Jurnalisme Warga
Tren ‘Flexing’ dan Motivasi Psikologis Pelaku dalam Kajian Literasi
Terutama sejak terjadinya kasus yang melibatkan keluarga dari oknum Dirjen Pajak dan kemudian disusul dengan beberapa keluarga pejabat yang gemar mema
Literasi mengajarkan individu tentang pentingnya keseimbangan dalam hidup, termasuk pengelolaan emosi dan kepuasan pribadi. Dengan memahami nilai dari kepuasan yang berasal dari pencapaian yang bermakna dan hubungan sosial yang sehat, individu cenderung mengembangkan sikap yang lebih seimbang dan tidak terjebak dalam perangkat pemameran diri.
Psikologi uang dan kaitannya dengan flexing
Morgan Housel adalah seorang penulis dan jurnalis keuangan yang terkenal. Ia telah menulis banyak artikel dan buku yang berkaitan dengan investasi, keuangan pribadi, dan psikologi dalam pengambilan keputusan keuangan. Pengetahuan dan pemahaman yang diberikan Morgan Housel dalam bidang keuangan pribadi dan psikologi keuangan dapat membantu individu memahami implikasi jangka panjang dari perilaku flexing yang berhubungan dengan aspek keuangan dan pengambilan keputusan.
Dalam tulisannya, Housel sering membahas tentang pentingnya nilai-nilai jangka panjang dan konsistensi dalam mengelola keuangan pribadi yang bisa bertentangan dengan perilaku flexing yang lebih bersifat impulsif dan berorientasi pada pencapaian segera.
Dalam bukunya The Psychology of Money, Housel menuliskan berkali-kali tentang perilaku pamer. “Jadilah lebih baik hati, jangan pamer. Tak ada yang terkesan dengan harta Anda melebihi Anda sendiri. Boleh jadi Anda berpikir Anda ingin mobil mewah dan arloji mahal. Namun, Anda barangkali sebenarnya menginginkan rasa hormat dan kekaguman. Dan Anda lebih mungkin mendapatkannya melalui sifat baik dan rendah hati ketimbang mobil mewah.” (hlm. 198)
Dalam konteks keuangan dan psikologi uang, banyak ahli berpendapat bahwa penting untuk memahami bahwa kekayaan materi tidak selalu merupakan penentu kebahagiaan atau kepuasan hidup yang sejati. Fokus pada kekayaan semata dapat menyebabkan individu terjebak dalam siklus mencari validasi dan pengakuan eksternal, yang pada akhirnya tidak memberikan kepuasan yang berkelanjutan.
Sebaliknya, mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang diri sendiri, tujuan hidup yang bermakna, dan hubungan yang sehat dengan orang lain, dapat memberikan kepuasan jangka panjang yang lebih signifikan daripada sekadar memamerkan kekayaan materi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.