Berita Aceh Besar
Angka Stunting di Aceh Besar Turun Signifikan Menjadi 13,4 Persen
Hasilnya, berdasarkan data dari E-PPGBM pada akhir Bulan Juni tahun 2023 angka stunting di Kabupaten Aceh Besar terjadi penurunan yang signifikan...
Penulis: Indra Wijaya | Editor: Nurul Hayati
Ia menyebutkan, stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan (HPK).
Kondisi gagal tumbuh pada anak balita disebabkan oleh kekurangan asupan gizi dalam waktu lama, serta terjadinya infeksi berulang.
"Faktor penyebab hal itu diantaranya dipengaruhi oleh pola asupan makanan yang tidak memadai, terutama dalam 1.000 HPK. Anak yang tergolong stunting adalah apabila panjang atau tinggi badan menurut umurnya lebih rendah dari standar nasional yang berlaku," tuturnya
Pasalnya, stunting juga mempengaruhi perkembangan otak sehingga tingkat kecerdasan anak tidak maksimal.
Hal ini beresiko menurunkan produktivitas pada saat dewasa nanti.
Stunting juga menjadikan anak lebih rentan terhadap penyakit.
Anak stunting beresiko lebih tinggi menderita penyakit kronis saat masa dewasa.
Baca juga: Agar Mudah Diterima, Dinkes Aceh Sosialisasi Pencegahan Stunting Melalui Kegiatan Seni Tradisional
"Oleh karena itu, penurunan stunting memerlukan intervensi yang terpadu, mencakup intervensi gizi spesifik untuk mengatasi penyebab langsung dan intervensi gizi sensitif untuk mengatasi penyebab tidak langsung," ujarnya.
Lebih lanjut Juni mengungkapkan, Dinas Kesehatan juga melakukan Intervensi spesifik yang merupakan kegiatan yang dilaksanakan untuk mengatasi penyebab langsung terjadinya stunting terhadap balita.
"Karena, kegiatan tersebut dapat diketahui jumlah sasarannya, apalagi saat ini jumlah sasaran 33423 balita, yang terindikasi stunting berjumlah 4.486 balita (13,4 persen)," paparnya.
Karena, yang menjadi subjek dalam penguatan perilaku untuk penanganan stunting adalah remaja putri, remaja pria, calon pengantin, ibu hamil, dan ibu melahirkan.
"Bicara stunting bukan soal pandangan kita pada balita saja. Subjek kita juga remaja putri dan putra, calon pengantin, ibu hamil, ibu melahirkan. Kita harus menyeret fokus program pada kelompok-kelompok yang ada ini," terangnya.
Ia menambahkan, untuk pencegahan stunting sejak dini, pihak Dinas Kesehatan Aceh Besar juga telah melakukan Intervensi pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) untuk remaja dan ibu hamil.
Mengingat manfaatnya sangat penting bagi tubuh, utamanya untuk mencegah anemia.
"Supaya remaja putri sebelum hamil jangan anemia. Apabila seorang remaja putri menderita anemia dan kemudian hamil, maka akan berpotensi melahirkan bayi dengan tubuh pendek (stunting) atau berat badan lahir rendah,” pungkasnya.(*)
Baca juga: Dinkes Aceh Sosialisasi Pencegahan Stunting Melalui Kegiatan Seni Tradisional
Haris Akbar Pemuda yang Tenggelam di Pantai Riting Ditemukan Meninggal |
![]() |
---|
Wabup Syukri Ikut Donor Rutin ASN Aceh Besar, Berhasil Kumpulkan Darah 84 Kantong |
![]() |
---|
Main Kayu, Petani asal Seulimeum Ditangkap Satreskrim Polresta Banda Aceh, Ini Ancaman Hukumannya |
![]() |
---|
Pemuda Tenggelam di Pantai Riting Aceh Besar Ditemukan Meninggal Dunia Dalam Kondisi Mengapung |
![]() |
---|
Isu Mutasi Pejabat Hambat Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.