OPINI
Menyelamatkan Keajaiban Antibiotik: Bijak Menggunakan untuk Mempertahankan Kesehatan Global
WHO menyatakan resistensi antimikroba sebagai kondisi ketika mikroorganisme tidak merespons agen antimikroba,
2. Klebsiella pneumoniae resisten terhadap karbapenem (CRE):* Bakteri ini menjadi resisten terhadap kelompok antibiotik karbapenem, meningkatkan risiko infeksi yang sulit diatasi.
3. E. coli resisten terhadap sejumlah antibiotik: Bakteri Escherichia coli, yang umumnya ditemukan dalam saluran pencernaan, dapat menjadi resisten terhadap antibiotik seperti fluoroquinolone, yang dapat mempersulit pengobatan infeksi saluran kemih.
4. Tuberkulosis multi-obat resisten (MDR-TB): Strain Mycobacterium tuberculosis yang resisten terhadap dua obat anti-TB pilar, isoniazid, dan rifampicin, menyulitkan pengobatan TB.
Perkembangan resistensi antibiotik menjadi masalah kesehatan global, dan penggunaan antibiotik yang bijak menjadi kunci dalam meminimalkan risiko ini.
Bagaimana Cara yang Bijak dalam Menggunakan Antibiotik?
Berikut beberapa panduan untuk menggunakan obat antibiotik dengan bijak dan efektif guna mencegah resistensi antibiotik:
1. Hindari membeli antibiotik tanpa resep dokter.
2. Gunakan antibiotik hanya untuk infeksi bakteri, bukan infeksi lain.
3. Jangan menyimpan antibiotik di rumah atau menumpuknya.
4. Tidak boleh memberikan sisa antibiotik kepada orang lain.
5. Selalu tanyakan informasi mengenai obat antibiotik kepada apoteker.
6. Penting untuk menyelesaikan seluruh pengobatan, meskipun gejalanya sudah mereda.
7. Pastikan antibiotik digunakan sesuai petunjuk penggunaan. Untuk efek samping atau pertanyaan, segera konsultasikan dengan dokter.
Bagaimana Tata Cara Penggunaan Antibiotik yang Benar?
Penggunaan antibiotik perlu memperhatikan aspek waktu, frekuensi, dan durasi pemberian. Untuk memastikan aturan minum antibiotik yang tepat, disarankan membagi waktu 24 jam dengan interval penggunaan yang sesuai:
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.