

Beredar sebuah video memperlihatkan pengemudi mobil pikap menyenggol atau tersenggol mobil Brio saat keluar di lokasi parkir di Suzuya Lhokseumawe.

Insiden yang terekam kamera pengawas atau CCTV Suzuya Lhokseumawe ini terjadi, Jumat, 30 Juni 2023.

Dalam video itu terekam, sopir pikap yang membawa rombongan ini masuk untuk parkir di Suzuya, tak lama berselang, sopir keluar dari parkiran dan menyenggol mobil Brio warna putih yang terpakir di sebelahnya.

Pengemudi pikap BL 8233 KU yang terekam CCTV ini belum diketahui identitasnya.

Menurut pengakuan petugas Satpam di Suzuya, pihaknya berusaha mengejar pelaku, namun sang sopir itu berhasil melarikan diri ke arah Jalan Merdeka Timur.

Pemilik mobil Brio yang disenggol pelaku, Masriadi, mengatakan pihak Suzuya sudah memberikan rekaman CCTV.

Baca Selengkapnya

8. Tak Seperti Nasib Rumoh Geudong, 5 Kamp Penyiksaan & Genosida Ini Terawat dengan Baik jadi Memorial

Di dunia sudah terkenal beberapa Museum Genosida. Sebagian besar keberadaanya saat ini terawat dengan baik oleh pemerintah setempat.

Museum Genosida dibuat atau dipertahankan sebagai tanda pengingat akan peristiwa bersejarah tragedi kemanusiaan baik penyiksaan maupun pembantaian manusia.

Saat ini ada beberapa kamp penyiksaan dan pembantaian manusia yang masih terpelihara dengan baik.

Seperti Museum Genosida di Rwanda, Museum Pembantaian Kaum Indian di Amerika, Museum Holocaust di Jerman, Museum Genosida Polpot Khmer Merah di Kamboja, Museum Nanjing di Cina, Kamp konsentrasi Auschwitz Polandia, dan lain-lain.

Semua museum itu dibangun langsung oleh pemerintah setempat untuk mengenang sejarah bangsanya dan menjadi pembelajaran masyarakat dunia.

Sama halnya dengan Rumoh Geudong termasuk salah satu kamp konsentrasi yang banyak merenggut korban nyawa rakyat sipil di Aceh selama pemberlakukan Daerah Operasi Militer (DOM) 1989-1998.

Namun nasib Rumoh Geudong tak sebaik dengan Museum Genosida lainnya di dunia.

Bukti fisiknya telah dimusnahkan.

Baca Selengkapnya

(Serambinews.com/Firdha Ustin)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved