Fredy Pratama Punya Distributor Narkoba di Wilayah Timur-Barat Indonesia, Edarkan 500 Kg Tiap Bulan
Bandara Narkoba kelas kakap, Fredy Pratama disebut memiliki distributor peredaran narkoba untuk di wilayah Timur dan Barat Indonesia.
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Bandara Narkoba kelas kakap, Fredy Pratama disebut memiliki distributor peredaran narkoba untuk di wilayah Timur dan Barat Indonesia.
Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa mengatakan kedua kaki tangan itu bertugas menerima narkoba dari Fredy dan mengedarkannya di wilayah masing-masing.
Sementara itu, kata dia, Fredy Pratama bertugas menyuplai dan mengendalikan siklus peredaran narkoba di Indonesia dari negara Taiwan.
"Dia larinya ke Taiwan tahun 2009, dia mengendalikan dari Taiwan. Memasukkan barang-barang haram melalui Kalimantan untuk wilayah Timur, di bagian Barat itu Sumatera," ujarnya kepada wartawan, Kamis (14/9).
"Kalimantan itu (distributor) W, Sulawesi itu W. Di bagian Barat itu Sumatera, Jawa itu adalah (distributor) K," imbuhnya.
Namun, untuk keberadaan Fredy Pratama sendiri saat ini masih belum diketahui lantaran setelah dari Taiwan, buronan itu berpindah negara ke Thailand.
Sementara itu, kepolisian Thailand sendiri mengatakan jika kini Fredy Pratama sudah tidak berada di Thailand.
Seluruh teknis proses penyaluran barang haram tersebut, kata dia, dilakukan Fredy Pratama bersama para distributornya melalui saluran aplikasi khusus seperti BBM Enterprise, Threema dan Wire.
Faktor penggunaan saluran khusus itupula yang menurutnya turut menyulitkan petugas untuk membongkar sindikat Fredy di Indonesia.
"Dia menggunakan Blackberry Messenger Enterprise yang sulit dilacak, jadi kita kumpulkan semua modus operandi dari BBM baru kita kaji ulang," tuturnya.
Baca juga: Gembong Narkoba Fredy Pratama Ubah Penampilan, Diduga Operasi Plastik, Tampang Foto Versi Interpol
500 Kg Diedarkan di Indonesia Setiap Bulan
Bareskrim Polri berhasil menangkap 39 anak buah bandar besar narkoba jaringan Internasional, Fredy Pratama alias Miming alias Cassanova.
Berdasarkan analisa yang ada, para kaki tangan Fredy Pratama ini berhasil menyelundupkan narkoba ke Indonesia meski Fredy sudah masuk dalam daftar buronan sejak 2014 lalu.
"Setelah dicek dan didalami oleh melalui analisa yang dilakukan oleh tim di Mabes Polri, ditelusuri bahwa sindikat yang mengedarkan narkoba di Indonesia ini bermuara pada satu orang Fredy Pratama," kata Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada dalam konferensi pers, Selasa (12/9/2023).
"Setiap bulannya sindikat ini mampu menyelundupkan Sabu dan Ekstasi masuk ke Indonesia dengan jumlah mulai dari 100 kilo sampai 500 kilo dengan menyamarkan sabu kedalam kemasan teh," jelasnya.
Wahyu mengatakan anak buah Fredy Pratama tersebar di sejumlah daerah dan memiliki tugasnya masing-masing.
Ia menjelaskan beberapa anak buah Fredy Pratama yang berhasil ditangkap merupakan K alias R yang berperan sebagai pengendali operasional di Indonesia.
Kemudian NFM sebagai pengendali keuangan Fredy Pratama.
Selanjutnya sebagai koordinator dokumen palsu berinisial AR.
Sementara DFM sebagai pembuat dokumen palsu KTP dan rekening palsu.
Selain itu FA dan SA yang berperan sebagai kurir uang tunai di luar negeri.
Sedangkan bertugas sebagai koordinator pengumpul uang tunai KI serta P, YP, dan DS sebagai koordinator penarikan uang.
Terakhir, anak buah Fredy berinisial FR dan AF yang berperan sebagai kurir pembawa sabu.
"Berdasarkan data perlintasan keimigrasian tersangka FP (Fredy Pratama) telah meninggalkan Indonesia sejak tahun 2014 dan terus mengendalikan jaringannya dari Malaysia dan Thailand," tuturnya.
Atas perbuatannya, semua tersangka dijerat Undang-undang Tahun 35 tahun 2009 tentang Narkotika. Namun, sebagiannya juga disangka pasal tindak pidana pencucian uang (TPPU).
Baca juga: Jejak Sindikat Gembong Narkoba Fredy Pratama di Kalsel, Diburu 3 Negara, Rp 10,5 Triliun Aset Disita
Interpol Terbitkan Foto Red Notice Fredy Pratama

Foto gembong narkoba kelas kakap, Fredy Pratama, terpampang di situs Interpol di jajaran red notice.
Seperti diketahui, keberadaan Fredy Pratama masih misterius meski sebanyak 39 anak buahnya telah ditangkap oleh Bareskrim Polri pada Selasa (12/9/2023).
Berdasarkan pantauan Tribunnews.com di situs Interpol pada Kamis (14/9/2023), tampak foto tersebut memperlihatkan tampang Fredy Pratama yang lebih spesifik dan sedikit berbeda dengan foto yang disampaikan Bareskrim sebelumnya.
Dalam foto tersebut, tampak Fredy Pratama berambut gondrong berwarna hitam lurus seleher.
Sedangkan berdasarkan foto dari Bareskrim Polri, Fredy Pratama berpotongan rambut cepak.
Selain itu, tidak tampak pula jenggot atau kumis di wajahnya.
Lalu, Fredy Pratama tampak mengenakan kalung dan kaus berwarna biru.
Kemudian, Interpol menuliskan bahwa Fredy Pratama merupakan kelahiran Banjarmasin, 25 Juni 1985 atau berusia 38 tahun.
Selanjutnya, ia juga bisa berbahasa Inggris dan Indonesia.
Diduga Operasi Plastik
Sebelumnya, Direktur Tindak Pidana Narkoba (Dirtipidnarkoba) Bareskrim Polri, Brigjen Mukti Juharsa, mengatakan bahwa Fredy Pratama diduga telah melakukan operasi plastik untuk mengelabui polisi.
"Ya ada kemungkinan dia mengubah wajah muka ya. Ya mau operasi plastik kita enggak tahu, dia mengubah identitas diri," kata Brigjen Mukti Juharsa kepada wartawan, Rabu (13/9/2023).
Mukti mengatakan, Fredy adalah tersangka Bareskrim yang masuk daftar pencarian orang (DPO) sejak 2014.
Meski belum ditangkap, Mukti menekankan polisi telah menyita semua aset Fredy di Indonesia. Polisi berupaya untuk memiskinkan bandar kelas kakap itu.
"Semua asetnya di Kalsel, Jawa Timur, di Yogyakarta, di Kalteng, semua kita sita. Di Kalsel semua habis dan Bali," tegasnya
"Ya kita maksimalkan juga, ya mohon doa restunya lah. Kan dia lokasinya bukan di Indonesia, di luar negeri," sambung Mukti.
Baca juga: VIDEO VIRAL Diduga Jamaah Umrah Asal Indonesia Jadi Sorotan di Madinah, Lakukan Dzikir Nyeleneh
Baca juga: Survei SMRC: Ganjar-Ridwan Kamil 35,4 Persen, Prabowo-Erick Thohir 31,7 dan Anies-Cak Imin 16,5
Baca juga: Kasus Penipuan Rumah Dhuafa Bireuen, Enam Saksi Sudah Dimintai Keterangan
Sudah tayang di Tribunnews.com: Kendalikan dari Luar Negeri Fredy Pratama Punya Distributor Narkoba di Wilayah Timur-Barat Indonesia
VIDEO Harga cabai di Sabang melonjak tajam, sementara harga bawang merah anjlok |
![]() |
---|
VIDEO Makin Memanas: Hamas Sebut Gaza Bakal Jadi Kuburan Bagi Tentara Israel |
![]() |
---|
Penyidik Polres Abdya Serahkan Dua Tersangka Pencuri AC RSUD-TP ke Jaksa |
![]() |
---|
Mantan Pendamping Desa di Abdya Ungkap Penyebab Bansos tidak Tepat Sasaran |
![]() |
---|
Agar Bansos Tepat Sasaran, Begini Upaya Pemkab Abdya Sajikan Data KPM |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.